Pesta Family
merupakan warisan dari pendiri kita untuk mempererat persau-daraan yang
diadakan satu tahun sekali. Pada tanggal 17-20 Juni 2015 Komunitas Sta. Agnes
Surabaya mengadakan pesta family dengan tema komunio dengan sesama yang berbeda
budaya dan generasi. Pesta family kali ini diadakan di Yogya-karta Jawa Tengah
untuk rekreasi rohani dan jasmani. Pada tanggal 17 Juni 2015 kami berangkat ke
Yogyakarta. Ada 2 kelompok, pukul 05.00 WIB tiga Suster berangkat dengan
kendaraan sendiri dan pukul 06.30 WIB lima Suster berangkat dengan kereta api
kemudian 1 Suster malam harinya menyusul setelah pulang dari kuliah.
Acara Pesta family
diawali dengan perayaan Ekaristi bersama para Suster Komunitas Roh Suci
Yogyakarta yang dipimpin oleh Rm. Eko Yulianto SVD. Perayaan Ekaristi dimulai
pukul 18.30 WIB diawali dengan kata pengantar yang dibawakan oleh Sr. Ludovica
SSpS. Dalam kata pengantar diungkapkan bahwa “pebedaan merupakan keindahan
dan kekayaan di Komunitas dan Kongregasi kita, yang patut kita syukuri dan
rayakan. Arah Kongregasi kita juga menekankan untuk memperluas lingkaran
komunio kita.
Dalam realita
sekarang masyarakat kita semakin banyak perbedaan, budaya, generasi, pendapat,
ide, cara pandang, dll. Bagi sebagian orang perbedaan menjadi ancaman dan
membuat tidak nyaman karena mereka belum bisa melihat perbedaan sebagai
kekayaan dan keindahan yang saling melengkapi.
Kita bersyukur bahwa
Roh Kudus menggerakkan Kongregasi kita untuk memperluas lingkaran komunio
kita. Komunio dengan sesama yang berbeda budaya. Karena perbedaan inilah kita
semakin kreatif dalam bermisi dan hidup berkomunitas.”
Rm. Eko Yulianto SVD
dalam kotbahnya mensharingkan pengalamannya sebagai misionaris yang pernah
bermisi di Afrika, Kalimantan dan Jawa. Ada 3 hal utama yang ditekankan dalam
hidup berkomunitas dengan berbeda budaya dan generasi antara lain:
mengosongkan diri, menghilangkan stereotipe, memahami keanekaragaman budaya.
Setelah Ekaristi kami melanjutkan makan bersama dengan para Suster Komunitas
Roh Suci.
Keesokannya harinya,
18 Juni 2015 kami berbagi kegembiraan di tengah-tengah keluarga para Suster,
kami berkunjung ke rumah kakak Sr. Ignasia SSpS, di sana kami disambut dengan
baik penuh persaudaraan oleh kakak iparnya dan 2 cucunya. Kemudian melanjutkan perjalanan ke
Candi Prambanan. Setelah menikmati indahnya candi-candi yang ber-sejarah, kami
melanjutkan ke Krasaan menuju rumah Sr. Maria Christina SSpS, di sana kami pun
disambut dengan baik
penuh kekeluargaan oleh keluarga kakak Sr.
M. Christina. Perjumpaan dengan keluarga telah memberikan berkat kegembiraan
dan persaudaraan bagi yang dikunjungi dan yang mengunjungi.
Setelah wisata rohani kami jalan-jalan di Malioboro dan sore harinya kami kembali ke
Komunitas Roh Suci. Kemudian malam harinya kami menikmati Sendratari Ramayana
di Candi Prambanan dengan episode “Shinta Obong”
Pagi harinya, 19
Juni 2015 sekitar pukul 05.30 WIB kami meneruskan perjalanan menuju Pantai
Kukup Wonosari. Perjalanan cukup jauh namun semua para Suster menikmati
perjalanan dengan santai dan bebas sambil melihat keindahan alam di sekitarnya.
Sampai di pantai sekitar pukul 07.00 WIB, masing-masing Suster menikmati dan
mengagumi karya Allah yang begitu indah dan agung, sebuah pantai lepas dengan
gelombang ombak yang bergulung-gulung memberikan kesegaran, semangat, untuk
mengalami ke-bersamaan, kegembiraan serta kebebasan anak-anak Allah. Sekitar
pukul 12.00 WIB kami melanjutkan perjalanan keCandi Hati Kudus Yesus Ganjuran.
Suatu rahmat bagi kami karena sekitar pukul 15.00 WIB kami tiba di tempat itu
dan di sana ada Misa. Kebersamaan,
keheningan bersama-Nya dan diliputi penuh rasa syukur kami mengalami kesegaran,
kekuatan, semangat baru dan sukacita.
Sore harinya kami kembali ke Komunitas Roh Suci dan malam harinya kami
berpamitan dengan para Suster.
Tanggal 20 Juni 2015
kami menuju Surabaya dan pengalaman kebersamaan, kegembiraan, perayaan
perbedaan budaya dan generasi, kami tutup dan maknai dalam sharing yang
diadakan tanggal 21 Juni 2015 pukul 17:00 WIB di ruang rekreasi Komunitas Sta.
Agnes yang dipimpin oleh Sr. Ruth SSpS dengan lagu pembuka dan doa. Perasaan
dominan yang dialami para Suster antara lain: syukur, senang, kagum, bebas,
ringan. Semua mengalir begitu saja dan santai, saling menghargai, memahami,
memperhatikan.
Sr.
Silvia SSpS
Infokom edisi 45, Juni 2015
No comments:
Post a Comment