Tanggal
25–27 September 2015 bersama dengan 110 Orang Muda Paroki St. Theresia Jombor terdiri dari calon penerima Sakramen Panguatan dan OMK,
para pranovis mengikuti Camping Rohani di
Lapangan SD Kanisisus Jurangjero, Wonosari, Gunung Kidul dengan mengangkat tema “I have
no Hands Except Yours“.
Peserta
berangkat dari wilayah masing–masing (Jombor, Ceper, Trucuk, Mlese dan Pedan)
berkumpul di Gereja Maria Assumpta Cawas berangkat
ke lokasi
camping. Setelah sampai di lokasi kami
mendirikan tenda, merapikan barang–barang dan keperluan pribadi. Kegiatan
dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin
oleh Rm. Yohanes Sunaryadi, Pr di Kapel Wilayah St. Petrus dan Paulus
Jurangjero. Setelah Misa dilanjutkan dengan
pemantapan oleh para Katekis bagi para calon penguatan dan sharing dengan tema
“Apa sih
yang kumau dari OMK? dengan
fasilitator sharing Rm. Sunar, Pr; Sdr. Patrick, Sdr. Adi
dan para pranovis SSpS
Hari
kedua diadakan sarapan menggunakan tampah tanpa sendok dan piring (makan bersama dengan tangan) dan outbound dengan rute
sekeliling lokasi camping sampai ke Kapel. Pos 1, peserta diminta untuk membuat
yel–yel kelompok yang sudah diberi nama santo dan santa yang menjadi favorit
mereka. Pos 2, peserta diminta untuk melakukan estafet karet gelang yang
diselipkan di telinga
masing–masing peserta. Pos 3, permainan bernama “borgol raffia” dimana peserta
diikat dengan raffia kemudian disilangkan dengan raffia peserta lain.
Rm. Sunar, Pr dan Rm. Sapto ketika permainan raffia
|
Selanjutnya
calon penerima Sakramen
Krisma mengikuti tes tertulis sedangkan yang lain mengikuti climbing.
Para pranovis berkesempatan
untuk menemani teman–teman muda mendaki sebuah bukit untuk menuju ke sebuah Gua
Maria di puncaknya.
Setelah istirahat, dilanjutkan
dengan sharing perasaan dan doa rosario
bersama.
Kegiatan
sharing bersama dengan 4 frater MSF (Fr. Agung, Fr. Ivan, Fr.
Edwin,
dan Fr. Eko) untuk memperkenalkan
tentang panggilan hidup bakti dengan
tema “Bahagianya tuh disini“. Di akhir sharing ada 6 orang yang menyatakan diri
tertarik menjadi suster dan 5 teman tertarik
menjadi Imam. Saat ditanya
mengapa mereka ingin
menjadi Imam atau Suster, jawaban mereka sederhana saja “Saya ingin jadi Suster
karena saya pengen pake jubah atau, Saya ingin jadi Romo karena saya bisa pimpin misa. Lalu mereka ditanya
lagi “Kalau mau jadi Suster atau Romo mau pilih jadi Suster atau Romo apa? “5
teman yang mengatakan
dirinya ingin jadi Imam, 1 memilih Jesuit, 1 memilih SVD, dan 3 memilih menjadi
Imam Diosesan. 6 teman yang mengatakan dirinya ingin menjadi Suster, 1 memilih
CB dan 5 yang lain memilih untuk menjadi SSpS.
Penutupan
dilakukan dengan kegiatan api unggun dan Perayaan Ekaristi Kudus serta Adorasi. Dalam
homilinya Rm.
Yohanes Sunaryadi, Pr
mengajak kami
untuk menyadari bahwa tangan kami diciptakan bukan untuk menyakiti, bukan untuk
membuat orang lain dalam pencobaan
tetapi untuk menjadi berkat, menjadi
perpanjangan tangan kasih Allah sen-diri
dilanjutkan Adorasi sampai pukul 02.00 WIB.
Hari
terakhir, Bpk. FX. Hadiyanto
sebagai wakil Dewan Paroki bersama dengan salah satu staff PDAM Kabupaten Klaten Bpk.
Wignyo Suwarno aktivis
kemasyarakatan membagi
pengalaman me-reka tentang bagaimana bermasyarakat dan pentingnya kaderisasi
dalam sebuah organisasi agar organisasi itu dapat terus hidup dan bertumbuh
sesuai dengan tuntutan
jaman masa kini. Usai sharing,
peserta merapikan barang,
membongkar tenda
dan bersih–bersih area camping.
Tiga hari kami
berproses bersama. Menemukan panggilan kami sebagai orang muda untuk menjadi
pembaharu dimulai
dari diri sendiri. Menumbuhkan kecintaan
pada alam ciptaan dan berjuang untuk keluar dari ego masing–masing pribadi untuk dapat
mengenal pribadi yang lain secara lebih dalam. Dan kesadaran bahwa manusia
diciptakan untuk menjadi berkat bukan menjadi kutuk bagi sesama dan bagi alam
ciptaan.
Infokom Edisi 49, November 2015
Yustina dan Ima (Pranovis)
No comments:
Post a Comment