)
Pada tanggal 03 Januari 2015 diadakan
Misa Arwah di Gereja Oikoumene di Kompleks Mapolda Jawa Timur yang dipimpin
langsung oleh Bapak Uskup Sutikno Wisaksono selaku selebran utama dan sebagai
konselebran yaitu RD Didik dan RD Harjanto. Misa ini dihadiri oleh keluarga-keluarga
yang anggota keluarga-nya menjadi korban jatuhnya
pesawat Air Asia
dan juga beberapa umat. Adapun maksud diadakan Misa ini adalah untuk mendoakan
semua arwah khususnya arwah 25 korban yang tercatat beragama Katolik yang pada
tanggal ini masuk hari ke-7, dimana belum semua korban ditemukan.
Uskup
Surabaya Mgr.Vinsensius Sutikno Wisaksono memimpin misa arwah tujuh hari meninggalnya
penumpang Air Asia
QZ8501 di Gereja Oikoumene Polda Jatim didampingi
oleh RD Didik (sebelah kanan) dan RD Harjanto (sebelah kiri)
Misa diawali dengan bacaan kitab suci
dan kotbah dari Bapak Uskup yang berkaitan dengan musibah kecelakaan pesawat QZ
8501. Dalam kotbahnya, Bapak Uskup meminta kepada keluarga korban untuk tetap
bersabar dan tabah dalam menghadapi musibah. Rangkaian Misa Arwah dilanjut-kan
dengan Perayaan Ekaristi Perjamuan Kudus. Di mana dalam Misa ini dilan-tunkan
doa-doa yang ditujukan kepada seluruh korban Pesawat. Misa Arwah ini rencananya
tidak hanya digelar di Mapolda Jatim saja. Namun juga akan dilanjutkan di Paroki
atau komunitas-komunitas Katolik lainnya. Di gereja-gereja,
paroki atau komunitas yang peduli akan melakukan doa bersama seperti ini. Beliau
berharap agar seluruh korban pesawat QZ 8501 dapat ditemukan. Karena jika
tidak, pihak keluarga akan merasa khawatir seperti yang dialami oleh pesawat
MH370 yang hilang
misterius
beberapa waktu lalu.
Bapak Uskup
Vinsensius Sutikno Wisaksono saat
memberikan
ucapan “bela sungakawa” kepada keluarga-keluarga yang berduka
Pada tanggal 06 Januari 2015 mulai Pukul 12.00 – 19.00 WIB Sr. M. Francisca, Sr. M. Sanctisima, Sr Silvia KKS dan Sr. Theresia Sitriati SSpS, datang ke Gereja Oikoumene di Kompleks Mapolda Jawa Timur untuk mengikuti Perayaan Ekaristi bersama keluarga-keluarga Korban pesawat Air Asia dan beberapa umat. Misa dimulai pada pukul 13.30 WIB dan selesai pada Pukul 14.30 WIB. Lektor oleh Sr M. Sanctisima sedangkan Organis oleh Sr Th. Sitriati SSpS. Petugas lainnya oleh para Katekis.
RD Aan saat
Homili di depan keluarga-keluarga korban
jatuhnya pesawat Air Asia
di Gereja Oikoumene di Kompleks Mapolda Jawa Timur
Misa
dipersembahkan oleh RD Aan. Mengawali kotbahnya
Romo Aan mengungkapkan
“saya tidak tahu lagi bagaimana memberikan peneguhan yang sesuai d-ngan keluarga-keluarga yang anggota keluarganya
menjadi korban jatuhnya pesawat Air Asia. Saya
hanya bisa mengajak
kita semua untuk kembali kepada Allah berpasrah pada rencana dan kehendak-Nya
seraya mohon kekuatan dan keteguhan iman melalui sabda-Nya, agar kita diberi
iman yang kuat dalam menghadapi
permasalahan hidup kita saat ini.
Dalam kotbahnya Romo mengungkapkan bahwa
mereka sudah siap makanya Allah memanggil dengan cara yang kadang tidak kita
mengerti namun seperti halnya saudara/ri
kita yang hendak berlibur bersama keluarga di Singapura, tetapi dalam
perjalanan
mereka harus mengalami hal-hal yang bagi kita menyesakkan hati. Namun sekali
lagi dalam situasi batin kita saat ini marilah kita tetap mohon kekuatan dan
keteguhan iman serta bantuan Allah agar saudara/ri kita yang telah meninggal
diberikan kebahagiaan bersama Allah Bapa di surga.
Setelah Perayaan
Ekaristi, kami para Suster mendampingi 1 keluarga dari Makasar
yang saat itu akan menerima 1 korban perem-puan
yang sudah teridentifikasi dan akan disemayamkan di kamar jenasah di Adiyasa.
Tepat pukul
18.15 WIB bersama keluarga, kami menuju ruang
jenasah untuk berdoa bersama. Pukul
18.45 WIB kami kembali ke komunitas RKZ. Selanjutnya mulai tanggal
07 Januari 2015 Sr. M. Francisca SSpS
dan Sr.
Theresia Sitriati SSpS menjadi wakil dari agama Katolik yang tergabung dalam
satu Tim Spiritual yang dibentuk oleh Departemen Agama Jawa Timur, dimana
setiap hari mulai pk 13.00 – 19.00 WIB di Mapolda bersama tim dari perwakilan
agama lain untuk mendampingi keluarga korban.
Sr Theresia Sitriati SSpS
Infokom Edisi 42, Januari 2015
No comments:
Post a Comment