PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, January 29, 2013

Surat Dari Misionaris Lintas Negara: Nagoya, Jepang

Nagoya, 10 Oktober 2012


Yang terkasih
Sr Ines SSpS
Sr Francis SSpS
dan para Suster sekalian,

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah satu tahun saya tinggal di Jepang dan telah mengalami 4 musim satu putaran penuh. Benar-benar pengalaman yang mengesankan di tempat yang sama udara bisa terasa sejuk~dingin~hangat~panas berbeda dengan di Indonesia, di Surabaya sepanjang tahun panas sedangkan di Batu sepanjang tahun sejuk.

Hari ini tanggal 10-10-2012 tepat saya berumur satu tahun di Jepang dan bersyukur pada Tuhan karena selama ini saya dalam keadaan sehat wal’afiat tidak pernah sakit, mungkin cuma perut sebentar ketika ‘sang tamu datang’ ^-^.

Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada Sr Ines dan TPP yang telah memberi kesempatan CCME (Cross Cultural Mission Experience) di Jepang, serta para Suster sekalian yang telah mendoakan dan mendukung saya.

Saya mohon maaf, lama tak memberi kabar, karena sejak saya masuk kuliah bahasa Jepang mulai tanggal 12 Januari 2012, saya benar-benar sibuk dengan kegiatan belajar, hampir tiap malam saya lembur, tidur sampai jam 11 malam. Selain itu, saya juga tidak pandai menulis surat, butuh waktu lama untuk menyusun kalimat.

Saya kuliah di Universitas Nanzan (yang dikelola oleh saudara kita SVD) selain belajar bahasa Jepang, untuk semester musim semi ini saya juga belajar Shodo (kelas seni Calligrafi tulisan Jepang), Ikebana (kelas seni merangkai bunga ala Jepang) dan Sumie (kelas seni menggambar tradisional Jepang), benar-benar menyenangkan. Guru-guru Jepang benar-benar disiplin dan memberi PR (pekerjaan rumah) setiap hari dan banyak. Setiap 1 minggu sekali ada test baik tata bahasa maupun kanji (tulisan Jepang). Jadi saya setiap hari tidak ada waktu untuk santai hanya belajar dan belajar. Meski sibuk, belajar bahasa Jepang menyenangkan juga. Dan tak lupa saya juga mengikuti kegiatan rutin sehari-hari di komunitas. Selama kuliah saya pindah dari komunitas Provinsialat ke komunitas Novisiat, supaya saya bisa banyak berkomunikasi dengan para Suster yang usianya sebaya dengan saya, kami cuma ber-empat orang saja (3 orang Suster dan 1 orang Postulan) tahun ini kami tidak ada Novis baru, 2 Novis lama, sudah mengikrarkan kaul tanggal 5 Januari 2012 lalu, unik bukan? “ada Novisiat tapi tidak ada Novisnya”. Rumah Novisiat kecil saja hanya ada 5 kamar dan letaknya di seberang jalan dari Provinsialat.

Saya telah menyelesaikan kuliah semester musim Semi sampai tanggal 19 Mei 2012, lalu libur musim panas dan melanjutkan ke semester musim gugur yang telah dimulai sejak tanggal 6 September 2012 yang lalu. Selama liburan musim panas Sr. Lidwina SSpS (Provinsial Jepang) telah membuatkan jadwal untuk saya, semacam Filial dan Live in, jadi selama “liburan kuliah” sudah tersusun-terjadwal kegiatan yang padat, yaitu; pertama-tama selama 1 bulanan saya filial di komunitas Suster-Suster lansia “Betania” ada sekitar 20 orang di sini. Saya ikut membantu para Suster lansia ganti pampers, memandikan (washlap), membantu waktu buang air, menyiapkan makan, membasuh kaki, bersih-bersih kamar dan lain-lain semua pekerjaan seperti di rumah jompo. Minggu pertama saya mengalami kesulitan karena tidak punya skill merawat lansia, maka kon-sentrasi mempelajari skill dan tampak kelelahan tersebut hingga suatu saat Sr. Salvatora (salah satu Suster lansia) berkata “Suster capek ya…selesai sekolah bantu di sini. Kalau belajar di sekolah pakai pikiran tapi kalau di sini belajar pakai hati.” Kata-kata ini membuat saya sadar bahwa di Betania saya bukan untuk belajar menjadi ahli tapi memaknai kebersamaan kehadiran Yesus di antara para Suster lansia. Serta merta semua beban kekhawatiran menjadi ringan dan filial menjadi lancar, saya bisa melakukan tugas sambil berkomunikasi dan mengenal Suster lansia. Tak terasa 1 bulan berlalu dengan menyenangkan dan dukacita karena Sr. Fides meninggal dunia tanggal 18 Juni 2012 dalam usia 86 tahun.

