Perayaan Minggu Palma bagi umat Katolik adalah penyambutan Tuhan Yesus-naik keledai-masuk ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Masuknya Yesus ke kota, disambut bagaikan raja. Minggu Palma disebut juga sebagai Minggu pembuka pekan suci karena dalam satu minggu kedepannya ada 3 hari suci, Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah. Di dalam tradisi Gereja Katolik peristiwa Minggu Palma ditandai dengan dibagikannya daun palma kepada umat. Dengan begitu, umat diajak untuk ikut menyambut kedatangan Yesus. Gereja pun juga larut dalam gempita penyambutan sang raja. Namun dibalik kemeriahan peristiwa itu, tidak bisa menghilangkan suasana duka. Oleh karenanya, saat Perayaan Ekaristi dibacakan Kisah Sengsara Yesus, tetapi tidak dinyanyikan seperti perayaan Jumat Agung. Dalam Kitab Suci tersimpan peristiwa Yesus dielu-elukan oleh rakyat ketika Ia masuk kota Yerusalem. Peristiwa itu masuk dalam liturgi Gereja baru pada akhir abad ke-4. Kemudian sejak abad ke-10 mendapat bentuk seperti dilaksanakan oleh umat Kristiani sampai sekarang.
“Palma” kata bahasa Latin, dalam bahasa Inggris “palm” berarti “telapak tangan”. Kata itu kemudian digunakan untuk nama pohon yang berdaun seperti telapak tangan, maka dikenallah nama pohon palma. Daun palma adalah simbol kemenangan dan digunakan untuk menyatakan kemenangan.
Selamat memasuki masa pekan suci, semoga kasih-Nya memberikan kekuatan dan keberanian bagi kita untuk meninggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru dalam setiap tugas perutusan yang dipercayakan kepada kita masing-masing.
Diambil dari berbagai sumber
Infokom edisi ke-05, Maret 2012
No comments:
Post a Comment