PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Wednesday, May 6, 2015

BELAJAR ADALAH KEBUTUHAN HIDUPKU UNTUK MERAIH HARAPANKU

Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Cepu Keusukupan Surabaya khususnya Unit Sekolah SMP/SMA Katolik Randubelatung mengadakan Bina Insani yang diselenggarakan pada hari Rabu, 18 s/d Kamis 19 Februari 2015. Pembinaan diselenggarakan di Wisma Domus Mariae – Sarangan – Magetan – Jawa Timur.


Kegiatan Bina Insani diikuti oleh 25 siswa SMP Katolik Randubelatung, 29 Siswa SMA Katolik Randubelatung dan 21 Bapak/Ibu Guru, Karyawan SMP/SMA Katolik Randubelatung. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Kepala Sekolah SMP/SMA Katolik Randubelatung dengan doa dan ucapan selamat datang serta berterima kasih kepada suster yang berkenan hadir menjadi fasilitator dalam pembinaan. Bina Insani difasilitasi Sr. Elfrida SSpS dari Komunitas St Arnoldus Blora.

Bina Insani diberikan dengan tujuan:
1.             Memberikan pengertian tentang belajar dan motivasi belajar yang benar dan lengkap
2.             Memberikan keterampilan dan kecakapan hidup dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan yang dialami remaja diusianya agar memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab baik bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya.
3.             Menjadi pendidik sebaya bagi teman-temannya.
4.             Turut menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Proses Bina Insani hari pertama peserta diajak untuk bermimpi dengan cara sederhana dan belajar untuk menjadi orang yang gigih dengan melihat Video Seekor Katak Kecil. Peserta diajak mendalami Cerita Seekor Katak Kecil untuk dapat memahami cita-cita yang diperjuangkan dalam hidup mereka. Peserta cukup semangat dan antusias menemukan apa yang menjadi cita-cita dan diperjuangkan dalam hidupnya. Suster Elfrida SSpsS juga membuka wawasan bagaimana mengubah pola pikir dalam aplikasi belajar untuk meningkatkan prestasi demi mencapai cita-cita hidupnya. Peserta diundang untuk menemukan kekuatan dari mimpi untuk meraih cita-citanya. Dengan memiliki mimpi maka membantu untuk dengan sekuat tenaga, pikiran berusaha mendalami bahan belajar, meningkatkan belajar dan menemukan jalan keluar jika mengalami kesulitan dalam belajar.

Hari kedua peserta diundang untuk mene-mukan kesadaran baru dari wawasan yang diperoleh pada hari pertama, mereka mene-mukan bahwa dalam hidupnya butuh belajar, meningkatkan usaha dengan gigih belajar untuk meraih cita-cita, mencari jalan keluar jika mengalami kesulitan.

Setelah menemukan kesadaran baru disampaikan bimbingan belajar dengan permainan “ Spontanitas tentang belajar “ , dalam pertemuan ini peserta cukut antusias dalam mengikuti dengan terbuka melaku-kan apa yang diminta dalam belajar dan kebersamaan.Belajar berarti menimba ilmu untuk hidup dan setiap pribadi dapat menemukan makna belajar. Misalnya: belajar Bahasa Indonesia dapat membantu seseorang menulis naskah dengan baik, ada yang dapat membuat surat dengan baik, ada yang dapat berkomunikasi dengan baik.Belajar yang paling dalam dapat dilakukan dengan sederhana namun butuh konsentrasi, tanggungjawab dan tekun untuk dapat menemukan makna yang mendalam dari proses belajar tersebut.

Motivasi belajar membantu peserta semakin menemukan makna belajar dan mendukung kesediaan dan usaha untuk meningkatkan cara belajar yang baik dan benar. Setiap pribadi memiliki motivasi dan cara belajar yang khas. Ada anak yang belajar dengan motivasi dapat nilai yang baik, ada anak yang belajar dengan motivasi naik kelas, ada anak yang belajar dengan motivasi mendapat hadiah dari orangtua, ada anak yang belajar dengan motivasi mendapat juara di kelas. Motivasi mereka ini menentukan cara belajar dan dalam pengalaman fasilitator juga mene-mukan macam-macam belajar. Belajar dengan mendengarkan apa saja baik dari guru, media elektronik, orangtua atau pemuka masyarakat dan keagamaan. Belajar juga dapat dilakukan dengan melihat cara hidup orangtua, guru, karyawan, pemuka masyarakat dan keagamaan. Belajar juga dapat dilakukan dengan bergerak dari situasi yang belum maju menjadi lebih maju, yang belum baik menjadi lebih baik. Misalnya: mencatat dengan manual ditingkatkan mencatat di Laptop, Membaca dari Koran Kompas (Kertas) dapat juga membaca Kompas di HP, Tablet. Demikian juga bisa melakukan mengikuti teladan guru yang senantiasa datang disiplin di sekolah, senantiasa mengerjakan tugas dari guru dengan rapid an diserahkan pada waktunya.

Peserta setelah menemukan pengertian belajar, hakikat belajar, motivasi dan cara belajar yang baik diajak Suster untuk menemukan hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow. Pada kesempatan ini semua peserta perhatian dan semangat untuk menemukan dimana letak nilai-nilai yang dapat mendukung keberhasilan belajar serta dengan ketekunan untuk mencapai cita – citanya.

Pembinaan ditutup oleh Bapak Kepala Sekolah SMP/SMA Katolik Randubelatung pukul 11.30 WIB dengan ucapan terima kasih serta syukur kepada Tuhan. Pada kesempatan ini juga disampaikan terima kasih kepada semua peserta dan Suster yang telah berproses dengan baik, semangat dan gembira.


Infokom Edisi 43, Februari - Maret 2015
Sr. Bibiana SSpS


No comments:

Post a Comment