Dalam rangka merayakan Hari Hidup Bakti
dan bertepatan dengan Hari Minggu Panggilan
(26/04/2015), kami dari Komunitas Roh Suci Yogyakarta, mendapat undangan dari
Pastor Paroki St. Theresia Avila Jombor,
untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan Live
In di Paroki. Kegiatan
Live In dimulai sejak tanggal 24-26
April dan dihadiri oleh perwakilan dari Kongregasi Redemptoris (CSSR) sebanyak
20 orang Frater, 2 orang Suster dari Kongregasi PMY, 4 Suster dari Kongregasi
Ursulin (OSU), 2 Bruder FIC, 1 Bruder SVD dan 3 Suster SSpS.
Jumat, 26 April 2015 sore, pukul 16.00 WIB semua Frater, Suster dan Bruder
yang diundang telah dijemput dan telah berkumpul di Aula Pastoran. Rm. Sunar, Pr
selaku Pastor Paroki dan Panitia pelak-sanaan
kegiatan Live In, menerima kami
dengan sangat ramah. Suasana keakraban kami lebih dieratkan lagi dengan senyum,
sapa dan salam. Kami disuguhkan snack
untuk kembali menghangatkan kantong te-ngah
dan badan kami yang dingin, karena sore itu, hujan cukup deras. Tampak bahwa
cuaca kurang bersahabat, namun acara tetap berjalan dengan baik. Hujan ini
diyakini bahwa Tuhan sedang menyiram benih-benih panggilan dalam Paroki St.
Theresia Avila Jombor.
Sambil menikmati snack, kami men-dengarkan
beberapa sambutan penerimaan yakni dari Pastor Paroki dan Panitia. Setelah itu
kami dibagi ke setiap lingkungan.
Satu lingkungan mendapat satu frater atau suster atau bruder, namun ada juga
yang diutus berdua-dua karena jumlah biarawan/ti lebih banyak dari lingkungan
yang ada. Kemudian kami dijemput oleh
ketua lingkungan masing-masing. Saya mendapat Lingkungan Bonifasius. Setiap
kegiatan telah dijadualkan oleh panitia dengan sangat baik. Waktu sungguh dimanfaatkan dengan baik. Kegiatannya ada-lah shering dengan orang tua yang dilak-sanakan pada Jumat malam. Keesokannya hari Sabtu, mulai
pukul 07.00 sampai 10.00 WIB
kegiatan
dengan anak-anak SDK Kanisius Jombor dan SDK Kanisius Mlesean, pukul 10.00
sampai 12.00 WIB,
kunjungan umat dan Sabtu sore, mulai pukul 15.00-17.00 WIB kegiatan dengan
PIA.
Kemudian malam harinya dengan OMK. Kami
berbagi cerita kisah tentang hidup dan panggilan. Banyak pertanyaan yang
dilontarkan oleh mereka seperti Bagai-mana
prosedur perutusan suster-suster ke luar negeri? Apakah setelah masuk biara
akan putus kontak dengan keluarga? Bagai-mana
penggunaan keuangan dalam biara? Apakah Suster pernah jatuh cinta dan bagaimana
Suster mengatasinya? Dari aneka
pertanyaan ini, saya melihat bahwa umat ingin tahu seperti apa kehidupan seorang religius
dalam biara. Saya bersyukur karena dengan bantuan Roh Kudus, saya bisa menjawab pertanyaan mereka sesuai dengan
pengalaman pribadi saya selama ini. Saya berharap dan saya percaya Tuhan yang
melengkapi segala kekurangan saya pada waktu itu dalam penjelasan saya.
Saya merasa suasana dialog bersama orang
tua cukup hidup dan banyak hal juga yang dapat saya pelajari dari mereka.
Begitupun dengan OMK dan anak-anak PIA, saya percaya itu semua karena karya Roh
Kudus.
Kurang lebih 3 hari 2 malam kami berada di lingkungan masing-masing dan baru bertemu
waktu Perayaan Ekaristi di Gereja pada hari Minggu. Perayaan Ekaristi itu
diawali dengan penyambutan umat. Kami para Suster, Frater dan Bruder berbaris
dari pintu gerbang Gereja menuju pintu Gereja, untuk menyalami setiap umat yang
datang. Perayaan Keselamatan ini dipimpin oleh Rm. Sunar Pr dan koor
dimeriahkan oleh Siswa/I dari SDK Kanisius Jombor. Homili diganti dengan shering pengalaman pang-gilan dari Sr. Fransiska PMY dan Fr. Rio
CSSR.
Usai Perayaan Ekaristi, kami kembali
melanjutkan kegiatan
yang telah disiapkan oleh panitia seperti kegiatan pembekalan bagi anak-anak
calon krisma, calon komuni pertama, latihan koor bersama PIR dan PIA, olahraga futsal dengan
OMK. Berbagai
kegiatan itu berakhir sekitar pukul 14.00 WIB,
lalu dilanjutkan dengan makan bersama, evaluasi dan kemudian sambutan pelepasan
para frater, suster dan bruder dari pastor paroki dan panitia. Akhir dari acara
penutupan ini, kami mengabadikan keber-samaan
kami dengan foto bersama sebagai
bentuk kenangan. Setelah
berpose bersama, kami bersalaman saling mengucap terimakasih dan kemudian
kembali ke komunitas kami masing-masing dengan mobil yang telah disiapkan oleh
panitia. Kami semua bersukacita, semoga benih panggilan yang ada semakin
bertumbuh subur dan mungkin yang baru ditabur perlu dipelihara dengan doa dan
dukungan semua umat terlebih orangtua.
Sr.
Veronika Rukini, SSpS
Infokom Edisi 44, Mei 2015
No comments:
Post a Comment