PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Sunday, May 3, 2015

PIKIRAN YANG MULIA

Rekoleksi para Suster lansia  26 Februari 2015

On going formatian bagi para Suster lansia dengan mengadakan rekoleksi bulanan di Komunitas St. Maria Batu. Sambutan yang ramah sudah mengawali kebersamaan para Sustersebagai SSpS yang gembira,“Sr. Florinildis telah menanti dan menyambut para Suster” demikianlah suster-suster lansia dari Surabaya dan Blitar mensyukuri pengalaman penyambutan/perjumpaan setiap kali datang ke Batu untuk rekoleksi.


Tema rekoleksi kali ini tentang “Pikiran yang mulia”. “Pikiran kita mengarahkan hidup kita!” pernyataan pada awal rekoleksi oleh Rm. Anton Rosari SVD ini menggugah hati para suster untuk mendengarkan konferensi dengan antusias. Adapun isi konferensi secara singkat yaitu ada 3 tingkat pikiran: pikiran negatif, pikiran positip dan pikiran yang tingkat tinggi.  Untuk tingkat tinggi, Rm. Anton Rosari memberi tuntunan sebagai berikut:

Pikiran tingkat tinggi antara lain: Pikiran yang mulia

Pikiran mulia dengan mengingat-ingat: Seperti umat Allah diundang para nabi untuk mengingat-ingat kebaikan Allah di kala mereka mengungsi dari tanah Mesir ke tanah terjanji; Seperti Yesus yang meng-adakan Ekaristi, “ …perbuatlah ini sebagai peringatan akan Daku”

Pikiran mulia dengan memperhatikan: Perhatikan tahun-tahun keturunan yang lalu, tentang sejarah leluhur adalah sejarah jatuh bangunnya bangsa Israel; perhatikan sejarah panggilan kita masing-masing,….; Memperhatikan bagaimana kita  meng-amati, menimbang-nimbang, membeda-bedakan (discerment)

Pikiran yang mulia dengan bertanya: bertanya mencari keterangan, perasaan ingin tahu: Daud bertanya kepada Tuhan…; Seperti raja Israel minta petunjuk:”Tak adakah lagi di sini seorang nabi Tuhan,supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?”. Apakah kita selalu bertanya kepada Tuhan setiap kali kita akanmengambil keputusan?

Pada akhir konferensi, Rm Anton Rosari SVD memberi tuntunan pertanyaan untuk refleksi. Sebagian para suster terdorong untuk mensharingkan sejarah panggilan masing-masing, tentang sejarah berdirinya kongregasi dan mensharingkan indahnya Hidup Bakti. Sr. Ernestildis menambahkan bahwa pikiran yang mulia amat berkaitan dengan pengorbanan: Berkorban dalam menghadapi pelbagai tantangan; Sr. Ernestildis memberi contoh: ibarat seorang tua yang bersedia/berkorban menerima minuman dari gelas kotor yang disajikan anak yang bertangan kotor.

Setelah konferensi disusul dengan Adorasi dan penerimaan Sakramen Pengakuan kemudian diakhiri dengan Perayaan Ekaristi serta  makan bersama. Dalam Perayaan Ekaristi Rm. Anton Rosari melengkapi bahan konferensinya dengan pernyataan: Bertobat adalah juga pikiran yang mulia.

Setelah makan para Suster bersalam-salaman untuk pulang dengan rasa syukur serta dengan semangat untuk menghayati pikiran yang mulia di komunitas masing-masing.

Infokom Edisi 43, Februari - Maret 2015

Sr.Mathilde SSpS

No comments:

Post a Comment