Hiduplah Allah Tritunggal dalam Hati Kita dan dalam Hati Umat Manusia
Sr. Ines dan para Suster yang terkasih
Salam Jumpa dalam
Kasih Kristus.
Bagaimana kabar para Suster? semoga semua dalam
keadaan sehat dalam lin-dungan
kasih Tuhan. Begitu juga saya dalam keadaan sehat, semua berkat dari doa para
Suster.
Para Suster yang terkasih dari hati
yang terdalam saya mengucapkan syukur dan banyak terima kasih, untuk segala
doa, perhatian, ucapan, dan kartu yang saya terima pada hari HUT saya. Tidak
bisa saya katakan satu persatu, rasa cinta dan syukur atas semua berkat yang
saya terima ini.
Semoga berkat yang
berlimpah ini juga menjadi berkat bagi semua orang yang saya jumpai dalam
perjalanan hidup ini.
Pada hari HUT saya tahun ini,
sungguh saya merasakan indah tinggal dalam keheningan bersama-Nya. Waktu itu
saya masuk retret pada hari pertama. Walaupun tak ada kue tak ada ucapan
selamat dan hadiah yang di pandang mata pada hari H, tapi saya merasakan
doa-doa para Suster, ini merupakan hadiah yang berarti bagi saya, sehingga saya
kuat sampai saat ini. Saya sangat berharap terus doa para Suster.
Saya
ucapkan selamat untuk para Suster yang berpesta kaul. Banyak panenNya dan banyak yang
berusaha mencari dan berusaha mengenal Tuhan, namun mereka masih belum
menemukan-Nya. Kita
terus memohon kepadaNya semoga mengirim para pekerjaNya. Sekarang di Korea panggilan untuk hidup
membiara hampir tidak ada. Tanpa bosan-bosannya kami terus berdoa memohon
kepadaNya pada saatnya nanti pasti Dia mengirimkan apa yang kita butuhkan.
Korea saat ini masih dalam musim panas, hampir sama
panasnya dengan kota Surabaya.
Pada musim panas banyak kegiatan
dan kesibukan yang kami buat untuk tenaga kerja asing, sebelum kami masuk
program kegiatan musim panas, para karyawan Keuskupan
Uijongbu yang bekerja di Pastoral Sosial mengadakan workshop bersama di Pulau Jeju selama 3 hari
sekitar 50 orang yang ikut program ini di antaranya Pastor (17 orang), Suster (4 orang)
dan awam. Dalam program workshop ini, kami terbagi dalam 10 kelompok. Dan
setiap kelompok kami mempunyai
misi untuk mengunjungi
tempat-tempat yang sudah di tentukan. Dengan biaya yang didapat dari
hadiah lomba bersama sebelum
melaksanakan misinya.
Kelompok
saya terdiri dari 5 orang
dengan
latar belakang berbeda. Ada
1 orang Pastor menangani lingkungan hidup di
perbatasan Korea Utara, 1 orang untuk perkawinan International, 1 orang untuk
anak-anak miskin dan dari hasil perkawinan Internasional, 1 orang yang
berhubungan dengan kepolisian dan saya untuk tenaga kerja asing. Dalam lomba kelompok kami juara 2 dari
bawah, dapat uangnya hanya 80 ribu won,
uang itu harus bisa kami gunakan biaya tranportasi ke tempat plus biaya makan.
Tempat yang kami kunjungi termasuk langka, 2 gunung yang pertama lumayan jauhnya,
tidak ada transport umum, kalau naik taksi minimal 200 ribu won pulang pergi ke salah satu 1 gunung. Untuk sekali
makan sekali saja tidak cukup.
Beruntung bahwa satu anggota kelompok kami, terdapat
pastor yang punya ide.
Sebenarnya ide tersebut merupakan pelanggaran
terhadap per-aturan yang telah di
sepakati bersama. Namun
tidak ada cara lain karena ada langkah-langkah yang harus di lalui dan saat itu
dengan menjawab pertanyaan dan foto kepada
petugas lewat kakaotalk pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan. Pastor tersebut mengambil
mobil temannya
yang di Jeju. Sebelum
berangkat kami mengambil
foto di halte bis supaya tidak ketahuan membawa
mobil. Foto
tersebut kami simpan sehingga pada saat pemantau
minta untuk dikirimkan foto lewat kakaotalk kami sudah siap.
