Komunitas St. Egidio, sebuah komunitas
kaum awam yang peduli
terhadap kaum miskin, bekerjasama dengan
IKRAR Rayon Muntilan menyelenggarakan pertemuan biarawan/ti di Pusat
Pastoral Sanjaya Muntilan pada tanggal 31
Juli - 2 Agustus 2015 dengan tema “Kuat dalam
Persaudaraan Menyongsong Tahun Yubilium
Belas Kasih”. Dalam pertemuan ini hadir pula
Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, MSF; Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF; Sr. Marta Driscoll, OCSO
dan Ibu Valeria Martano (Wakil
Ketua Komunitas St. Egidio di Roma sekaligus Pembicara Duta Vatikan peduli
terhadap kaum miskin di seluruh dunia). Refleksi ini dirangkai dari pernyataan Paus
Fransiskus tentang “Tahun Yubilium Belas Kasih” yang akan dirayakan mulai 8 Desember 2015 - 8 Desember 2016.
Komunitas St. Egidio menghayati “3P” dari bahasa Italia: Preghiera (Doa),
Poveri (orang-orang miskin) dan Pace (Damai). Penghayatan 3 hal ini
meru-pakan karisma komunitas ini yang mem-perkaya spiritualitas
Gereja. Pertemuan ini dihadiri
oleh 140 peserta dari 53 Kongregasi
yang ada di Keuskupan Agung Semarang serta utusan dari beberapa keuskupan lain antara lain Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Palangkaraya, Keuskupan
Banjarmasin dan Keuskupan Agung Kupang. Para
peserta dibagi menjadi beberapa kelompok refleksi dan sharing bersama dengan materi antara lain:
1.
Misionaris Hidup Bakti
menurut Paus Fransiskus,
2.
Spiritualitas Hidup
Bakti dalam Gereja Paus Fransiskus,
3.
Persaudaraan dengan
orang miskin da-lam
gereja Paus Fransiskus,
4. Persaudaraan
untuk Perdamaian Dunia,
5. Kehadiran
dan Kesaksian kita dalam
komunitas dan,
6. Kegairahan
Bermisi menurut Paus Fransiskus.
Banyak hal yang diperoleh sebagai hasil refleksi dalam
pertemuan ini antara lain teladan Paus Fransiskus yang dengan kerendahan
hati berani menerima orang-orang kecil dan miskin, mau terlibat dalam melayani mereka
serta turut merasakan kehidupan mereka. Setiap
peserta ditantang
agar berani keluar dari kemapanan diri untuk
melayani dan kembali kepada kongregasi untuk melihat arah dasar kongregasi masing-masing untuk mengamati setiap
proses perkembangan
kongregasi mulai dari
awal hingga saat ini serta
apa saja yang telah diperbuat
bagi mereka yang miskin dan terlantar.
Para peserta juga diundang
untuk melihat perkembangan misi evangelisasi, pengertian misi yang sudah
muncul dalam kalangan tokoh-tokoh misionaris Gereja serta tantangannya pada jaman ini.
Dalam dekrit Misionaris Gereja (Ad Gentes) nampak jelas bahwa Gereja
sungguh-sungguh berusaha untuk mewartakan
Injil kepada semua
orang. Para Rasul yang menjadi dasar
bagi Gereja telah mengi-kuti
jejak Kristus untuk mewartakan
Sabda Kebenaran dan melahirkan
Gereja-Gereja”. Evangelisasi adalah sebuah pewartaan Injil yang menyangkut
nilai-nilai Kerajaan
Allah dan
nilai-nilai Kristiani. Sebagai
refleksi terakhir kami diundang lagi untuk melihat kembali 7 misi belas kasih
yang telah disampaikan untuk menyongsong
Tahun Yubilium Belas Kasih yaitu peneguhan bagi mereka
yang ada dalam keraguan, mengajar
dan mendidik mereka yang jahat (berten-tangan
dengan kasih Injil), mendorong
pertobatan bagi orang-orang berdosa, menghibur
yang berkabung, mengampuni
mereka yang menghina, teguh
dan sabar dan mendoakan
mereka yang meninggal. Pertemuan ditutup
setelah perayaan Ekaristi dan ramah
tamah.
Sr.
Frida Lioba, SSpS
Infokom Edisi 48, Oktober 2015
No comments:
Post a Comment