PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 14, 2011

SELAMAT HARI RAYA PENTAKOSTA 2011


Dalam Perjanjian Lama, umat Israel menghayati hari raya Pentakosta sebagai “pencurahan” berkat-berkat Allah di dalam kehidupan mereka, yang mana berkat-berkat Allah tersebut dinyatakan secara spiritual dalam bentuk firman Allah yaitu Taurat, dan berkat Allah secara jasmaniah berupa makanan yang ditumbuhkan oleh Allah melalui hasil panen. Bagi umat Kristen di Perjanjian Baru, hari raya Pentakosta dirayakan setelah 50 hari atau 7 minggu sesudah hari raya Paskah yang bertepatan dengan hari kebangkitan Kristus. Gereja mengenang karya Allah yang telah membangkitkan Kristus pada hari Paskah, dan kini mereka menunggu janji Kristus setelah Dia naik ke surga bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus. Itu sebabnya dalam Kis. 2:1-4 disaksikan: “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya”.

Dalam pemahaman iman umat Kristen, pencurahan Roh Kudus yang terjadi pada hari raya Pentakosta dihayati sebagai buah sulung dari karya penebusan Kristus di atas kayu salib. Bagi gereja dan umat Kristen peristiwa salib bukanlah sekedar suatu tragedi dan tindakan sewenang - wenang penolakan manusia terhadap karya Allah. Tetapi juga melalui seluruh ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan penolakan manusia tersebut oleh Allah telah diubah dan dipakai menjadi suatu kemenangan bagi Kristus untuk menebus seluruh dosa umat manusia. Sehingga bagi umat yang mau percaya kepada Kristus, mereka dikaruniakan keselamatan dan hidup kekal.

(Diambil dari berbagai sumber)
Infokom edisi no. 28, Juni 2011

No comments:

Post a Comment