Langkah
ke-2 adalah foto sebelum naik
gunung. Ada
tanda khusus di sana yang
harus kami kirimkan. Selain itu foto penduduk
asli yang tinggal di tempat bersangkutan atau gunung tersbut serta posisi di puncak gunung. Saat naik
gunung
kami diguyur hujan, meskipun pakaian basah,
kami terus berusaha naik.
Satu dua orang bisa
sampai di atas gunung dan lainnya
putus asa dan turun kembali dari gunung. Beberapa gunung harus kami lewati.
Jika satu gunung sudah selesai maka harus pindah ke gunung berikutnya. Kami
sudah merasa lapar tetapi tempat untuk
makan sangat jauh dan makan waktu untuk mencapai kesana sehingga
kami putuskan untuk menyelesaikan pendakian satu gunung lalu makan.
Salah satu
kami harus membuat huruf
Miaem bahasa tulisan Korea di laut dalam air
dengan tubuh sehingga membuat basah kuyup.
Kemudian kamu mencari
tempat makan di daerah gunung. Setelah
bebe-rapa lama, kami menemukan
satu warung makan dalam keadaan
pakaian basah dan badan
menggigil. Uang yang tersisa
5 ribu
sehingga tidak cukup untuk membeli minuman. Untunglah pastor tersebut membawa ATM. Sambil
minum kopi kami membuat
laporan misi sesuai yang diperintahkan
oleh Pastor Direktur
sosial pastoral Keuskupan Uijongbu. Berapa dari
kelompok tidak sampai ke tempat misi dengan selamat karena kesulitan transportasi dan diguyur hujan yang
tidak henti-hentinya. Laporan
dan foto yang dikirim juga tidak lengkap.
Kami mendapat juara dalam
misi ini, namun sebelum menerima hadiah tersebut, kami mengungkapkan sejujurnya apa
yang terjadi. Dengan keputusan Dewan Keusukupan akhirnya kami
dinyatakan menang karena telah menempuh
dua gunung yang pada umumnya
sulit untuk dilewati dalam satu hari.
Masuk bulan 7 beberapa perusahaan
meliburkan tenaga kerjanya karena libur
musim panas. Kami membuat
kegiatan Summer Camp yang diikuti gabungan Negara
gelombang pertama 3 bus
ke pantai, gelombang-2
ke Busan, gelom-bang
ke-3 untuk para Married Inter-national.
Saya juga diminta untuk mem-beri rekoleksi tenaga
kerja di Pulau
Jeju selama 2 hari. Tanggal 1 dan 2
Agustus SSpS Provinsi Korea mengadakan Kapitel, tanggal 6-21 Agustus mengikuti
seminar dan retret AJSP bersama SSpS dan SVD di Jepang.
Saat ini, kami
sedang melakukan persiapan untuk membuat program pertemuan seluruh tenaga
kerja di Korea
pada libur panjang di hari thanks giving
pada September ini. Program-program
ini ber-tujuan untuk mempersatukan dan
saling berbagi pengalaman di tanah asing. Sela-ma
bertugas mendampingi tenaga kerja ini, saya menemukan bahwa masih banyak
masalah yang harus dihadapi
para tenaga kerja. Namun saya
percaya bahwa Tuhan akan hadir untuk membantu dan
menyelesaikannya. Pekerjaan ini tidak
mudah, maka saya senantiasa mohon rahmat agar
tetap setia
dan bekerja sama dengan Tuhan dalam menyelesaikan pekerjaanNya ini.
Para Suster sekalian dan saya juga akan
mengingat para Suster dalam doa. Kita
bersatu dalam doa.
|
Salam Cinta Allah Roh Kudus
Sr. Bernalda, SSpS
Infokom Edisi 48, Oktober 2015
No comments:
Post a Comment