PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, April 12, 2011

SURABAYA: Ibadat Peringatan Hari Hutan dan Air Sedunia


 
Sebagai bentuk kepedulian kita dengan kondisi Hutan dan Air yang semakin buruk, maka pada hari Selasa, 22 Maret 2011 bertepatan dengan Hari Hutan dan Air Sedunia, Tim JPIC SSpS Jawa bekerjasama dengan Tim Liturgi Provinsi mengadakan Ibadat Hari Hutan dan Air Internasional bersama di Pendopo Provinsialat. Ibadat ini di mulai pada Pk 18.00 WIB, di hadiri oleh beberapa umat, mahasiswa/siswi Stikes dan keluarga besar para suster di Komunitas Provinsialat dan RKZ.

 

 
Ibadat dimulai dengan penyampaian tujuan diadakan Ibadat ini yang disesuaikan dengan tujuan dari Tahun Hutan Internasional PBB pada tahun 2011 yaitu menciptakan kesadaran akan urgensi untuk melindungi kehutanan global yang dengan mudah dirusak dan mendorong lebih besar usaha untuk kelangsungan hidup hutan-hutan dan membantu memupuk apresiasi akan peran hutan dalam menghemat kekuatan dan vitalitas planet, maupun mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pengembangan global, terutama yang tercantum
dalam tujuan-tujuan pengembangan Millenium, serta mengajak kita semua untuk merefleksikan hadiah-hadiah yang diberikan oleh Allah guna mempertahankan kelangsungan hidup kita.

 
Setelah hening sejenak menikmati keindahan alam semesta alam yang ada di sekitar pendopo Provinsialat, masih dalam keheningan petugas Ibadat mengajak semua yang hadir untuk memohon kehadiran Roh Kudus dan dilanjutkan dengan doa pembukaan.

 

 
Sebagai bagian dari ibadat ini juga dipertunjukkan beberapa slide tentang kondisi hutan dan air saat ini dari beberapa negara. Setiap selesai menyaksikan slide satu negara dilanjutkan dengan menyanyikan bersama sebait lagu ” Kasihanilah ya Tuhan Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga”. berikut slide yang ditampilkan sebagai bahan refleksi:
  1. Slide pertama tentang ledakkan dan kebakaran di pemboran minyak tanah oleh perusahaan British Petroleum’s Deep Horizon yang mengakibatkan 11 pekerja meninggal dan kebocoran minyak ini sampai ke Teluk Meksiko, pantai Louisiana, Mississppi, Alabama dan Florida yag merugikan banyak.
  2. Daerah Amazon, salah satu daerah alami yang paling berharga, prakstis tinggal dan kita tidak boleh berani untuk merusaknya.
  3. Di Kongo terdapat sungai dengan volume airnya besar kedua di Bumi dan hujan hutan kedua terbesar di dunia. Di Kongo inilah Eko-Sistem yang paling terancam di dunia. Penyebabnya adalah penebangan pohon-pohon untuk tujuan perdagangan, pertanian dan percekcokkan sipil yang mengorbankan hutan.
  4. Di Indonesia yang kaya akan hutan tepatnya di Provinsi Riau, kini telah banyak pohon-pohon yang ditebang dan lahannya digunakan untuk penanaman kelapa sawit dengan membakar hutan sehingga merugikan banyak pihak
  5. Di daerah Murcia, Spanyol, 45% dari wilayah adalah hutan, tetapi kini sebagian besar gundul disebabkan oleh kebakaran dan penebangan pohon dan pemotongan semak untuk pertanian dan perluasan kota.
  6. Tehnik bertani dan pengelolaan air yang di kenal oleh benua Eropa, mempengaruhi secara dramatis lingkungan hidup Australia. Salinitas/kadar garam adalah salah satu mesalah paling serius yang dihadapi sungai-sungai di Australia yang semakin banyaknya air yang disedot dari sungai-sungai di Australia yang mengakibatkan Australia kering, persediaan airnya terbatas.
  7. Korea Selatan adalah model penghutanan kembali untuk seluruh dunia. Ketika perang Korea berakhir setengah abad yang lalu, sebagian besar hutannya habis. Maka sekitar tahun 1960, pemerintah Korea Selatan meluncurkan usaha penghutanan kembali secara nasional sehingga seperti Muzizat hutan-hutan hidup kembali.
  8. Di Bangladesh, sebuah kampanye untuk menanamkan satu juta pohon telah dimulai melalui ”Child Forest Campaign”.
  9. Di Itali, Provinsi Aquila, pada pesta Daffodil, dipersembahkan salah satu mobil pawai kepada air yang disebut Clear? Most Pure? Dearest? (Jernih? Paling bersih? Tersayang?). terkumpul juga 1.400 tanda tangan yang diserahkan kepada Pengadilan Banding yang meyerukan diadakannya Referendum yang melarang pihak swasta untuk mengelola air.
Setelah hening dilanjutkan dengan mendoakan bersama dari Mazmur 96, 1-2. 10-13 dan Doa Bapa Kami. Sebelum doa penutup semua yang hadir diajak untuk membuat niat sebagai bentuk wujud kepedulian dalam menjaga alam beserta isinya. Ibadat ditutup dengan doa dan lagu penutup ” Ajaibnya Kasih Tuhan”. Selesai Pk 18.45 WIB.

 

 

 
Sr. Th. Sitriati, SSpS
Infokom no. 17, Maret 2011

No comments:

Post a Comment