PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 30, 2015

Peran Wanita Lintas Agama Dalam Penguatan Kerukunan Umat Beragama

 
Forum kerukunan umat beragama dibentuk berdasarkan latar belakang agama  dibawah naungan Pemerintah.Salah satu perwakilan dari Agama Katolik yang duduk dikepengurusan adalah Romo Stefanus Kholik Pr dari paroki Santa Maria Tak Bercela.


Pada tanggal 14 Maret 2015 FKUB mengadakan dialog wanita lintas agama dengan tema “Peran Wanita Lintas Agama Dalam Penguatan Kerukunan Umat Beragama“ yang diselenggarakan di aula Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Ngagel. Peserta yang hadir kurang lebih 60 orang yang dihadiri dari wanita Katolik, Umat  Kristen, Hindu, NU, Muhamadiah serta dari bapak, pemuda Muslim dan beberapa dari bapak umat Katolik. Acara dimulai pukul 9.30 – 11.30 WIB.


Sr.Maria Francisca SSpS salah satu pembicara dari Katolik menekankan tehnologi serba modern ini sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak, khususnya tehnologi mediasosial: Facebook, Hp, Televisi, Game yang serba modern. Kita harus pandai membentenginya agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang bertentangan dengan agama.


Pada dasarnya dalam memelihara kerukunan umat beragama ada 4 strategi:
-                 Memperbesar aktor perdamaian
-                 Memperluas forum perdamaian di masyarakat
-                 Memperkuat jaringan perdamaian
-                 Mengadvokasi perdamaian

Sr. Maria Francisca SSpS menekankan pada persaudaraan semesta tanpa diskriminasi, yaitu :
1.      Kita tidak dapat disebut sebagai umat beragama, jika terhadap orang tertentu, kita tidak mau bersikap 
             sebagai saudara.
2.   Membangun persaudaraan semesta,dan menentang segala bentuk diskriminasi adalah sikap terpuji peng-
             hormatan terhadap sikap manusia

Jika semua itu dapat kita terapkan dengan benar, tanpa memandang perbedaan suku,  agama, hidup kita akan damai di lingkungan tempat tinggal maupun dalam kehidupan di rumah tangga kita dan itu semua tidak terlepas dari peran seorang wanita pada dasarnya dan seorang ibu pada khususnya.

Sr.Maria Francisca SSpS
Infokom Edisi 44, Mei 2015

No comments:

Post a Comment