Saksi Otentikà Pengalaman menerima tamu; sebagai komunitas/rumah Suster
Senior Komunitas St. Maria Batu sering kedatangan tamu seperti para Suster dari
berbagaikomunitas, keluarga/sahabat kenalan para Suster, kaum biarawan/ti dari
kongregasi lain maupun awam; pejabat pemerintahan setempat:
Walikota beserta keluarga, Bpk Wilopo/Ibu Widya sekeluarga. Mereka datang dengan berbagai kebutuhan seperti mohon doa restu, pamitan, kunjungan kekeluargaan, pertemuan, retret maupun untuk berlibur.
Dari syering mereka yang datang
mereka mengalami suasana “at home”, nyaman karena diterima dengan ramah sebagai
keluarga danaura doa dari para Suster Senior sungguh terasa.
Saksi Pembelajarà Komitmen pada lingkungan: Komunitas St. Maria telah
melaksanakan kegiatan pemilahan sampah, mendukung, memfasilitasi program Yunior
untuk sosialisasi dan pembuatan lubang biopori yang kini tetap diteruskan oleh
Sr. Petra juga di Komunitas Novisiat, Sr. Yasinta memanfaatkan sampah-sampah
organik yang telah menjadi pupuk untuk tanaman sekitar komunitas dan terus
menggalakan kegiatan penghijauan.
Misi Yesus yang menjadi misi kita yang membawa kehidupan bagi
diri/komunitas, sesama dan alam ciptaan adalah tumbuh dan dialaminya
sikap-sikap: keterbukaan, keramahan, cinta persaudaraan, hidup doa,
kepedulian dan komitmen pada pelestarian lingkungan.Misi Yesus membawa
kehidupan secara holistik.
Nilai-Nilai Kehidupan yang
dihayati komunitas untuk menjadi saksi saksi Kristus dalam Misi-Nya demi kehidupan
· Spiritualitas
Hidup doa:
1.
Doa semakin misioner dan integratife.
2. Komunitas menyadari dan me-nerima realitas bahwa
suara-suara kita di kapel saat ber-doa/bernyanyi cenderung turun dan fals, tetapi hal ini
tidak menghalangi doa dengan tujuan utama memuliakan Tuhan.
3.
Doa tetap bersemangat.
· Hidup Kaul:
Kemurnian :
1.
Komunitas menjadi tempat yang bebas untuk mengekspresikan
diri.
2.
Para Suster menghargai setiap proses pribadi sesama Suster
di komunitas.
3.
Para Suster berani menegur satu sama lain bila salah,
tidak berbicara
di belakang-belakang, tidak menuntut, ada apresiasi.
Kemiskinan:
1.
Rela berbagi, membuka mata terhadap setiap kebutuhan sesama dengan iklas
hati.
2.
Apa yang ada disyukuri dan dinikmati bersama.
3.
Kepemimpinan partisipatif
Ketaatan:
1. Adanya
dialog yang terbuka, ijin/pamit untuk segala keperluan dihayati dengan bebas.
2. Relasi
antara PIKO dan Para Suster baik sehingga ketaatan berjalan baik.
·
Komunitas:
1.
Terbuka danpeka terhadap kebutuhan setiap Suster, sense of
belonging
2.
Adanya kerjasama antara para Suster dan rekan kerja
3.
Menghargai keunikan masing-masing Suster dan rekan kerja
·
Pelayanan Misi :
1. Saling mendukung dalam karya dan
dalam misi, diwujudkan lewat doa para Suster Senior.
2. Meningkatkan
kesejahteraan rekan kerja dengan
adanya koperasi simpan pinjam
& kios sembako.
3. Komunitas menjadi
oase; pelayanan rekoleksi,
retret, liburan/tempat istirahat bagi komunitas para suster maupun awam.
4. Melayani para
pasien dengan ramah, cekatan dan gembira
5. Menciptakan
suasana kekeluargaan dengan sapaan
dan kunjungan ke ruangan.
Harapan harapan:
1. Dihidupkan kembali kegiatan pertemuan panggilan,
rekoleksi dan retret untuk calon-calon yang berminat masuk SSpS
2. Dihidupkan kembali gerakan bersama doa untuk para
Imam dan panggilan bagi Gereja serta ketiga Kongregasi yang didirikan oleh St.
Arnoldus Janssen.
3. Kedepan karya pelayanan KIA Margi
Rahayu memiliki dokter umum yang full time, mempunyai ruang operasi sehingga
bisa berkembang menjadi
RSIA.
Infokom Edisi 43, Februari-Maret 2015
Batu, 08 Oktober
1013
Sr. Florentina, SSpS
Pemimpin Komunitas
No comments:
Post a Comment