Dalam
rangka menyongsong hari jadi Kongregasi SSpS yang ke-125th, tepatnya pada
tanggal 08 Desember 2014 para Suster Komunitas RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya
mengadakan kegiatan Open House pada tanggal 25 Desember 2013.
Adapun maksud dan
tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan SSpS di Komunitas RSK
St. Vincentius a Paulo dan Komunitas Provinsialat sekaligus menjadi ajang promosi
panggilan.
Acara dimulai pada pkl
09.00 WIB, setelah selesai Misa Natal. Dihadiri sekitar 150 orang muda baik
dari mahasiswa STIKES St. Vincentius a Paulo yang tinggal di asrama maupun yang
di kost, mahasiswa dari kampus lain di Surabaya, beberapa anak BIAK, dan
beberapa anggota yang tergabung dalam Couple
Community (kelompok binaan Sr. M. Francisca SSpS) serta beberapa keluarga
kenalan para suster.
Acara ini dikemas
secara menarik dan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu pembagian
bingkisan natal yang telah disediakan oleh Rumah Sakit St Vincentius a Paulo,
Surabaya kepada para pasien dan yang kedua adalah acara open house. Untuk pembagian bingkisan diikuti oleh 50
anak muda, baik yang di asrama maupun yang kuliah di luar Stikes St. Vincentius
a Paulo, dimana dalam satu kelompok terdiri sekitar 4-5 orang. Masing-masing
kelompok didampingi oleh satu Suster dan dalam pembagian ini ada beberapa
kelompok yang menghibur para pasien dengan menyumbangkan suara mereka melalui
beberapa lagu Natal. Sedangkan peserta yang tidak ikut ke rumah sakit, tetap
berkumpul di ruang pendopo Komunitas St. Vincentius a paulo, ada yang
berkenalan, kemudian bernyanyi bersama dan karaoke.
Setelah berkumpul
semua, tepat pk 10.00 WIB acara dimulai dengan mamiri menik-mati makanan “jajan
pasar” selama 15 menit. Kemudian pembagian kelompok terdiri 10-12 orang.
Setelah terbagi peserta yang didampingi
satu Suster yang mem-punyai tugas sebagai guide sekaligus menjawab
pertanyaan dari peserta sehu-bungan dengan SSpS dan kegiatan harian para
Suster. Open house dimulai dari ruang refter para Suster di RSK St. Vincentius
a Paulo, kemudian mengunjungi 5 stand yang telah disiapkan dalam bentuk banner.
Antusiasme nampak sekali melalui pertanyaan-pertanyaan yang di-sampaikan di
sepanjang jalan menuju Komunitas Provinsialat maupun pada sesi perkenalan
tentang SSpS.
Ekspresi
para Suster saat mempersembahkan lagu “Kita Suster-suster Misi”
Pada pkl 11.30 WIB
secara serempak para Suster mempersembahkan sebuah lagu “Kita Suster-suster Misi”
yang dilanjutkan dengan tepuk SSpS dan tepuk Roh Kudus.
Setelah acara
perkenalan dilanjutkan dengan sesi perlombaan yaitu meraih bintang yang ada
tulisan SSpS dan setelah itu lomba membagi kasih. Acara semakin seru ketika
para peserta bekerja sama dan berjuang dalam kelompok untuk men-dapatkan
bintang secara cepat dan benar.
Sesi tanya jawab
sehubungan dengan SSpS menjadi salah satu daya tarik peserta dimana para
peserta berlomba untuk bisa menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah. Di
akhir sesi ini ada sekitar 5 peserta yang berminat untuk menjadi biarawati SSpS
dan diminta untuk mengungkapkan perasaan dan juga keter-tarikannya menjadi
SSpS, menurut Y, mahasiswa dari kampus luar meng-ungkapkan ‘pingin’ menjadi
suster karena memang keinginan dari kecil yang sampai sekarang masih terus
mengusik hatinya. Sedangkan menurut C mahasiswi STIKES St. Vincentius a Paulo keinginan
untuk menjadi biarawati dan senang dengan SSpS karena setiap bertemu Suster
SSpS khususnya pada waktu latihan menyanyi bersama, Suster-susternya selalu
hidup, semangat dan gembira dan cantik-cantik. Ada juga yang mengungkapkan
keinginan-nya menjadi biarawati sejak kecil dan senang di SSpS karena misinya
di luar negeri sesuai dengan keinginannya, para susternya menyenangkan dll.
Dari
arah kiri Sr. Yohana, Sr Mathilde, Sr
Harna Tobing, Sr Deodatis dan Sr Maria Widjaya
saat mengikuti dinamika doa siang
bersama.
Acara diakhiri dengan
doa bersama di pendopo pada pk 12.00 WIB yang dipimpin oleh Sr. Yohana SSpS.
Doa dibuat dengan dinamika yang menarik, dimana para peserta diajak untuk
mengenal kembali SSpS sedunia melalui slide, setelah itu diminta untuk hening
menyatukan hati, “kira-kira saat ini hati saya tergerak untuk mendoakan sesama
di benua apa?”. Setelah hening kelima para Suster yang mewakili 5 benua maju di
depan kandang Natal untuk menyalakan lilin dan kemudian menarik 1 tali rafia.
Sedangkan para peserta diminta untuk memilih tempat sesuai dengan suara
hatinya.
Benua Eropa oleh Sr
Deodatis dengan mengungkapkan doa permohonannya dalam bahasa German, Benua
Asia oleh Sr. Mathilde bahasa Mandarin, Benua Afrika oleh Sr Harna Tobing
bahasa batak, Australia dan kepulauan Fiji termasuk PNG oleh Sr Maria Widjaya
dengan menggunakan bahasa Inggris, dan benua Amerika Sr. Maria Rosari Dewi
dengan menggunakan bahasa Spanyol.
Sebagai bentuk rasa
syukur acara ditutup dengan makan soto bersama dan dilanjutkan dengan
pembagian souvenir.
Infokom Edisi Februari, 2014
Sr. Th. Sitriati
SSpS
No comments:
Post a Comment