PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Saturday, January 16, 2016

Surat dari Sr. Debora, SSpS Misionaris Filipina Selatan


                                                            Rumah SSpS yang baru diberkati

Salam dari Filipina

Salam jumpa dalam Kasih Allah Roh Kudus,

Sr. Ines dan para Suster terkasih, terima kasih untuk segala perhatian dan cinta melalui kartu ulang tahun, dan semua pengorbanan dalam misi kita bersama. Saya dan para suster disini dalam keadaan baik dan sehat. Saya berharap para suster demikian adanya baik selalu dan tetap semangat.                                               
Pada saat yang baik ini perkenankan saya membagikan pengalaman dengan tugas baru di Cagayan de Oro. Pengalaman liburan tahun lalu di Provinsi Jawa merupakan sumber kekuatan dan inspirasi baru dalam menapaki tugas baru yang diberikan kepada saya.
Karya yang dipercayakan yakni pastoral ministry di Indigenous Apostolate (IPa) di Malitbog, Bukidnon (Mindanao Area). Karya ini berfokus di bidang pendidikan di komunitas ‘indigenous peo-ple’. Kami tinggal bersama 3 suster lainnya karena kondisi geografis tempat tugas kami sehingga kami terbagi 2 suster tinggal di bagian atas, komunitas suku-suku dengan sekolahan dan 2 suster lainnya di bagian bawah untuk pastoral di paroki dengan asrama putri. Karena dirasa masih muda; saya bersama 1 suster lainnya ditugaskan di bagian atas. Kami berdua naik gunung setiap hari Senin atau Selasa dan kembali hari Sabtu.
Perutusan di ‘Indigenous Apostolate’ (pastoral dengan suku-suku) dengan kondisi alam dalam perjalanan dan masyarakat di gunung sungguh menantang serta mengundang kami untuk selalu ber-pasrah dengan kehendak Allah. Kondisi jalan semakin buruk ketika hujan/taifun datang, jalan cukup mendaki dan sangat jauh dari pusat paroki. Realitas masyarakat/suku bermata pencaharian petani dan mengandalkan hidup harian pada hasil kebun saja. Sederhana dan apa adanya karena hampir semua pelayanan dari pemerintah belum sampai di tempat ini.  Syukur pada Allah pada 5 Oktober 2015 lalu sudah terlaksana pemberkatan rumah baru kami yang terletak di tengah mereka. Sebelumnya kami tinggal di kapel lantai dua yang letaknya cukup jauh dari tempat mereka.

Setelah satu tahun menikmati keindahan Malitbog, Bukidnon, akhirnya sejuta rasa syukur untuk semua hal yang saya terima rasanya tidak bisa terlukiskan.  Melalui tantangan dan keterbatasan yang ada, saya banyak belajar untuk “NRIMO” diri dan bergantung pada Gusti. Semakin saya menjawab “ya” tawaran bertubi-tubi datang sebagai tantangan dan minta ditanggapi. Seperti saat ini, saya sedang mengikuti training (Empowerment Church Health Worker) program paket 1 tahun sejak awal 2015 sampai dengan Desember 2015. Menantang karena merupakan b-dang baru dan sangat diperlukan di gunung membantu orang miskin. Tawaran training ini datang dari Keuskupan Malay-balay (keuskupan tetangga) tetapi romo paroki mengutus saya untuk mengikutinya.

Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih untuk segala korban dan cinta bagi misi saya dan misi kita di Filipina Selatan. Satu dalam misi dan doa. 


Infokom Edisi 50, Desember 2015
Sr. Debora, SSpS

No comments:

Post a Comment