Tanggal 17-19 April 2015, para Suster Novis dan
para Pranovis mengikuti kegiatan
Analisa Sosial (Ansos). Nara sumber kegiatan ini adalah Rm. Rudi Hermawan, CM
beserta tim di Rumah Khalwat Syalom, Batu. Kegiatan ini diikuti oleh 5 orang
Suster Novis dan 7 orang Pranovis didampingi oleh Sr. Anna Maria, SSpS dan Sr.
Sisilia Andri, SSpS selaku koordinator kegiatan.
Ansos dibuka pada hari Jumat, 17 April
2015 pukul 17:00 WIB. Hari pertama, Rm. Rudi Hermawan,CM memberikan penjelasan tentang tahap-tahap dalam Ansos (See
– Judge – Act). Kemudian peserta diminta untuk menjelaskan apa yang menjadi penyebab kemiskinan yang terjadi di masyarakat saat ini. Pertanyaan ini
memunculkan berbagai jawaban mulai dari rasa malas, mata pencaharian, nasib
sampai pada ketidakadilan
yang diciptakan oleh orang lain.
Kemudian dilanjutkan
dengan permainan Star Power Game. Dalam permainan tersebut Romo berperan sebagai presiden dan
peserta sebagai masyarakat. Peserta diminta
mengambil lima potong kertas dalam kantong sebagai pengganti uang.
Masing-masing kertas memiliki warna dengan nominal yang berbeda-beda. Peserta harus menukarkan uang
tersebut agar uang yang dipunya saat ini bertambah banyak. Dari jumlah uang
yang dimiliki peserta akan dikategorikan dalam tiga kelompok (miskin, menengah, kaya). Diakhir permainan
peserta diajak untuk melihat kembali apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama
kemiskinan yang terjadi dimasyarakat kita berdasarkan permainan tadi. Ternyata
yang menyebabkan kemiskinan bukan malas atau nasib tetapi justru sistem
yang berjalan di pemerintahan yang membuat masyarakat
menjadi miskin.
Hari
Hari kedua peserta diputarkan film ber-judul
“Air Rakyat, Riwayatmu Kini”. Film
tersebut mengangkat masalah tentang krisis air yang terjadi di desa Kwarasan,
Juwiring, Klaten, Jawa Tengah akibat adanya pendirian pabrik air minum kemasan di desa
tersebut. Kemudian peserta dibagi menjadi empat kelompok. Sebelum dilakukan
ansos peserta diminta untuk melakukan diskusi kelompok merumuskan apa yang
terjadi dari kasus tersebut, mengapa hal itu bisa terjadi dan apa akibat yang
ditimbulkan.
Setelah itu Romo dan tim membahas
jawaban dari masing-masing kelompok. Setelah istirahat sebentar untuk minum,
kegiatan ansos dimulai. Peserta, masih dalam kelompok, diminta untuk merumuskan peran dan kepentingan setiap tokoh
dalam film Air Rakyat, kemudian memasukkan
setiap tokoh dalam kategori tiga poros (pemerintah - pasar - komunitas warga)
berdasarkan peran dan kepentingannya
serta melihat kaitan antar poros.
Setelah selesai diskusi, Romo dan tim melakukan pembahasan dari jawaban
masing-masing kelompok. Setelah itu istirahat sebentar untuk mandi dan
keperluan pribadi.
Kegiatan dilanjutkan kembali dengan diskusi kelompok membahas siapa poros yang
paling dirugikan dalam film tersebut, merumuskan persoalan yang terjadi ke dalam tiga kategori (politik-ekonomi-sosial budaya) menentukan masalah yang menjadi prioritas dan merumuskan masalah
utama (apa yang terjadi, mengapa terjadi dan apa akibatnya).setelah dianalisa
yang menjadi penyebab utama dalam masalah krisis air di Kwarasan adalah masalah
politik karena ada persetujuan pendirian pabrik antara pihak pemkab Klaten dan
perusahaan air minum tersebut tanpa persetujuan langsung dari masyarakat setempat.
Setelah selesai membahas jawaban-jawaban dari setiap kelompok Rm. Rudi
Hermawan,CM mengatakan masih banyak yang terjebak dengan asumsi pribadi. Dalam
proses analisa sosial memang peserta dituntut untuk membedah dan menyelesaikan
suatu kasus berdasarkan data yang real bukan berdasarkan asumsi pribadi. Dan
dalam proses analisa sosial ini Romo dan tim tidak menyuguhkan jawaban kepada
para peserta namun peserta diajak untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari permasalahan yang ada ber-dasarkan
arahan yang diberikan oleh Romo dan timnya. Dalam ansos ini peserta tidak hanya
diajak untuk melihat masalah dari segi politik, ekonomi dan sosial budaya namun
juga diajak untuk merefleksikan dari masalah yang terjadi kira-kira apa yang
Allah kehendaki dari kita dan sebagai warga Gereja, langkah apa saja yang harus
diambil oleh Gereja jika ada masalah seperti ini.
Hari terakhir, peserta diminta untuk
merefleksikan dua hal. Pertama, dari berbagai persoalan yang telah ada,
bagaimana
aku harus bersikap jika hal itu terjadi disini. Kedua, ketika begitu ada banyak
orang miskin yang disebabkan oleh ketidakadilan, bagaimana dengan gaya
hidupku,
pilihan-pilihanku
terhadap barang dan fasilitas, relasiku tehadap sesama yang menunjukkan bahwa
aku peduli kepada mereka.
Setelah refleksi selesai peserta diminta
untuk membagi hasil refleksinya dan mengungkapkan
perasaannya setelah mengikuti ansos ini. Kebanyakan dari peserta mengungkapkan bahwa mereka senang mengikuti ansos ini meskipun materinya lumayan berat, namun banyak menggali pengalaman dan ilmu baru, membantu dalam
kegiatan berpastoral nantinya, juga dapat melihat suatu masalah bukan hanya
dari permukaannya
saja namun masuk hingga akarnya dan pada akhirnya dapat mengambil sikap untuk menyelesaikan masalah
tersebut bedasarkan data-data
yang ada. Seluruh kegiatan analisa sosial ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi
yang dipimpin oleh Rm. Rudi Hermawan,CM.
Chatarina Dewi, Pranovis I
Infokom Edisi 44, Mei 2015
No comments:
Post a Comment