PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 30, 2015

Pojok tahun hidup bakti



Para suster yang terkasih, pada beberapa edisi infokom ini akan kami sertakan Pesan Paus Fransiskus untuk Tahun Hidup Bakti. Penyajiannya kami lakukan bagian perbagian. Informasi ini kami peroleh dari: katekesekatolik.blogspot.com.

Pesan Paus Fransiskus Untuk Tahun Hidup Bakti (30 November 2014–2 Februari 2016)




Tujuan Tahun Hidup Bakti
Yang pertama dari tujuan ini adalah untuk melihat ke masa lalu dengan rasa syukur.
Semua lembaga kita merupakan pewaris sejarah yang kaya oleh karisma. Dalam masa asal-usul mereka kita melihat tangan Tuhan yang dalam Roh-Nya, memanggil pribadi-pribadi tertentu untuk mengikuti Kristus lebih dekat, untuk menerjemahkan Injil ke dalam sebuah cara hidup tertentu, untuk membaca tanda-tanda zaman dengan mata iman dan menanggapi secara kreatif kebutuhan-kebutuhan Gereja. Pengalaman awal ini kemudian menjadi dewasa dan berkembang, melibatkan para anggota baru dalam konteks geografis dan budaya baru, dan menimbulkan cara-cara baru melak-sanakan karisma tersebut, prakarsa-prakarsa dan ungkapan amal apostolik yang baru. Seperti benih yang menjadi sebuah pohon, masing-masing lembaga tumbuh dan menjulurkan cabang-cabangnya.

Selama Tahun Hidup Bakti ini, akanlah sesuai bagi masing-masing keluarga karismatik untuk merenungkan asal-usul dan sejarahnya, untuk bersyukur kepada Allah yang menganugerahkan Gereja beragam karunia yang menghiasi dirinya dan melengkapi dirinya untuk setiap pekerjaan yang baik (bdk. Lumen Gentium, 12).

Menceritakan kembali sejarah kita sangat penting untuk menjaga jati diri kita, untuk memperkuat kesatuan kita sebagai sebuah keluarga dan kepemilikan akal sehat kita. Lebih daripada sebuah latihan dalam arkeo-logi atau budidaya nostalgia semata, ia memanggil untuk mengikuti jejak langkah generasi-generasi terdahulu untuk mema-hami cita-cita tinggi, serta visi dan nilai-nilai yang mengilhami mereka, dimulai dengan para pendiri dan komunitas-komu-nitas pertama. Dengan cara ini kita datang untuk melihat bagaimana karisma telah tinggal selama bertahun-tahun, kreativitas telah dipicu, kesulitan-kesulitan ditemui dan cara-cara nyata kesulitan-kesulitan itu diatasi. Kita juga mungkin mengalami kasus ketidakkonsistenan, hasil kelemahan manusia dan bahkan suatu kali mengabai-kan beberapa aspek penting karisma ter-sebut. Namun semuanya membuktikan dengan mengandung pelajaran dan, secara keseluruhan, bertindak sebagai sebuah panggilan untuk pertobatan. Menceritakan kisah kita adalah memuji Allah dan ber-syukur kepada-Nya atas segala karunia-Nya.

Dengan cara tertentu kita bersyukur kepa-da Allah atas lima puluh tahun yang mengikuti Konsili Vatikan II ini. Konsili mewakili "sebuah embusan" Roh Kudus atas seluruh Gereja. Karena itu, hidup bakti menjalankan sebuah perjalanan pembaha-ruan yang berbuah, yang karena semua terang dan bayangannya, telah menjadisebuah saat rahmat, yang ditandai dengan kehadiran Roh.

Semoga Tahun Hidup Bakti ini juga menjadi sebuah kesempatan untuk mengakui dengan rendah hati, dengan keyakinan besar Allah yang adalah kasih (bdk. 1 Yoh 4:8), kelemahan kita sendiri dan, di dalamnya, mengalami kasih Tuhan yang penuh kerahiman. Semoga Tahun Hidup Bakti ini juga menjadi sebuah kesempatan untuk memberikan kesaksian yang kuat dan penuh sukacita di hadapan dunia bagi kekudusan dan kehadiran daya hidup dalam begitu banyak orang yang dipanggil untuk mengikuti Yesus dalam hidup bakti.

Para Suster terkasih, Paus Fransiskus mengajak kita untuk mengenang masa lalu dengan penuh syukur dengan cara bercerita. Hal ini sesungguhnya telah kita lakukan sebagai Kongregasi dalam perjalanan Kapitel Umum kita yang ke-14 yaitu Story Telling

Cerita tentang pengalaman atau kegiatan yang telah membawa dampak bagi kita sebagai seorang SSpS. Cerita yang mampu mewahyukan kepada kita tentang siapakah kita ini – identitas kita, bagaimana kita memahami misi kita jaman ini – arah, dan kemana energi kita kita curahkan – visi kita bagi dunia.

Semoga tahun hidup bakti ini kita isi dengan berbagi cerita yang memampukan kita bersyukur atas jejak langkah Allah dalam hidup kita bersama.

No comments:

Post a Comment