PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Saturday, January 19, 2013

PRA PENANAMAN: PENGGALIAN LUBANG UNTUK PENANAMAN POHON

Hari Sabtu, tanggal 13 Oktober sebanyak 150 orang warga dari Padukuhan Singkil dan Mbulu telah bersama-sama menggali lubang sepanjang 2 km sebagai persiapan untuk penanaman pohon.

Partisipasi warga tersebut dilakukan atas inisiatif dari warga Padukuhan, karena musim hujan telah datang. Aktivitas warga yang sebagian besar merupakan petani tergantung pada iklim, sehingga ketika musim penghujan tiba maka warga segera melakukan pena-naman benih dan mempersiapkan lahan.

Mbah Darmo selaku sesepuh warga, yang menggerakkan warga untuk segera melakukan penggalian lubang agar aktivitas warga untuk bercocok tanam tidak terhambat.

Kegiatan ini tidak dapat diikuti oleh para Suster, karena penggalian lubang ini lebih awal berlangsung dari rencana sebelumnya. Mbah Darmo menjelaskan kepada para Suster tentang pentingnya hujan bagi warga Wonosari khususnya wilayah yang menjadi sasaran yunior Komunitas Roh Suci melak-sanakan kegiatannya.

Melihat musim penghujan yang sudah mulai tiba, maka perwakilan Suster Yunior yang datang, bersama dengan Mbah Darmo meng-adakan pembicaraan tentang jadual penana-man pohon. Penanaman pohon yang sedianya akan dilaksanakan pada bulan Januari 2013 akhirnya dimajukan menjadi bulan November 2012. Untuk itu para Suster berusaha untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik khususnya dalam penyediaan pohon.

Pada saat penyusunan jadual kegiatan penanaman pohon, Mbah Darmo menyam-paikan “bahwa para Suster bertugas untuk menyiapkan pohon dan nanti saya akan membuat “kejutan” untuk waktu penanaman, karena musim hujan telah tiba”.

Selain lubang sepanjang 2 km yang sudah dipersiapkan, warga Padukuhan juga telah menyiapkan lahan seluas 500 m2. Lahan tersebut merupakan lahan khas desa yang akan digunakan sebagai lahan percontohan bagi petani, sehingga para Suster secara rutin akan melakukan pengecekan.

Hari itu, para Suster juga melihat per-kembangan pupuk yang telah berusia tiga minggu dan siap untuk “dipanen”. Pupuk tersebut pada akhirnya akan dimanfaatkan untuk pohon yang akan ditanam.

Sr. M. Sanctisima, SSpS

No comments:

Post a Comment