PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, May 10, 2011

JPIC: Penambangan di Flores


Jumat, 29 April 2011, Pk 20.10 WIB, JPIC SSpS Provinsi Jawa, secara khusus mengundang Rm. Simon Tukan, SVD yang tergabung dalam JPIC-SVD Flores, untuk mensyeringkan tentang situasi dan kondisi masyarakat di Manggarai yang akhir-akhir ini diresahkan dengan adanya penambangan liar yang mengancam Lingkungan Hidup rusak. Syering ini diadakan di ruang perpustakaan komunitas RKZ, dihadiri oleh para suster komunitas Provinsialat dan komunitas RKZ.


Syering diawali dengan sambutan selamat datang oleh Sr Maria Francisca, SSpS dan dilanjutkan dengan penampilan beberapa slide tentang penambangan di daerah Manggarai-Flores.

Rm.Simon Tukan, SVD mensyeringkan bahwa sejak Tahun 2001 lahan masyarakat sudah mulai digusur dengan alasan perintah dari atasan; karena semakin banyak tanah yang merupakan milih masyarakat ditambang maka pada tahun 2006 -2007 JPIC-SVD Flores mengirim 2 relawan untuk memantau situasi yang ada secara langsung selama satu minggu. Mereka menjumpai bahwa banyak masrayarakat yang mayoritas bekerja sebagai peternak dan petani menderita dengan adanya penambangan karena lahan yang selama ini ditanami Mahoni dan menjadi hutan lindung yang sangat bermanfaat bagi masyarakat kini sudah rusak. Kerusakan ini semakin marak karena tanah yang ditambang sampai kedalaman 70-80 meter banyak ditemukan tambang emas, mangan, perak dan batu bara.

Pada tahun 2009 sudah terdapat 340 penambangan sampai di daerah Solor dan 100 penambangan sudah diberikan ke perusahaan. Selain itu banyak masyarakat yang menjual tanahnya dengan harga yang murah dan menjadi buruh dilahan sendiri tanpa adanya keselamatan dalam bekerja. Melihat realitas ini tidak tinggal diam, maka sebagai bentuk kepeduliannya terhadap hal ini JPIC-SVD Flores mengadakan kunjungan dari desa ke desa sambil memutarkan film tentang situasi dan kondisi penambangan, hasilnya pada bulan November 2009 – Apil 2010 ada 48 desa di Manggarai yang dengan tegas menyatakan ”menolak dengan adanya penambangan” dan mereka mulai eksplorasi untuk memperbaiki lingkungan hidup.

Selain itu Rm.Simon Tukan, SVD juga bekerja sama dengan Lembaga-lembaga lainnya yaitu Lembaga Lingkungan Hidup, Lembaga Penambangan di Jakarta, Lembaga Masyarakat, Lembaga Pemerintah, Lembaga Provinsi dan selanjutnya menjelaskan situasi ini ke Mentri Kehutanan. Hal ini juga mendapat tanggapan yang positif dari VIVAT di New York, maka pada bulan April 2010 mereka diminta untuk membuat laporan tentang situasi penambangan di NTT. Bentuk kegiatan lain yang dilakukan yang merupakan sepak terjang JPIC-SVD Flores untuk membangun kesadaran masyarakat yaitu mengadakan seminar, publikasi, syering dan memutar Film tentang kondisi Manggarai akibat penambangan. Pada tanggal 21 Juli 2010 Bapa Uskup bersama masyarakat mengadakan Misa dan penanaman pohon di daerah penambangan.

Adapun Tujuan dari kegatan ini adalah mengubah kebijakan yang tidak adil dengan kebijakan yang adil sekurang-kurangnya pro pada kepentingan masyarakat yang tertindas dan menderita. Perubahan-perubahan kebijakan tersebut meliputi materi, Tatalaksana, Perilaku pejabat supaya tidak korup. Bentuk kegiatan lain yang dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat gerakan ini yaitu pendidikan dan latihan lanjutan bagi masyarakat, mempertahankan komunikasi di semua jejaring, evaluasi dan membuat rencana serta membuat pertemuan rutin. Setelah syering acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan selesai Pk 21.30 WIB.

Bersatu hati, Marilah kita selamatkan bumi dari keegoisan dan keserakahan para penguasa dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sr. Th. Sitriati, SSpS
Infokom no.22, Mei 2011

No comments:

Post a Comment