Saudara-Saudari yang terkasih,
Salam jumpa dalam semangat Komunio untuk Memperluas Lingkaran Kasih Allah
dimanapun kita diutus. Kita bersyukur karena dapat berjumpa kembali dan
berbagi kabar kehidupan melalui Infokom ini.
Dari meja redaksi kami ingin mengajak Saudara-Saudari
sekalian untuk kembali menimba
semangat pewartaan dari Bunda Maria.
“Di kayu salib ketika Yesus dalam ketubuhan-Nya, menderita perjumpaan
dramatis antara dosa dunia dan kerahiman Allah, Dia dapat melihat di kaki-Nya
kehadiran yang menghibur dari ibu-Nya dan sahabatNya. Pada saat yang genting,
sebelum sepenuhnya menuntaskan karya yang telah diper-cayakan Bapa kepada-Nya,
Yesus berkata kepada Maria: “Ibu, inilah anakmu.” Kemudian Dia berkata
kepada murid kesayangan-Nya:”Inilah ibumu” (Yoh.19:26-27). Kata-kata Yesus
menjelang wafatNya ini tidak pertama-tama mengungkapkan kepedulian bela rasa-Nya
kepada ibuNya; melainkan lebih-lebih adalah rumusan pewahyuan yang menunjukkan misteri perutusan istimewa yang
menyelamatkan. Yesus meninggalkan kepada kita Ibu-Nya untuk menjadi ibu
kita...... Di kaki salib, pada saat puncak ciptaan baru, Kristus membimbing
kita kepada Maria. Dia membawa kita kepada Maria karena Dia tidak menginginkan
kita berjalan tanpa seorang ibu, dan umat membaca dalam citra keibuan ini semua
misteri Injil. (sumber: Evangelii Gaudium
no. 285).
Belajar dari pemuridan Maria di bawah kaki salib Yesus, marilah kita
mendengarkan apa pesan perutusan Yesus yang ditujukan kepada kita saat ini,
ketika Dia hadir dalam banyak wajah dan jiwa yang menderita akibat perang,
kelaparan, kekeringan, kebakaran hutan yang menimbulkan asap berkepanjangan,
sakit, kelelahan, dsb. Semoga dengan belajar dari Maria, kita maju dalam keterlibatan
gerak keprihatinan Allah dalam pembaharuan hidup yang nyata.
No comments:
Post a Comment