Dalam rangka memperingati Hari Perempuan
Sedunia, kami mendapat kesempatan istimewa yakni ikut ambil bagian dalam Aksi
Cuci Bersih Korupsi yang diselenggarakan oleh
Aktivis Perempuan se-DIY.
Kegiatan ini berlangsung pukul 14.00-16.00 WIB di
Gedung Wanita Yogyakarta, Jl. Brigjen Katamso
139, Arah Selatan THR. Dilaksanakan di tempat ini dengan tujuan kembali
memperingati perjuangan Kaum Perempuan Indonesia 86 tahun yang silam. Kegiatan
ini dihadiri oleh Ibu Sinta Wahid, istri dari Almahrum Mantan Presiden
Indonesia, yakni Bapak Gus Dur. Kegiatan ini diawali dengan prosesi dari Taman
Wisata Ria yang jaraknya kira-kira 150m dari gedung Wanita Yogyakarta.
Yang hadir dalam acara ini adalah semua kelompok
perempuan yang mempunyai kepedulian terhadap negeri tercinta ini. Mereka adalah perwakilan dari kelompok Petani, Ibu
RT, Jurnalis, Difabel, Akademis, Kaum
Religius, Para Mahasiswa UGM FISIPOL. Prosesi ini diwarnai dengan bunyi-bunyian
yang diciptakan oleh para ibu dengan memukul alat-alat dapur seperti panci,
cerek, kuali, mangkuk kaca dan yang lainnya. Bunyi-bunyian diartikan sebagai
hati seorang perempuan sedang menangis meratapi kasus korupsi yang kian
menguasai Negara Indonesia saat ini.
Ketika tiba di gedung wanita, para wartawan
dari berbagai media, mulai mengambil gambar dan
mewawancara beberapa peserta. Diantara jurnalis, hadir juga beberapa anggota
Kepolisian DIY untuk memantau keamanan
disekitarnya. Setelah itu dilanjutkan dengan aksi cuci bersih dari setiap
perwakilan kelompok. Yang dicuci adalah beberapa pakaian baby yang di bawa oleh
setiap perwakilan, sebagai lambng bahwa perempuan ingin mencuci bersih dari
korupsi mulai dari lingkungan keluarga dan di masayarakat. Mereka ingin mengajarkan
anak-anaknya
untuk tidak korupsi. Mereka ingin mengenakan baju yang bebas korupsi pada tubuh
anak-anaknya.
Harapan besar dari aksi
cuci bersih ini adalah meminta presiden untuk segera menyelesaikan kasus KPK dan POLRI yang saat
ini belum mendapat jalan tengahnya. Ibu Sinta Wahid menyampaikan dukungannya terhadap gerakan perempuan cuci bersih
korupsi ini, “saya
mengapresiasi kegiatan
ini dan memang kita perempuanlah yang harus bergerak untuk mengurangi korupsi
yang terjadi dimana-mana. Negara kita ini sedang dikuasai oleh para koruptor
yang merampas hak masyarakat kecil, mencuri uang demi kepentingan pribadinya. Kita meminta Bapak Presiden
untuk segera menyelesaikannya. Semoga dengan Tim 9 ini dapat membantu penyelesaiannya. Tim 9 adalah Tim yang dibentuk oleh Preisden Jokowi Widodo untuk
membantunya, menjadi penasihat dalam menyelesaikan kasus KPK dan POLRI.Dalam
kegiatan ini, setiap perwakilan dari 14 kelompok perempuan menyatakan
repesentasinya bahwa “Kami Perempuan Indonesia bersatu hati melawan korupsi”
dari sudut pandang masing-masing kelompok.
Saya mewakili kaum religius untuk menyampaikan representasi ini dari sudut pandang Gereja
Katolik terhadap korupsi.
Yang ikut dalam aksi
cuci bersih
adalah Sr. Krisna SSpS,
dan yang mewakili memukul barang dapur sepanjang prosesi adalah Sr. Yasinta Jehadut SSpS. Suasana saat kegiatan berlangsung sangat ramai karena masyarakat yang hadir cukup banyak. Tidak
hanya kaum perempuan tetapi juga dari kalangan PRIA dan WARIA. Kegiatan ini
tidak mendapat sumbangan dana dari siapapun tetapi murni sumbangan sukarela
dari Aktivis Perempuan Indonesia Anti Korupsi se-DIY.
Semoga dengan kegiatan
ini, dapat memberikan
kontribusi bagi Tanah
Air yang tercinta ini. Kitaberdoa semoga Presiden dapat menyelesaikan setiap
masalah yang melanda negeri Indonesia ini.
Infokom Edisi 44, Mei 2015
No comments:
Post a Comment