Sr. Margaretha SSpS adalah seorang SSpS yang sungguh-sungguh menghargai dan menghayati kaul kemiskinan.Pribadiyang
sederhana, sabar, rendah hati tampil apa adanya, jarang mengeluh dan merasa sakit hati. Keramahan dan pelayanan diberikan kepada sesama yang
berdatangan, selalu setia mengunjungi dan mendampingi mitra misi untuk ikut
doa, serta memiliki relasi yang dekat dengan mereka. Dalam hidup doa iasetia,
aktif,
rajin, dan selalu mengikuti kegiatan komunitas. Ia penuh perhatian kepada sesama, keluarga dan orang
kecil, selalu mempertanyakan situasi/kabar mereka, memiliki empati, ramah serta menjalin kerjasama yang
baik dan menekankan kedisiplinan kepada anak muda serta penyemangat dalam promotor
panggilan.
Kehidupan
rohaninya senantiasa mewarnai dalam karya perutusannya, senantiasa bersyukur dan beriman. Kata-kata kepercayaannya yang
terungkap adalah “Tuhan akan selalu menyelenggarakan pada waktunya.” Beliau selalu bersyukur dengan segala makanan yang telah disiapkan, dan menekankan kepada keponakan-keponakannya untuk selalu
menghabiskan makanan, memiliki semangat berbagi kepada banyak orang dan tidak
merepotkan orang.
Bagi sahabat maupun karyawati ADM di RSK St
Vincentius a Paulo, Surabaya, Sr. Margaretha
adalah seorang suster yang baik, sederhana dan mencintai orang kecil, realistis
dalam hidup serta memiliki sikap yang terbuka khususnya memberi peluang bagi
suster muda untuk berkembang. Ia juga dikenal
memiliki kepribadian yang disiplin (karyawan tidak boleh datang terlambat),
perhatian dengan keluarga karyawan khususnya
anak-anak mereka (ketika ada salah satu karyawan yang
akan melahirkan Sr. Margaretha SSpS rela menunggu
sampai anak dilahirkan), suka memberi nasihat, perhatian pada hal-hal kecil,
suka pada ketenangan. Beliau sosok yang hemat memanfaatkan barang-barang yang
sudah terpakai untuk dijadikan se-suatu yang
bernilai serta teliti dalam menghitung uang dan jujur.
Sr. Margaretha teladan yang
baik bagi karyawan yang bekerja bersamanya khususnya
dalam hal berrelasi dengan Allah. Satu nasihat yang masih diingat adalah “jika
berdoa tidak perlu bertele-tele, singkat saja, Tuhan pasti mendengar doa kita,
dengan mendoakan Tuhan Kasihanilah Kami diucapkan berulang-ulang dalam hati
sudah merupakan doa”.
Di saat sakit pun ia tidak pernah mengeluh, dan kuat
menanggung penderitaannya, bahkan ada yang
mengungkapkan “menderita tanpa banyak omong”, menerima kondisi sakitnya, tidak
marah, pasrah dengan segala apa yang terjadi. Meski
kondisi sakit dalam kehidupan sehari-hari beliau masih dapat melakukan
aktifitas sendiri dan pantang menyerah. Dengan
pengalaman sakitnya beliau semakin mendekatkan diri kepada Allah
Tritunggal.
Terima kasih Sr. Margaretha SSpS
untuk kesetiaanmu menyerahkan hidup dalam Kongregasi,
Provinsi, komunitas, karya dan sesamamu. Terima kasih untuk teladan hidup sederhana yang luar biasa sehingga kami dapat bertemu dengan
Bapa, mer-asakan
hadir-Nya melalui kehadiranmu. Selamat
jalan dan selamat berjumpa dengan Dia, Allah Tritunggal Maha Kudus, yang
memanggil dan mencintaimu. Selamat jalan Sr. Margaretha,
doakanlah kami yang masih berziarah di dunia ini. Semoga kita berjumpa kembali
di rumah Bapa tercinta. Amin.
Sr. Yuliana
Kartini SSpS
Infokom Edisi 38, Juli-Agustus 2014
No comments:
Post a Comment