PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Sunday, August 30, 2015

Komunitas Baru Cabang Di Workwana, Jayapura

Di sebuah rumah yang terletak di belakang Gereja dan di antara rumah umat yang sedehana, 
di situlah kami akan mengawali karya yang dipercayakan oleh Kongregasi 
atas permintaan Bapak Uskup Leo Laba Ladjar, OFM. 



Pada tanggal 4 Juli 2015 pukul 21.05 WIB kami berempat (Sr. Augusta, SSpS, Sr. Floriana, SSpS, Sr. M. Angela, SSpS, dan Sr. Verena, SSpS) berangkat dari RSK St. Vincentius a Paulo menuju Bandara Udara Juanda dan kami di antar oleh Sr. Ines Setiono, SSpS, Sr. Maria, SSpS, Sr Gisela, SSpS. pukul 22.00 WIB. Kami berangkat ke Papua dan transit di Makasar, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Papua, sekitar pukul 08.00 WIT kami tiba di Papua. Sr. Natalia, SSpS dan Rm. Rony, SVD yang menjemput kami. Setelah itu kami singgah ke Komunitas St. Yosef dan disambut oleh Sr. Roberta, SSpS dan Sr. Lusia Andayani, SSpS. Kemudian kami melanjutkan ke komunits yang akan kami tempati berdua.

Pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 14.00 WIT umat di Workwana beserta kepala kampung dan Dewan Paroki mengadakan acara penerimaan Sr. Maria Angela SSpS dan Sr. Verena SSpS. Acara ini diawali dengan Ibadat Sabda bersama yag dipimpin oleh Rm. Daniel SVD. Ibadat berlangsung secara sederhana dan hikmat. Acara ini  dihadiri oleh Bapak Uskup Leo Laba Ladjar, OFM, didampingi oleh Rm. Barnabas, Pr selaku Vikjen, Rm. Rony, SVD sebagai Pastor Paroki sekaligus Dekenat Keerom, beserta para Romo SVD yang hadir yaitu, Rm. Fery, SVD, Rm. Daniel, SVD, Rm Kris, SVD, Rm. Marianus, SVD,dan para suster Komunitas St. Yosep di Waena, Sr. Floriana, SSpS dan Sr. Augusta, SSpS, para Frater, para tokoh umat serta Bapak Kandes di wilayah Keerom.

Peneguhan dalam homili yang didasari dari Injil Matius 9:18-26 yang disampaikan oleh Rm. Daniel SVD yaitu: kegelisahan, kekhawatiran, kecemasan menghantui hati kepala rumah ibadat, bahkan kematian anak perempuan, pendarahan dan penderitaan perempuan yang sakit menjadi simbol kegelisahan dan penderitaan dunia dan anak-anak manusia dewasa ini dalam berbagai forma. Perjumpaan dengan Yesus melahirkan kegembiraan yang menghidupkan kembali berbagai aspek kehidupan kita yang sudah mati, membebaskan ketakutan, kecemasan, kegelisahan yang bercokol di hati.Kristus menjadi sungguh-sungguh sumber sukacita Ilahi.

Sukacita Ilahi oleh perjumpaan dengan Kristus menjadi sumber pelayaan belas kasih Tuhan yang menghidupkan bagi sesama, terlebih yang kehilangan harapan, putus asa yang kecil, miskin, lemah dan rapuh yang mendambakan kehadiran Allah yang menghidupkan dan menyelamatkan. Kita menjadi perpanjangan sarana sukacita Ilahi yang dipilih dan diutus di tengah dunia dewasa ini yang berubah dengan pesatnya.

Pengurus Workwana menyambut kami, dengan ungkapan selamat datang, kemudian dilanjutkan sambutan dari Pastor Dekan dan juga Pastor Paroki yaitu Rm. Rony, SVDRm. Rony menyampaikan selamat datang bagi misionaris dari Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus, yang biasa disebut SSpS. Rm. Rony meminta para Suster SSpS berdiri memperkenalkan kepada umat yang hadir dan umat menyambut dengan tepuk tangan. Romo menyampaikan kepada umat bahwa para Suster datang semata-mata karena sayang kepada kita di sini tidak ada tujuan lain dan mereka di datangkan karena kita minta supaya bisa membantu umat di Workwana. Karena itu niat baik dari Bapak Uskup yang telah berjuang ekstra keras untuk mendatangkan Suster di dekenat ini khususnya di Paroki Arso, terlebih khusus lagi di wilayah Gereja St. Yakous Workwana ini disambut dengan gembira. Mereka datang sekali lagi bukan karena keinginan mereka sendiri akan tetapi karena (kita) umat yang membutuhkan mereka. Kehadiran mereka sangat penting untuk kita di dekenat ini secara khusus di Workwna. Harapan Rm. Rony kepada Umat menjadikan kedua Suster ini menjadi saudaranya, kalau yang mempunyai dua anak ditambah dua suster ini anaknya menjadi empat, kalau ada delapan tambah dua jadi sepuluh, begitu seterusnya itu harapan Romo Rony. Perlu menjadikan mereka menjadi anak kita. Mudah-mudah-an kehadiran Suster akan menjadi berkat untuk kita dan tugas kita seluruh umat adalah memperlakukan mereka sebagai anak, sebagai saudara dan Suster ada ber-sama kami, jangan takut.

Rm. Rony, SVD juga menyampaikan bahwa yang hadir di sini cukup mewakili dewan yang lama dan dewan yang baru juga hadir, Bapak Franslin, kepala kampung Bapak Ondo (Yosep), Bapak Jonatan (Bapak Ondo pir 5 sebagai kepala kampung), Bapak Petrus, Dokter Evi dari RS Dian Harapan sebagai rekan kerja, Ibu-ibu yang selalu ada bersama Suster dan anak-anak Sekami senang dengan kehadiran kami berdua dan bahkan bersedia membantu kami. Bahkan mau bekerja sama dengan kami.

Sr Augusta SSpS selaku wakil dari Tim Pimpinan Provinsi Jawa mengucapkan terima kasih atas undangan dari Bapak Uskup. Ungkapan terima kasih kepada seluruh umat yang hadir, semoga ini menjadi awal yang baik. Tentu saja kami sebagai manusia mempunyai kelebihan sekaligus kekurangan, maka sebagai saudara bersikaplah terbuka dengan sesama saudara-saudari, bahkan kalau ada salahnya supaya tidak segan-segan untuk mengingatkan suster kami supaya ada timbal balik. Karena salah satu alasan atau renungan mengapa kami hadir di sini adalah semangat kami, komitmen kami untuk berbagi Kabar Gembira, berbagi itu ada artinya bukan kami yang membagi tetapi kami juga mendapatkan Kabar Gembira dari Saudara dan Saudari kami yang ada di sini. Kami percaya bahwa kerjasama ini bukan kerjasama yang biasa, tetapi saling berbagi Kabar Gembira dan saling memberikan sukacita.


Bapak Uskup Leo Laba Ladjar, OFM, dalam kata sambutannya mengungkapkan bahwa kedua Suster ini akan tinggal di sini sampai saat terakhir. Harapan Bapak Uskup adalah Workwana akan menjadi hidup dalam Ibadat, hidup dalam kerjasama, menyanyi, menari, bekerja dan membangun persahabatan perdamaian satu dengan yang lain, belajar untuk saling menerima, menerima Suster-Suster ini dalam pendidikan anak-anak, dalam kesehatan dan sebagainya. 


                                                                        Sr. Verena, SSpS 
Infokom Edisi 46, Juli 2015

No comments:

Post a Comment