PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Saturday, January 19, 2013

Pembukaan Orientasi Misi Baru Komunitas St. Maria, Batu 6 September 2012

Para suster OMB menyanyi “The Cup Of Life” sebelum mempersembahkan cangkir
Orientasi Misi Baru (OMB) 2012 diadakan di St. Maria Batu, yang dimulai pada tanggal 6 September sampai 6 Oktober 2012 dan didampingi oleh Sr.Delia, SSpS. Tahun ini peserta OMB berasal dari Provinsi Flores Barat, Timor, Jawa dan Regio Timor Leste. Para suster yang mengikuti OMB adalah sebagai berikut; Sr. Yasinta Celdemetis – Bolivia, Sr. Hendrika Londa – Mexico, Sr. Yustina Moi - Ghana, Sr. Febiana Ambrosia Bita - Kuba, Sr. Esi Yosina Bana - Austria, Sr. Maria Theodora Ili - Brasil Utara, Sr. Rosa da Costa - USA, Sr. Angela Soares-Australia, Sr. Petra Manalu (Jawa) - PNG, Sr. F. Dina Sekartaji (Jawa) - Ghana , Sr. Clara Silalahi (Jawa) - Spanyol.
OMB diawali dengan Ibadat Pembukaan di Kapela St. Maria Batu, dengan tema “Sacred Journey and Cup of Life” (Perjalanan Suci dan Cangkir Kehidupan). Dinamika diawali dengan perarakan; para Suster maju ke depan altar membawa lilin diiringi lagu Holy Spirit Of fire kemudian masing–masing suster menyalakan lilin dari lilin paskah. Setelah lilin bernyala lalu para Suster memohonkan berkat dari Roh Kudus dan mempersembahkan negara misi di mana masing- masing suster diutus.
Dalam kata pengantar Sr. Delia menyampai- kan, bahwa selama satu bulan para Suster akan merenungkan cangkir kehidupan setiap hari. Sebuah cangkir adalah wadah untuk menaruh sesuatu dan isi cangkir terkadang perlu dituangkan agar dapat diisi lagi. Cangkir ini melambangkan hidup Generasi Pendiri kongregasi kita yaitu St. Arnold Jansen, Ibu Maria Helena, Ibu Josepha, dan salah satu dari dua orang misionaris pertama yang diutus ke tanah misi. Mereka mengisinya dengan kesabaran, kesederhanaan, kerendahan hati, pengorbanan, keramahan, cinta, kegembiran, kesetiaan dan doa. Mereka dapat berbuat demikian karena kuasa Roh Kudus. Hidup kitapun ibarat sebuah cangkir yang terbuka, penuh, tetapi terkadang kosong dan pecah.
Sr. Maria Wijaya SSpS mewakili TPP membuka secara resmi OMB dan memberi wejangan kepada para suster peserta OMB: “Seperti sebuah cangkir, semakin lama proses pembuatannya, semakin baik kualitas cangkir. Cangkir yang berkualitas baik, diisi air dingin atau air panas dia tetap sebuah cangkir yang kuat dan selalu siap diisi dan dikosongkan lagi. Sebagai misionarispun dibutuhkan semangat seperti cangkir yang siap dibentuk, diisi dan dituangkan terus-menerus di tangan SANG PEMILIK CANGKIR. Seorang misionaris tidak dapat hidup “sak karepe dhewe” (seenaknya sendiri) tetapi selalu mengikuti kehendak Sang Pemilik Hidup”.
Sr.Maria Wijaya memberikan cangkir kepada para peserta OMB
Sr. Clara Silalahi, SSpS

No comments:

Post a Comment