PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 14, 2011

YOGYA: Lampah Ratri FPUB (Forum Persaudaraan Umat Beriman) DIY

Suasana hening saat melakukan kegiatan lampah ratri di Jogyakarta
Menyongsong hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2011, Forum Persaudaraan Umat Beriman kota Yogyakarta (FPUB), melaksanakan kegiatan Lampah Ratri (jalan malam) dengan membisu (tidak boleh berbicara sama sekali) yang diikuti oleh semua umat beragama di kota Yogyakarta. Kegiatan ini diadakan mulai tanggal 19 Mei yang Pk 19.00 WIB berakhir Pk 01.30 WIB. Terselenggaranya acara ini tak lepas dari kerjasama yang baik antara tokoh agama dengan kesultaan Yogyakarta, yang bertujuan untuk membina persaudaraan antar umat beragama dan untuk membangkitkan kembali spiritualitas kebangsaan yang telah mulai memudar.

Perjalanan Lampah Ratri dimulai dari MONJALI (Monumen Jogja kembali) menuju Tugu dan berakhir di alun-alun utara keraton. Masyarakat Yogyakarta antusias dengan kegiatan ini. Hal ini menandakan bahwa warga Yogyakarta menginginkan suasana persaudaraan dapat terjalin diantara umat beragama. Perwakilan dari Biara Roh Suci antara lain Sr. Natalia, Sr.Marieta, Sr.Sofia, dan Sr.Yasinta, mereka bergabung bersama mahasiswa IPPAK Sanata Dharma, yang menunggu di Tugu Yogyakarta. Ketika peserta lampah ratri dari Monjali tiba, maka para tokoh agama yang sudah menunggu di Tugu melakukan upacara penyambutan dan persiapan untuk mengadakan perjalanan selanjutnya. Upacara diawali dengan penyalaan obor, dilanjutkan dengan doa bersama sebagai penutup upacara di Tugu. Setelah menyanyikan lagu satu nusa satu bangsa semua peserta melanjutkan perjalanan menuju alun-alun utara keraton Yogyakarta. Sesampainya di alun-alun peserta disambut dengan peserta lain yang sudah menunggu, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili oleh Patih, dikarenakan Sultan sedang bertugas keluar kota.

Dalam sambutanya beliau mengajak para pecinta Lampah Ratri, dan para tokoh agama untuk membangun kerjasama demi kesejahteraan dan kerukunan diantara umat beragama, beliau juga meminta agar bersama-sama berdoa mohon keselamatan dari segala ancaman bencana alam, terutama bencana yang baru saja terjadi di Yogyakarta, “kiranya kita semua dijauhkan dari segala mara bahaya”.

Lampah Ratri ditutup dengan doa yang dibawakan oleh para tokoh agama, dan diiringi oleh alunan kecapi yang membuat semua peserta semakin khusuk dalam doa. Kami sangat bersyukur karena boleh mengikuti kegiatan ini dan kami punya satu harapan, semoga kita semakin bersatu hati, satu tekad untuk membangun kehidupan yang lebih baik tanpa memandang sebuah perbedaan.

Para Suster SSpS bersama peserta Lampah Ratri dari Universitas Sanata Dharma, Jogyakarta


Sr. Yasinta Anu Ota, SSpS
Infokom no. 28, Juni 2011

No comments:

Post a Comment