PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Wednesday, December 22, 2010

RKZ: Persiapan Hari Raya Natal


Dalam rangka menyongsong kelahiran Yesus Kristus penyelamat dunia, beberapa kegiatan dilakukan oleh keluarga besar Rumah Sakit Katolik St.Vincentius a. Paulo, Surabaya. Pada hari Minggu, 19 Desember 2010, di ruang perpustakaan komunitas RKZ, Sr. Ruth, Sr.Roberta beserta para suster Yunior Komunitas RKZ membuat parcel mini berupa makanan ringan dan minuman yang dikemas menarik dalam tas cantik yang akan dibagikan kepada karyawan/wati pada tanggal 25, Desember nanti. Pada hari yang sama pula akan dibagikan parcel berupa kue dan buah-buahan bagi seluruh pasien yang dirawat di Rumah sakit Katolik St. Vincnetius a. Paulo, Surabaya.

Masih dalam suasana Adventus (Bahasa latin artinya masa Penantian),pada hari Sabtu, 18 Desember 2010, di ruang perpustakaan RKZ, Rm. Anton Rosari, SVD memberikan konferensi bagi para suster komunitas RKZ dan juga dari komunitas Provinsialat serta komunitas Yosef Fu.

Konferensi di mulai pk 17.00 wib sampai pk 18.15 wib dengan tema ”pengharapan” yang disimbolkan dengan lilin yang bernyala dan dipadukan dengan tema natal pada tahun 2010 yaitu Terang yang sesungguhnya akan datang di dunia.

Pada awal konferensi, Rm.Anton Rosari, SVD mengingatkan bahwa masa Advent ini dari zaman dulu sampai sekarang mempunyai arti sama yaitu masa penantian, masa pengharapan akan kedatangan Sang Juru Selamat Dunia. Pada kesempatan ini kita semakin diundang untuk mengadakan pembaharuan diri terus menerus, mulai menyalakan kembali nyala lilin yang sekarang ini redup untuk menjadi terang sehingga seperti seperti kelima gadis bijaksana yang selalu siap sedia menyambut kedatangan-Nya dalam diri kita dan supaya terang Allah semakin dirasakan oleh banyak orang.

Selanjutnya beliau mengajak para suster untuk mendalami proses Advent dari Kitab Suci. Advent yang berarti pengharapan dimulai dari :
  • Kisah penciptaan (Kej:1) ” Allah menciptakan bahwa semuanya baik adanya”.
  • Perjanjian (Kej: 14)
  • Pembebasan ( Kel:12). pada zaman dahulu banyak orang yang dipanggil itu pada malam hari seperti yang dialami oleh Samuel
  • Yang akan datang ”Adventus” dimana Allah mengadakan pembaharuan, Adventus juga berarti pengharapan.

 Kita juga di ajak untuk melihat relevansi dari pengharapan itu yang digambarkan dengan cerita tentang 4 lilin (Lilin Damai, Iman, Cinta dan Pengharapan). Lilin Damai diceritakan padam karena di dunia ini banyak orang yang saling membunuh, terjadi perang dimana-mana, lalu Lilin Imanpun padam karena banyak orang yang tidak percaya kepada Tuhan, Lilin Cinta juga padam karena banyak orang saling membenci, tinggalah satu Lilin yang menyala yaitu Lilin pengharapan. Dikisahkan bahwa dalam segala situasi batin kita saat ini hendaknya masih mempunyai pengharapan akan Allah yang mampu menghidupkan dan memberikan terang bagi diri dan banyak orang.

Pengaharapan ini ada karena melalui pengalaman dan proses :
  • Mudah putus asa, dilambangkan dengan sumbu yang berkedip-kedip dan buluh yang patah terkulai. Pada dasarnya putus asa ini terjadi karena salah konsep tentang mesias seperti yang dialami oleh Yohanes pembabtis ia menganggap bahwa Mesia adalah orang yang keras dan lebih dari dia, tetapi ternyata sebaliknya, Mesias justru rendah hati digambarkan bahwa Dia duduk dengan orang-orang yang berdosa. Hal inilah yang membuat Yohanes Pembabtis mengirim utusannya untuk menemui Mesias dan menanyakan ”Engkaulah Dia yang dinanti-nantikan ?”
  • Harapan itu tidak sia-sia. Harapan menjadi dasar ketika seseorang mengalami putus asa dan ini merupakan jalan untuk menemukan siapakah Allah baginya. Dari zaman dulu pengharapan akan kedatangan Allah itu selalu ada, sampai saat ini bahkan sampai masa yang akan datang seperti yang sudah di alami oleh Nabi Yesaya seorang Nabi yang selalu berpengharapan bahwa akan ” muncul tunggul Isai ” yaitu Allah sendiri, Allah akan selalu ada dan menyertai dalam peziarahan hidup kita.
  • Lilin menyala di tangan, sebagai simbol orang yang selalu berjaga-jaga dan siap sedia, yang dilambangkan oleh kelima gadis bijaksana. Berjaga berarti berdoa, mencari waktu yang hening untuk berjumpa dengan Tuhan dengan segala kerapuhannya dan juga sebagai bekal untuk mempersiapkan diri akan kedatangan Allah yang menyelamatkan.
  • Angkatlah kepalamu, sebagai simbol menatap masa depan yang penuh pengharapan.

 Dengan pengalaman selama dalam peziarahan hidup ini, kita diundang untuk selalu mempunyai pengharapan akan Allah dan menyalakan kembali Api Roh Kudus dalam diri kita masing-masing melalui hidup doa, kesaksian-kesaksian yang hidup dan menghidupkan, serta melalui setiap tugas serta orang-orang yang dipercayakan kepada kita masing-masing.

Selamat mempersiapkan kelahiran Yesus Kristus dalam hati kita, semoga kelahiran-Nya semakin menghidupkan dan membawa semangat baru bagi kita sebagai saksi-saksi-Nya demi kehidupan.


Sr. Th. Sitriati, SSpS, Infokom no. 38 - Desember 2010

No comments:

Post a Comment