PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Monday, January 12, 2015

Dua Tahun Berlalu, Pohon-Pohon Eukaliptus Itu Semakin Tumbuh Menjulang Tinggi


Saat penanaman 14 Oktober 2012 

Hasil penanaman 26 Oktober 2014

Pagi itu sekitar Pk 09.30 WIB pada hari Minggu yang cerah tanggal 26 Oktober 2014, kami menuju lokasi tempat penanaman pohon Eukaliptus di DAS Brantas Coban Talun.  Setelah melewati kebun apel yang buahnya hanya tinggal sedikit dan beberapa pohon lainnya kering karna musim kemarau, motor kami parkir di Pos satpam. Kemudian kami meminta ijin kepada bapak penjaga agar kami diperkenankan untuk masuk lokasi hutan milik Perhutani untuk menengok tanaman kami. Setelah mendapat ijin kami segera menyusuri jalan menuju hutan Coban Talun.


Di tengah perjalanan kami melihat banyak mahasiswa dari Universitas Negeri Malang yang sedang mengadakan out bond, bahkan mereka ada yang menyapa kami setelah kami kembali dari hutan.  Lima belas menit kemudian kami sampai pada lokasi dimana kami dulu pernah menanam pohon untuk keselamatan ibu pertiwi. Lokasi itu sekarang sudah berbeda dari yang sebelumnya, lokasi itu menjadi tampak gersang namun pepohonan masih tetap ada mungkin karna musim kemarau. Tak terasa dua tahun telah berlalu sejak kami menanam pohon-pohon  eukaliptus pada tanggal 14 Oktober 2012, pohon-pohon itu telah tumbuh semakin menjulang tinggi.

Sesaat kami melayangkan pemandangan sekitar serta mengamati pepohonan yang kini telah tumbuh membesar. Sungguh luar biasa pohon itu semakin tumbuh besar dan subur di tengah musim kemarau dan di antara perbukitan aliran sungai Brantas. Dari kejauhan kami melayangkan pandangan kami untuk mengamati lingkungan sekitar yang mulai tampak kering dan tandus. Diantaranya cemara yang mulai menguning pada bagian daunnya.  Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri daerah terjal untuk menuju sungai Brantas. Kini sungai Brantas semakin menyusut airnya bahkan bebatuan dan pasir yang ada semakin nampak nyata  sampai di dasar sungai Brantas yang mulai mengering.

Setelah sejenak beristirahat di antara bebatuan, kami segera menyusuri perbukitan di seberang sungai Brantas. Dan sungguh mengejutkan bahwa pohon eukaliptus yang beberapa bulan lalu pernah kami kunjungi dulu tingginya baru 3 atau 4 meter sekarang kira-kira ada yang tingginya 5 sampai 10 meter dan diameter batangnya juga sudah cukup besar. Dan yang tak kalah menariknya adalah pohon pinus yang dulu tampak tidak berkembang sekarang justru malah semakin tinggi dan bagus karna di samping pinus ada sebuah kolam air yang pasti memberi kesejukan. Sungguh luar biasa di atas bukit masih ada sebuah kolam kecil air yang jernih.

Setelah kami puas berkeliling naik turun bukit dan melihat tanaman-tanaman itu kami memutuskan untuk melihat bendungan atau tempat untuk mengatur keluar tidaknya aliran air. Dan alangkah ter-kejutnya kami bahwa di bendungan itu ternyata air yang mengalir sangat sedikit bahkan daerah itu ditumbuhi oleh lumut dan dasarnya bisa kami lihat. Itulah mengapa aliran air di sepanjang DAS Brantas tersebut nampak sedikit. Kemung-kinan dari sumbernya juga sudah menipis jumlah airnya.

Pohon-pohon eukaliptus dan pinus tersebut sungguh diberkati Tuhan karna mereka mampu untuk tetap tumbuh meski di musim kemarau. Buah kasih dan cinta serta sentuhan lembut dari tangan-tangan anak-anak jalanan, anak-anak St. Agnes beserta para pembina mereka, para frater SVD, frater novis O. Carm, novis SSpS, postulan SSpS, mahasiswa/i Brawijaya dan Akbid, para suster yunior SSpS dan beberapa suster medior SSpS (Sr. Ludovika, SSpS pendamping yunior distrik, Sr. Hilary, SSpS pemimpin yunior, Sr. Odilia, SSpS pemimpin komunitas Trinitas dan Sr. Rosa Damai, SSpS). 
Sentuhan-sentuhan merekalah yang memberi warna tersendiri sehingga pohon-pohon itu tumbuh dengan indah.



Sr. Maria Indriana, SSpS & Sr. Anisia Kase, SSpS
Infokom Edisi 14 - Desember 2014

No comments:

Post a Comment