PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Saturday, February 5, 2011

Batu: Pesta St. Arnoldus Janssen


Keluarga besar St. Arnoldus Janssen (SSpS dan SVD) di Batu dan Malang merayakan Pesta St. Arnoldus tanggal 15 Januari 2011 di Seminari Tinggi SVD Surya Wacana, Malang. Perayaan syukur dihadiri oleh para suster SSpS dari Blitar, Batu, Malang, Claket, para frater Seminari Tinggi Raja Basa, Malang, Novis SVD-Batu serta para romo SVD yang berkarya di Batu dan Malang serta beberapa romo SVD undangan dari Surabaya.

Acara diawali dengan permainan, hiburan dan olah raga; sepak bola, bulu tangkis, voley, main kartu domino dan canasta.



Kemudian dilanjutkan dengan Misa Kudus di kapela di Seminari Tinggi SVD Surya Wacana. Misa dipersembahkan oleh Rm. Aji Kumoro, SVD, Rm. Agung, SVD dan Rm. Anton Rosari, SVD. Misa dimulai pk 11.00 wib, dimeriahkan oleh paduan suara gabungan SSpS dan SVD.

Bacaan Injil dalam misa ini adalah prolog injil Yohanes. Dalam kotbahnya Rm. Aji Kumoro, SVD menyampaikan bahwa memaklumkan kebenaran iman yang paling hakiki yakni "pada mulanya adalah firman dan firman itu adalah Allah, firman itu telah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus Putera Maria". Rencana Allah memang sangat mengagumkan, sangat simpatik, penuh kuasa dan penuh dengan daya keselamatan, karena dalam Diri Allah ada kehidupan dan hidup Allah itu adalah terang bagi manusia. Hidup dan terang Allah itu melenyapkan kegelapan dalam hati manusia, sehingga akhirnya Hiduplah Hati Tritunggal Maha kudus dalam hati setiap manusia. Misi Allah ini akhirnya mengungkapkan satu rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi, yaitu rahasia cinta Allah kepada manusia.

Ada 3 pola gaya hidup masyarakat kita dalam membalas cinta kasih Tuhan. Pola pertama: user-consumer groups (kelompok pengguna). Kelompok ini menggunakan dan mengkonsumsi alam secara destruktif seperti orang – orang pada zaman batu. Barang yang sudah rusak dan tak terpakai dibuang lalu mencari barang lain, tanpa ada usaha memperbaiki yang rusak. Kelompok ini belum peduli pada lingkungan, baik alam maupun sesama. Yang penting, saat ini dan hari ini kebutuhanku terpenuhi. Dari sinilah bibit–bibit egoisme–hedonisme muncul, yakni pola–pola mencari kebahagiaan dan kenikmatan sesaat.

Pola kedua: adopting groups ( kelompok peniru). kelompok ini seperti orang pada zaman besi. Mereka mengelola alam secara konstruktif dan punya kebiasaan meniru, meskipun kualitasnya tak sebaik aslinya. Orang yang ikut–ikutan trend dan meniru orang lain supaya tidak dikatakan ketinggalan zaman, termasuk dalam kelompok ini. Bahayanya, kalau tidak hati–hati, orang yang suka meniru bisa kehilangan jati diri dan terombang ambing. Akibatnya tidak mampu memaknai hidup.

Pola ketiga: creating and maintaining groups( kelompok pencipta dan perawat). Mereka adalah orang–orang kreatif yang senantiasa mencari terobosan baru dan memiliki karakter merawat. Mereka berpikir bagi kesejahteraan bersama dan berani melihat permasalahan secara mendasar untuk kemudian berani berproses mati–matian mencari cara yang efektif guna mengatasinya. Mereka memiliki prinsip hidup dan selalu memperjuangkannya demi kemajuan kualitas hidup manusia. Merekalah yang tahan banting dan tahan uji.

Putera-putri Arnoldus diajak memupuk pola yang ketiga yaitu menciptakan suasana yang menyegarkan bagi anggota keluarga besar Arnoldus kemudian merawatnya dan mempertahankan dengan setia keharmonisan kekeluargaan itu. Dengan memupuk semangat mencipta dan merawat maka kita semua menjadi misionaris yang tahan banting dan tahan uji.

Sebagai pengiring persembahan adalah tarian Tortor dari Batak yang ditampilkan oleh para prenovis SSpS. Melengkapi ungkapan syukur dan rasa kekeluargaan, rangkaian acara diakhiri dengan santap siang dan ramah tamah di Gedung Misiologi Raja Basa Malang.





Sr. Clara Silalahi, SSpS
Infokom edisi 5, Januari 2011

No comments:

Post a Comment