Ytk. Sr. Ines, para Suster,
Suster Novis dan Pranovis
Salam rindu dari Negeri Kincir Angin; Belanda.
Saya dalam keadaan sehat dan baik, bagaimana dengan
para suster? Saya harap semua berjalan selaras dengan DIA Sang Pemberi
Keselarasan Sejati. Terima kasih saya boleh terus menerima berita dari Provinsi,
proficiat untuk setiap proses dalam kapitel provinsi yang boleh para Suster
alami. Sederhana namun mendalam. Hal ini membuat saya makin bangga pernah
dibesarkan di Provinsi Jawa.
Para Suster, musim dingin sudah mulai; Natal berada di
ujung hari. Persiapan secara fisik pun telah dimulai begitu pula persiapan
secara batin. Selalu saja ada yang perlu disyukuri. Selama 19 bulan ini saya
banyak belajar; bukan hanya bahasa tapi terutama belajar beradaptasi dan
memaknainya.
Kebetulan komunitas kami tahun ini berkurang jumlahnya
dan hanya dua kebangsaan India dan Indonesia.
Meski hanya dua kebangsaan dan sama-sama Asia; ternyata juga tidak
mudah. Pergesekan semakin intens namun di situ saya diajak untuk bertumbuh.
Komunitas menjadi misi saya yang pertama.
Musim dingin kali ini berbicara banyak. Suatu kali
kereta yang saya tumpangi terjebak macet. Terjadi penundaan jam keberangkatan. Hal
itu tidaklah meng-herankan di musim dingin seperti sekarang ini. Salah satu
dari sekian banyak kemung-kinan alasannya adalah ada orang melom-patkan diri di
rel kereta. Saya dapat mengerti mengapa
banyak orang cepat terjebak stres dan memilih bunuh diri. Suhu udara yang
dingin membuat orang tidak mempunyai kesempatan untuk banyak beraktifitas di
luar. Itu artinya mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam
rumah. Tidak mudah tinggal dalam keadaan dingin dan gelap. Menantang orang untuk tetap kreatif.
Komunitas
yang kadang “dingin dan gelap”; dengan kelebihan dan keter-batasannya membantu
saya untuk ber-tumbuh. Membantu saya untuk kreatif. Memberi diri sejauh yang
saya mampu dan bisa lakukan. Tak jarang pula saya harus berbesar hati
melepaskan keinginan dan impian saya.
Singkatnya saya harus menyesuaikan diri dengan
apa yang ada. Belajar untuk tetap bersyukur. Situasi ini pula membuat saya
makin dekat dengan DIA teman seperjalan sejati.
Rasanya bukan teori baru tapi teori ini makin nyata. Berani masuk dalam
keheningan, memampukan saya pula untuk mendengar lebih baik. Mengikuti kata hati medengar suara Allah
membuat hidup saya menjadi selaras, mengerti dan makin berani memberi diri.
Para suster, suster novis dan pranovis, saya ucapkan
SELAMAT NATAL, TAHUN BARU dan SELAMAT PESTA MARIA BUNDA ALLAH karena
kehadiranNya dunia ini menjadi selaras. Semoga KESELARASAN yang IA HADIRKAN
memampukan kita juga makin selaras dengan alam ciptaan dan sesama.
Salam dari Sr. Lambertilde dan Sr. Monique. Mereka
dalam keadaan sehat. Pertengahan tahun 2013 ini saya mulai bekerjasama dengan
Sr. Monique untuk buletin provinsi. Terima kasih untuk kartu dan surat yang
boleh saya terima, secara khusus di hari ulang tahun saya. Terlebih untuk
doa-doa yang para Suster panjatkan. Karenanya pula saya boleh menyelesaikan
kursus bahasa dengan baik. Tahun depan saya masih lanjutkan ketingkat
berikutnya juga ujian negara. Semoga semua berjalan dengan baik. Mohon doa selalu.
Satu dalam doa dan misi,
Lili SSpS
Infokom Edisi 34 - Februari 2014
No comments:
Post a Comment