PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, December 31, 2013

BERBAGI KEHIDUPAN DALAM LIVE IN DI PONDOK PESANTREN




Pada tanggal 28-31 Desember 2013, para Suster Yunior SSpS yang tinggal di Provinsi Jawa mengikuti kegiatan live in bersama di Pondok Pesantren SPMAA (Sekolah Pendidikan Mental Agama Allah) Lamongan. 


Sebelum kegiatan live in berlangsung, satu hari sebelumnya tanggal 27 Desember 2013 diberikan pembekalan yang diadakan di Syalom dengan nara sumber Sr. Agatha, PK. Ia mensyeringkan gambaran tentang SPMAA agar para Suster lebih mengenal Pondok Pesantren ini.

 
 Sr. Agatha, PK mensyeringkan gambaran SPMAA

Tanggal 28 Desember 2013 pagi, tepatnya pukul 08.00 WIB kami mulai berangkat menuju Pondok Pesantren SPMAA di Desa Turi Lamongan. Setiba kami di sana, kami disambut sejumlah santri perempuan, Gus Arbi dan Gus Adhim. Kemudian kami dihantar untuk melihat dan mengenal lingkungan SPMAA, mulai dari perumah-an para Pembina, guru, karya-karya mereka seperti panti werdha, poliklinik, sekolah serta kepedulian mereka terhadap lingkungan yakni biopori dan biogas.

Kami juga disambut  dengan Shalawat dan mars SPMAA oleh para santri perempuan (santriwati).  Malamnya ada upacara pembukaan resmi oleh Gus Arbi dan Gus Adhim diadakan di Aula Pondok Pesan-tren.

Selama tiga hari penuh kami mengikuti berbagai kegiatan di pondok pesantren ini antara lain ceramah-ceramah di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti penge-nalan SPMAA, tentang pendiri yaitu Bpk. Mohammad Abdullah Muchtar, yang kemudian juga dikenal sebagai Bapak Guru dan ajaran-ajarannya yang menjadi landasan kehidupan di SPMAA. Sejarah perjuangannya, visi dan misi, perkembangannya, sistem–sistem pembinaan dan sebagainya.
Pertemuan di rumah Bpk. Mohammad Abdullah Muchtar (pendiri SPMAA)

Pengenalan pesantren ini juga kami alami melalui kehidupan sehari-hari mereka. Walaupun kami tidak mengikuti penuh keseharian para santri, namun di sepanjang waktu itu kami boleh belajar dan mengenal seluruh wilayah pesantren, termasuk untuk mengikuti ibadah di Masjid (kecuali di wilayah santri laki-laki). Beberapa hal lain yang menarik selama live in ini antara lain para Suster masih bisa tetap mengenakan jubah dan juga mempunyai kesempatan untuk beribadat sendiri, bahkan diantara mereka ada yang secara khusus datang dan mengikuti ibadat kami.


Pada tanggal 31 Desember 2013, live in berakhir dan ditutup secara resmi oleh Gus Arbi dan Gus Adhim. Acara ini juga dihadiri oleh keluarga pendiri (Bpk. Guru) dan berlangsung di Aula Pondok Pesantren. Sekitar pukul 10.00 WIB, kami meninggalkan pondok pesantren dan kembali ke Batu.

Sr. Hillary SSpS mengucapkan terima kasih dan memberikan tali asih atas perseduluran                
di SPMAA berupa kendi cantik.

Keesokan harinya tanggal 01 Januari 2014 diadakan post live in bersama Sr. Agatha, PK. Dari pertemuan kami terungkap rasa syukur yang mendalam dan juga pembelajaran atau nilai-nilai kehidupan yang didapat seperti ajaran kasih yang juga menjadi ajaran para santri dalam pelajaran mereka, persaudaraan, kesederhanaan hidup. Kami juga mendapatkan sebuah peneguhan bahwa pengalaman live in ini membawa kami dalam kesadaran baru terutama pandangan kami tentang Islam dan juga sebuah kesadaran bahwa dengan dialog penuh persaudaraan dan terjun langsung dapat membantu kami untuk memahami saudara-saudari yang mem-punyai keyakinan dan latar belakang yang berbeda.

Infokom Edisi 34, Februari 2014
Sr. Christiani SSpS

No comments:

Post a Comment