Di
sebuah rumah yang terletak di belakang Gereja dan di antara rumah umat yang
sedehana,
di situlah kami akan mengawali karya yang dipercayakan oleh
Kongregasi
atas permintaan Bapak Uskup Leo Laba Ladjar, OFM.
Pada tanggal 4 Juli 2015 pukul 21.05 WIB kami
berempat (Sr. Augusta, SSpS, Sr. Floriana, SSpS, Sr. M. Angela, SSpS, dan Sr.
Verena, SSpS) berangkat
dari RSK St. Vincentius a Paulo
menuju Bandara Udara Juanda dan
kami di antar oleh Sr. Ines Setiono, SSpS, Sr. Maria, SSpS, Sr Gisela, SSpS. pukul
22.00 WIB.
Kami berangkat ke Papua dan transit di Makasar, setelah itu kami melanjutkan
perjalanan ke Papua, sekitar pukul 08.00 WIT kami tiba di Papua. Sr.
Natalia, SSpS dan Rm. Rony, SVD yang menjemput kami. Setelah itu kami singgah
ke Komunitas
St. Yosef dan disambut oleh Sr. Roberta, SSpS dan Sr. Lusia Andayani, SSpS. Kemudian kami melanjutkan ke komunits yang
akan kami tempati berdua.
Pada
tanggal 6 Juli 2015 pukul 14.00 WIT umat di Workwana beserta
kepala kampung
dan Dewan Paroki mengadakan acara
penerimaan Sr. Maria Angela SSpS dan Sr. Verena SSpS. Acara ini diawali dengan
Ibadat Sabda bersama yag dipimpin oleh Rm. Daniel SVD. Ibadat berlangsung secara
sederhana dan hikmat. Acara ini dihadiri oleh Bapak
Uskup Leo Laba Ladjar, OFM, didampingi oleh Rm. Barnabas, Pr selaku Vikjen, Rm.
Rony, SVD sebagai Pastor Paroki sekaligus Dekenat Keerom, beserta para Romo SVD
yang hadir yaitu, Rm. Fery, SVD, Rm. Daniel, SVD, Rm Kris, SVD, Rm. Marianus, SVD,dan para suster Komunitas St. Yosep
di Waena, Sr. Floriana, SSpS dan Sr. Augusta, SSpS, para Frater, para tokoh
umat serta Bapak
Kandes di wilayah Keerom.
Peneguhan
dalam homili yang didasari dari Injil Matius 9:18-26 yang disampaikan oleh Rm. Daniel SVD yaitu: kegelisahan, kekhawatiran, kecemasan menghantui hati
kepala rumah ibadat, bahkan kematian
anak perempuan, pendarahan
dan penderitaan perempuan yang sakit menjadi simbol kegelisahan dan penderitaan dunia dan anak-anak manusia dewasa ini dalam berbagai forma. Perjumpaan dengan Yesus melahirkan kegembiraan yang menghidupkan kembali berbagai aspek kehidupan kita yang sudah
mati, membebaskan ketakutan, kecemasan,
kegelisahan yang bercokol di hati.Kristus menjadi sungguh-sungguh sumber
sukacita Ilahi.
Sukacita Ilahi oleh perjumpaan
dengan Kristus menjadi sumber pelayaan belas kasih
Tuhan yang menghidupkan bagi sesama,
terlebih yang kehilangan harapan, putus asa yang kecil, miskin, lemah dan rapuh yang mendambakan
kehadiran Allah yang menghidupkan dan menyelamatkan. Kita menjadi perpanjangan sarana sukacita Ilahi yang dipilih dan diutus di tengah dunia dewasa ini yang berubah
dengan pesatnya.
Pengurus Workwana
menyambut kami, dengan
ungkapan selamat datang, kemudian
dilanjutkan sambutan dari Pastor Dekan dan juga Pastor Paroki
yaitu Rm. Rony, SVD. Rm.
Rony menyampaikan selamat
datang bagi misionaris dari Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus, yang biasa disebut
SSpS. Rm.
Rony meminta
para Suster SSpS berdiri memperkenalkan kepada umat yang hadir dan umat
menyambut dengan tepuk tangan.
Romo menyampaikan kepada umat bahwa para Suster datang
semata-mata karena sayang kepada kita di sini tidak ada tujuan lain dan mereka
di datangkan karena
kita minta supaya bisa membantu umat
di Workwana. Karena itu niat baik dari Bapak Uskup yang telah berjuang ekstra keras
untuk mendatangkan Suster di dekenat
ini khususnya di Paroki Arso, terlebih
khusus lagi di wilayah Gereja
St. Yakous Workwana
ini disambut dengan gembira. Mereka datang sekali lagi bukan karena keinginan
mereka sendiri akan tetapi karena (kita) umat yang membutuhkan mereka. Kehadiran mereka sangat
penting untuk kita di dekenat ini secara khusus di Workwna. Harapan Rm. Rony kepada Umat
menjadikan kedua Suster ini menjadi saudaranya, kalau yang mempunyai dua anak ditambah dua suster ini
anaknya menjadi empat, kalau ada delapan tambah dua jadi sepuluh, begitu
seterusnya itu harapan Romo Rony. Perlu menjadikan mereka menjadi anak kita.
Mudah-mudah-an
kehadiran Suster akan menjadi berkat untuk kita dan tugas kita seluruh umat
adalah memperlakukan mereka sebagai anak, sebagai saudara dan Suster ada ber-sama kami, jangan takut.
Rm. Rony,
SVD juga menyampaikan bahwa
yang hadir di sini cukup mewakili
dewan yang lama
dan dewan yang baru juga hadir, Bapak Franslin, kepala kampung Bapak
Ondo (Yosep), Bapak Jonatan (Bapak
Ondo pir 5 sebagai kepala kampung), Bapak Petrus, Dokter Evi dari RS Dian Harapan
sebagai rekan kerja, Ibu-ibu yang selalu ada bersama Suster dan anak-anak
Sekami senang dengan kehadiran
kami berdua dan bahkan bersedia membantu kami. Bahkan mau bekerja sama dengan
kami.
Sr
Augusta SSpS
selaku wakil dari Tim Pimpinan
Provinsi Jawa mengucapkan terima
kasih atas undangan dari Bapak Uskup. Ungkapan terima kasih kepada
seluruh umat yang hadir, semoga ini menjadi
awal yang baik. Tentu
saja kami sebagai manusia mempunyai
kelebihan sekaligus kekurangan, maka sebagai saudara bersikaplah terbuka dengan sesama
saudara-saudari, bahkan kalau ada salahnya
supaya tidak segan-segan untuk mengingatkan
suster kami supaya ada timbal balik. Karena salah satu alasan atau renungan mengapa kami hadir di sini adalah
semangat kami, komitmen kami untuk berbagi Kabar Gembira, berbagi itu ada artinya
bukan kami yang membagi tetapi kami juga mendapatkan Kabar Gembira dari Saudara
dan Saudari kami yang
ada di sini. Kami percaya bahwa kerjasama ini bukan kerjasama yang biasa, tetapi saling berbagi Kabar Gembira dan
saling memberikan
sukacita.
Sr.
Verena, SSpS
Infokom Edisi 46, Juli 2015
No comments:
Post a Comment