PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Sunday, May 10, 2015

Peringatan HOS Sedunia 2015: Misa HOS RSK Budi Rahayu HOS RSK BUDI RAHAYU – BLITAR


“Aku Menjadi Mata Bagi Yang Buta dan Menjadi Kaki Bagi Yang Lumpuh “

Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu memperingati Hari Orang Sakit Sedunia  pada tanggal 11 Februari 2015 dengan Misa bersama para mitra kerja dan beberapa pasien Katolik dengan mengusung tema “Aku Menjadi Mata Bagi yang Buta dan Menjadi Kaki Bagi yang Lumpuh “ (Ayub. 29:15). Misa dimulai pada pukul 11:00 WIB di Aula belakang RSK Budi Rahayu dipimpin oleh RD. Yanuar, dimeriahkan oleh Koor gabungan Mitra misi RSK Budi Rahayu.



RD. Yanuar, Pr. Mengisi buku tamu.

Dalam kata pengantar RD. Yanuar mengawalinya dengan sebuah pertanyaan mengapa HOS diperingati setiap tanggal 11 Februari? Beliau mengungkapkan alasannya karena tanggal ini merupakan peringatan Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes dan disana terjadi banyak mukjizat penyembuhan bagi mereka yang berziarah kesana terutama bagi mereka yang sakit.

Dalam kotbahmya RD Yanuar mengungkapkan bahwa tema:menjadi mata bagi yang buta dan menjadi kaki bagi yang lumpuh dalam misa HOS tahun ini merupakan pesan dari Bapak Paus Fransiskus yakni untuk menjadi mata dan kaki bagi sesama yang tidak bisa melihat dan yang tidak bisa berjalan dan itu semua tidaklah mudah. Sebagai seorang dokter dan perawat atau mereka yang berkecimpung dalam dunia kesehatan, apakah kita pernah lelah merawat sesama yang benar-benar harus mendapat perhatian khusus seperti yang sedang “koma“  sehingga ia harus berbaring selama bertahun-tahun hingga ia bahkan tidak mampu mengucapkan kata terima kasih lagi.
 
Namun teman-teman yang memiliki jiwa sebagai perawat tidak akan pernah jenuh dalam menghadapi orang-orang sakit. Mengutip pesan dari Paus FransiskusSaat ini kita sedang dilanda situasi yang harus serba cepat dalam bekerja hingga kita lupa untuk beristirahat.Apakah kita pernah berhenti sejenak untuk duduk bersama sesama yang terbaring sakit atau kita menganggapnya sebagai saat yang membosankan? Disinilah kita ditantang untuk mempertanggungjawabkan iman kita sebagai seorang pengikut Kristus dengan memberi kesaksian sebagai seorang perawat terutama yang melayani di Rumah Sakit Katolik.



                        Infokom Edisi 43, Februari - Maret 2015
Sr. Detha Meko, SSpS

No comments:

Post a Comment