Sr. Deodatis
seorang misionaris yang mencintai Kongregasi dengan sepenuh hati, dan selalu mengatakan
bahagia menjadi SSpS. Jika beliau diberi kesempatan untuk terlahir lagi di dunia
ini maka beliau ingin hidup lagi sebagai seorang SSpS. Beliau mewariskan
semangat sebagai seorang SSpS, berpikir positif,
mendengarkan dengan baik. Dalam hidup
komunitas Sr. Deodatis dikenal sebagai seorang suster yang rendah hati,
disiplin, jujur, percaya, cinta kasih, selalu bergembira, ringan tangan serta
peka. Setia dalam tugas dan perhatian dengan sesama, suka keindahan
dan kebersihan. Cintanya kepada Kongregasi dibuktikan dengan mengambil
bagian dalam Tim AJS untuk mendampingi dan mendoakannya.
Semangat doa untuk
panggilan bagi para imam, biarawan/ti. Salah satu kerinduan yang terdalam
adalah keinginannya pergi ke Papua, yangmerupakan kerinduan misi pertamanya.
Kerinduan itu baru terjawab dua tahun yang lalu ketika beliau mengunjungi
Papua untuk pertama dan terakhir kalinya. Beliau adalah Suster Abdi Roh Kudus
yang yakin
dengan pilihan-pilihan yang dibuat dan
tegas dalam melaksanakannya, memiliki relasi yang intim dengan Tuhan Yesus yang dianggap
sebagai kekasihnya.
Mau
memberi diri seluruhnya, memberi yang terbaik dan tidak
banyak bicara
tetapi berbuat sesuatu.
Injil
yang mengesan
bagi Sr. Deodatis adalah “Roti Hidup”. Sebagai Abdi Roh Kudus, doa menjadi nafas hidup, setiap hari selalu ke
ruang adorasi, bahkan ketika saat masa kritis dan tidak bisa berbicara lagi
beliau meminta para suster yang berkun-jung untuk berdoa offisi bersama dan
beliau hanya mendengarkan saja.
Sr. Deodatis adalah seorang
Abdi Roh Kudus yang telah mengabdikan dirinya pada Kongregasi SSpS dalam karya
pelayanan di bidang kesehatan. Selama 47 tahun berkarya di kamar bedah RSK St.
Vincentius a Paulo. Menurut sesama mitra misi, beliau adalah seorang suster
yang selalu menebar senyum, gembira, menyapa dan murah hati. Disiplin,
memperhatikan kerapian, sangat mencintai yang lemah, tidak suka memaksakan
kehendak, setia pada
komitmen, dan tahan menderita. Setia mengunjungi dan
memberi semangat kepa-da yang sakit terutama pasien pra operasi.Sr.
Deodatis sebagai seorang suster perawat yang gembira, lincah, perhatian dan
selalu bersemangat untuk berangkat ke kamar bedah. Beliau adalah seorang kakak
atau seorang guru yang baik. Beliau selalu mengajarkan dengan sukacita, dan
senang mendapatkan seorang adik yang adalah seorang SSpS untuk melanjutkan apa
yang menjadi harapannya.Beliau berpesan bahwa:
“Saya tidak menuntut untuk memiliki skill tinggi,
yang paling terpenting adalah hadir dan menyapa, berproses,
belajar banyak hal baru. Memang hal ini tidak mudah
namun beliau percaya bahwa pasti bisa”.


Sr. Detha,
Sr. Yuliana dan Sr. Silvia
Infokom Edisi 44, Mei 2015
No comments:
Post a Comment