PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Sunday, January 17, 2016

Pembuatan dan Penggunaan MOL (Mikro Organisme Lokal)–Komunitas St. Rafael Singaraja


Komunitas St. Rafael Singaraja membuat pupuk organik dari sampah dapur dengan penggunaan MOL (Mikro Organisme Lokal) yang dibuat dari kulit pisang. MOL berguna untuk membantu proses pembusukan lebih cepat sehingga mampu mengembalikan unsur hara dalam tanah.





MOL dibuat dari bahan kulit pisang (kecuali pisang kepok) atau kulit nanas, air, gula pasir atau tetes tebu. Cara pembuatannya yaitu dengan memasukkan 2 atau 3 buah kulit pisang ke dalam botol bekas aqua (1 liter) kemudian menambahkan air dan gula sebanyak 2 sendok makan. Air tidak sampai penuh sehingga apabila mengalami proses fermentasi tidak sampai meluap. Air dalam botol dikocok sehingga gula bisa bercampur dengan baik kemudian tutup rapat. Botol diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan tiap hari dibuka sebentar agar gas bisa menguap. Setelah kurang lebih satu minggu, setelah tidak berbusa maka MOL bisa digunakan.

Penggunaan MOL yakni dengan menggali lubang dan memasukkan sampah organik (sisa-sisa sayur dan daun) kemudian menyiramnya dengan MOL, menutup tanah kembali dan menyirami de-ngan air. Dalam satu minggu tanah sudah subur dan bisa ditanami. untuk skala kecil, dalam proses ini dapat digunakan pot atau polibag dengan cara memberi sedikit tanah dalam pot kemudian meletakkan sisa sayur dan menyiramnya dengan MOL dan melakukan proses seperti sebelumnya. MOL juga bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau membersihkan kandang apabila mempunyai hewan peliha-raan yaitu dengan mencampur MOL dengan air dan menyiramkannya pada kotorannya.
Setelah beberapa bulan mempraktekkannya, para suster merasa mendapat banyak manfaat dari pembuatan MOL. Penggunaan plastik untuk menampung sampah dapur menjadi berkurang karena sampah organik sudah dikembalikan lagi ke tanah. Botol-botol plastik bisa dimanfaatkan untuk pembuatan MOL dan tanah kembali subur sehingga para suster mendapatkan hasil dari tanah yang sudah dipelihara.

Infokom Edisi 50, Desember 2015
            Sr. Emiliana Supriyanti, (Novis 2)

No comments:

Post a Comment