PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 30, 2015

Surat dari Sr. Maria Santissima, SSpS

Salam Roh Kudus,
Suster, Selamat Paskah semoga kebangkitan Kristus yang membawa kebebasan bagi kita, memampukan kita untuk berbagi sehingga membawa kehidupan baru untuk semua orang.

Pertama kali saya ingin minta maaf karena baru sekarang saya mengirim kabar untuk Suster dan para Suster semua. Saya juga mengucapkan terima kasih untuk semua doa-doa dari para Suster karena saya dapat sampai di Bolivia dengan selamat, meskipun ada sedikit masalah di Peru tentang visa saya, tetapi semuanya dapat selesai dengan baik. 

Saya tiba di La Paz pukul 01.25 waktu Bolivia, dan di bandara saya sudah dijemput oleh Sr. Yashinta dari Indonesia dan seorang ibu namanya Carmen Guiteress dari La Paz. Saya tinggal selama 3 hari di rumah ibu itu untuk menyelesaikan pengurusan ijin tinggal dan sekarang saya sudah dapat ijin tinggal di Bolivia selama 2 tahun. Pertama kali tiba di La Paz saya baik-baik saja meskipun di sana cukup dingin, baru pada hari yang ketiga hidung saya mulai mi-misan sedikit tapi tidak mengganggu.

Kemudian saya tiba di Cochabamba bersama dengan Sr. Yashinta tanggal 15 Februari sore hari. Di komunitas saya diterima dengan baik oleh para suster. Selama kurang lebih satu minggu saya libur karena di Bolivia kebetulan ada karnaval sehingga semua orang ikut terlibat dalam kegiatan itu. Sesudahnya kami (saya dan seorang suster missionaris dari Brasil) mulai kegiatan kursus bahasa Spanyol di Runawasi. Kami diberi waktu untuk kursus selama 3 bulan dan sekarang sudah berjalan 1,5 bulan. Kegiatan kursus cukup menyenangkan untuk saya sehingga saya tidak merasa terbebani untuk mengikuti kegiatan kursus setiap hari, mulai pukul08.15 - 12.15 hari Senin hingga hari Jumat.

Sistem kursusnya di Runawasi masing-masing dari siswa dapat memilih sendiri guru yang cocok untuk masing-masing orang, jadi seperti privat. Satu bulan pertama saya belum memilih guru tetapi saya masih mencari guru yang cocok untuk mengajar saya (yang sabar hehehehe...).

Akhirnya menginjak bulan yang kedua saya mulai memilih guru yang sesuai dengan pilihan saya, dan saya memilih 2 guru dari 10 guru yang ada. Sampai sekarang saya masih berusaha dapat bicara bahasa Spanyol meskipun ternyata bahasa ini cukup sulit untuk saya pahami.Di otak saya masih tercampur dengan bahasa Indonesia dan satu kelemahan saya yang paling besar adalah saya sulit untuk mengingat kosakata bahasa Spanyol.Saya berjuang untuk menemukan cara yang cocok untuk saya de-ngan cara saya dan yang diajarkan oleh guru. Sedikit menyesal karena saya kurang memanfaatkan waktu sungguh-sungguh di Indonesiawaktu itu untuk belajar bahasa Spanyollewat internet ..... sehingga sekarang saya sedikit kalang kabut untuk belajar.

Keuntungan bagi saya adalah Regional Bolivia (Sr. Jordana) memberi kesempatan saya untuk belajar dan memberi waktu untuk istirahat dari kursus dan belajar di komunitas. Saat pertama kali Sr. Jordana menawarkan hal ini kepada saya, tawaran ini saya tolak karena saya masih merasa minder dengan situasi dan orang yang nantinya saya hadapi, tetapi kemudian saya pikir lagi saya menerima tawaran ini untuk libur di komunitas. Saat ini saya sudah satu minggu saya libur dan satu minggu lagi saya pergi ke komunitas untuk belajar berbicara dengan orang setempat atau dengan anak-anak yang dilayani oleh para suster. Selama 2 bulan berada di Cochabamba bicara saya masih amburadul dan beruntung ada Sr. Eleonora yang bersedia untuk membantu saya. Kadang saya merasa kesal dan jengkel karena bicara saya tidak dimengerti atau ditertawakan, tetapi saya berusaha untuk belajar lagi supaya mereka tidak menertawakan dan saya dapat percaya diri untuk bicara. 

Jadi Suster, permasalahan saya saat ini masih berkutat masalah bahasa dan bicara bahasa Spanyol, saya masih berjuang untuk dapat mengingat semua kosakata dalam bahasa Spanyol, dengan menghafal, me-nonton film bahasa Spanyol dan membaca. Saya merekam suara saya sendiri untuk kemudian saya dengarkan sendiri supaya saya dapat menghafal dan tidak menggantungkan diri kepada Sr. Eleonora.
Saya tidak punya masalah dalam hal makan, karena makanan di sini bisa diterima oleh perut saya hehehehehe..kalau saya ingin makan sesuatu yang tidak ada di sini maka saya buat sendiri jenis makanan itu di sini dengan melihat di internet hehehehe...saya sudah buat bakso dan kacang telur.

Demikian dulu Suster kabar dari saya, dan hari ini kami akan berkumpul 3 komunitas untuk makan bersama dan sekarang saya mau bantu untuk menyiapkan perlengkapan, para suster yang lain sudah mulai bekerja. Terima kasih Suster, dan salam untuk semua Suster di Provinsi Jawa dan mohon doa agar saya dapat tekun dan sabar untuk berproses dengan belajar bahasa Spanyol.

Terima kasih dan Selamat Paskah, dan salam banyak dari para Suster di sini.


Sr. Maria Sanctisima SSpS
Infokom Edisi 44, Mei 2015

No comments:

Post a Comment