PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 30, 2015

KEGIATAN ANALISA SOSIALNOVIS DAN PRANOVIS






Tanggal 17-19 April 2015, para Suster Novis dan para Pranovis mengikuti kegiatan Analisa Sosial (Ansos). Nara sumber kegiatan ini adalah Rm. Rudi Hermawan, CM beserta tim di Rumah Khalwat Syalom, Batu. Kegiatan ini diikuti oleh 5 orang Suster  Novis dan 7 orang  Pranovis didampingi oleh Sr. Anna Maria, SSpS dan Sr. Sisilia Andri, SSpS selaku koordinator kegiatan.


Ansos dibuka pada hari Jumat, 17 April 2015 pukul 17:00 WIB. Hari pertama, Rm. Rudi Hermawan,CM memberikan penjelasan tentang tahap-tahap dalam Ansos (See – Judge – Act). Kemudian peserta diminta untuk menjelaskan apa yang menjadi penyebab kemiskinan yang terjadi di masyarakat saat ini. Pertanyaan ini memunculkan berbagai jawaban mulai dari rasa malas, mata pencaharian, nasib sampai pada ketidakadilan yang diciptakan oleh orang lain.

Kemudian dilanjutkan dengan permainan Star Power Game. Dalam permainan tersebut Romo berperan sebagai presiden dan peserta sebagai masyarakat. Peserta diminta mengambil lima potong kertas dalam kantong sebagai pengganti uang. Masing-masing kertas memiliki warna dengan nominal yang berbeda-beda. Peserta harus menukarkan uang tersebut agar uang yang dipunya saat ini bertambah banyak. Dari jumlah uang yang dimiliki peserta akan dikategorikan dalam tiga kelompok (miskin, menengah, kaya). Diakhir permainan peserta diajak untuk melihat kembali apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama kemiskinan yang terjadi dimasyarakat kita berdasarkan permainan tadi. Ternyata yang menyebabkan kemiskinan bukan malas atau nasib tetapi justru sistem yang berjalan di pemerintahan yang membuat masyarakat  menjadi miskin.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  Hari Hari kedua peserta diputarkan film ber-judul “Air Rakyat, Riwayatmu Kini”. Film tersebut mengangkat masalah tentang krisis air yang terjadi di desa Kwarasan, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah akibat adanya pendirian pabrik air minum kemasan di desa tersebut. Kemudian peserta dibagi menjadi empat kelompok. Sebelum dilakukan ansos peserta diminta untuk melakukan diskusi kelompok merumuskan apa yang terjadi dari kasus tersebut, mengapa hal itu bisa terjadi dan apa akibat yang ditimbulkan.

Setelah itu Romo dan tim membahas jawaban dari masing-masing kelompok. Setelah istirahat sebentar untuk minum, kegiatan ansos dimulai. Peserta, masih dalam kelompok, diminta untuk merumuskan peran dan kepentingan setiap tokoh dalam film Air Rakyat, kemudian memasukkan setiap tokoh dalam kategori tiga poros (pemerintah - pasar - komunitas warga) berdasarkan peran dan kepentingannya serta melihat kaitan antar poros.

Setelah selesai diskusi, Romo dan tim melakukan pembahasan dari jawaban masing-masing kelompok. Setelah itu istirahat sebentar untuk mandi dan keperluan pribadi. Kegiatan dilanjutkan kembali dengan diskusi kelompok membahas siapa poros yang paling dirugikan dalam film tersebut, merumuskan persoalan yang terjadi ke dalam tiga kategori (politik-ekonomi-sosial budaya) menentukan masalah yang menjadi prioritas dan merumuskan masalah utama (apa yang terjadi, mengapa terjadi dan apa akibatnya).setelah dianalisa yang menjadi penyebab utama dalam masalah krisis air di Kwarasan adalah masalah politik karena ada persetujuan pendirian pabrik antara pihak pemkab Klaten dan perusahaan air minum tersebut tanpa persetujuan langsung dari masyarakat setempat.

Setelah selesai membahas jawaban-jawaban dari setiap kelompok Rm. Rudi Hermawan,CM mengatakan masih banyak yang terjebak dengan asumsi pribadi. Dalam proses analisa sosial memang peserta dituntut untuk membedah dan menyelesaikan suatu kasus berdasarkan data yang real bukan berdasarkan asumsi pribadi. Dan dalam proses analisa sosial ini Romo dan tim tidak menyuguhkan jawaban kepada para peserta namun peserta diajak untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada ber-dasarkan arahan yang diberikan oleh Romo dan timnya. Dalam ansos ini peserta tidak hanya diajak untuk melihat masalah dari segi politik, ekonomi dan sosial budaya namun juga diajak untuk merefleksikan dari masalah yang terjadi kira-kira apa yang Allah kehendaki dari kita dan sebagai warga Gereja, langkah apa saja yang harus diambil oleh Gereja jika ada masalah seperti ini.

Hari terakhir, peserta diminta untuk merefleksikan dua hal. Pertama, dari berbagai persoalan yang telah ada, bagaimana aku harus bersikap jika hal itu terjadi disini. Kedua, ketika begitu ada banyak orang miskin yang disebabkan oleh ketidakadilan, bagaimana dengan gaya hidupku, pilihan-pilihanku terhadap barang dan fasilitas, relasiku tehadap sesama yang menunjukkan bahwa aku peduli kepada mereka.

Setelah refleksi selesai peserta diminta untuk membagi hasil refleksinya dan mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti ansos ini. Kebanyakan dari peserta mengungkapkan bahwa mereka senang mengikuti ansos ini meskipun materinya lumayan berat, namun banyak menggali pengalaman dan ilmu baru, membantu dalam kegiatan berpastoral nantinya, juga dapat melihat suatu masalah bukan hanya dari permukaannya saja namun masuk hingga akarnya dan pada akhirnya dapat mengambil sikap untuk menyelesaikan masalah tersebut bedasarkan data-data yang ada. Seluruh kegiatan analisa sosial ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Rudi Hermawan,CM.

Chatarina Dewi, Pranovis I
Infokom Edisi 44, Mei 2015

No comments:

Post a Comment