Selanjutnya keesokan harinya saya siap-siap masuk retret untuk pembaharuan kaul selama 10 hari dan dibimbing secara pribadi oleh P Bruno SVD (dari Flores) dan ditutup dengan misa di Komunitas Provinsialat pada tanggal 27 Juni 2012. Upacara pembaharuan kaulnya sedikit berbeda (pakai tata cara Amerika) dimana saya mengucapkan janji kaul dengan berdiri sambil menghadap umat. Dan saya diijinkan mengucapkan kaul dalam bahasa Indonesia. Sungguh suatu pengalaman Allah yang sangat berkesan dan mengharukan dalam hati saya berdoa untuk para Suster Yunior di Indonesia yang juga pembaharuan kaul.

Lalu tanggal 1 Juli saya terbang (naik pesawat) ke Akita untuk Taikensuru (mencari pengalaman) selama 1 bulan di Komunitas Akita yang berkarya di bidang pendidikan SMP dan SMA Seirei/Roh Kudus khusus untuk putri saja. Kegiatan saya di sini sharing hidup dengan para Suster yang beranggotakan 8 orang saja (6 Suster berkarya sebagai pendidik dan 2 orang di rumah tangga komunitas). Biara dan sekolah jadi satu gedung, uniknya tidak ada halaman terbuka, jadi para siswa sepanjang jam sekolah dan waktu istirahat pun di dalam gedung saja tidak boleh keluar. Selain itu juga ada TKK agak jauh dari biara tapi tidak Suster yang mengajar di sana. Dan ada juga Universitas khusus putri (D1 dan D2) saja tapi agak jauh, naik bis sekitar 20 menit dari biara.

Selain hidup komunitas saya juga home stay (tinggal dalam keluarga Jepang) selama 1 minggu. Sangat berkesan dan menyenangkan bisa saling sharing budaya. Lalu saya juga diijinkan tinggal selama 3 hari di apartemen teman lama (orang Jepang dan Katholik) yang saya kenal waktu pertama kali datang ke Jepang tahun 1995 di Niigata. Namanya Yoshiko Kaga yang dari dulu hingga saat ini masih bekerja sebagai Pengurus Rumah Tangga di Keuskupan Niigata. Kami bernostalgia, mengenang masa muda dan sharing pengalaman. Lalu bersama Sr. Amaria (dari Propinsi Flores) dan Sr. Humilis (PIKO) ke suatu camping ground ikut mendampingi anak-anak BIAK bersama orang tuanya dalam acara Bible Camp yang didampingi beberapa Romo SVD, selama 4 hari. Dan tak terasa 1 bulan telah berakhir karena begitu padatnya acara dan kegiatan yang saya alami di Komunitas Akita. Sungguh pengalaman yang indah tak terlupakan.

Lalu saya kembali ke Nagoya tanggal 27 Juli 2012, keesokan harinya saya diajak meng-hadiri acara Natsu Matsuri (Perayaan Musim Panas) di Panti Jompo (umum) St. Maria, yang dikelola oleh para Suster kita. Pagi-pagi tanggal 1 Agustus bersama Sr Lidwina (Provinsial) pergi ke Komunitas Tokyo, di sini ada rumah retret. Dan sebelumnya kami pergi ke Matsumoto untuk mengunjungi salah satu Shirojo (Castle) yang terkenal di Jepang, sebab Castle ini satu-satunya bangunan asli. Karena sewaktu Perang Dunia II banyak Caste di Jepang yang habis terbakar dan telah dibangun kembali sesuai aslinya oleh Pemerintah Jepang saat ini. Komunitas Tokyo hanya ada 5 orang Suster dan mereka sendiri yang megerjakan semua perkerjaan rumah retret kecuali kebun dan memasak (dapur), mulai dari bersih-bersih kamar, persiapan di kamar makan, kapel, belanja dan administrasi. Karena pekerja sedikit saya turut membantu bersih-bersih, pasang sprei dan potong rumput. Jumlah kamarnya ada 27 kamar. Tanggal 4 Agustus pagi-pagi pk 7.30 setelah misa saya dan Sr. Lidwina pergi dengan bus pariwisata keliling kota Tokyo (lihat kebun dan rumah istirahat yang dibangun 400 tahun yang lalu), Yokohama (China Town) dan Kamakura (lihat Otera/tempat ibadah orang Shinto-Buddha, ini juga bangunan kuno 400 tahun lalu). Kami kembali ke komunitas sekitar jam 9 malam. Selain itu ada kegiatan Jalan Kaki bersama umat gereja dalam memperingati Hari Perdamaian Dunia (Sekai no Heiwa) tanggal 15 Agustus di sini saya berkenalan dengan P. Ardi SVD dari Indonesia-Flores.

Tanggal 27 Agustus pagi-pagi jam 6 dengan Sr. Lidwina pergi ke Nagaii suatu kota kecil di sini kami bermalam selama 4 hari bersama-sama dengan 6 orang Suster dari berbagai Konggregasi untuk belajar mengelola limbah organik menjadi kompos dan peduli lingkungan. Kegiatan ini didukung oleh JPIC-Jepang.

Tanggal 1 September kembali ke Nagoya dan kembali belajar bahasa Jepang lagi karena tanggal 6 September ada ujian (Placement Test) untuk masuk semester musim gugur. Dan saya bisa masuk IJ500 untuk Grammar dan IJ400 Writing and Reading dan selanjutnya kembali ke kegiatan semula belajar dan buat PR bahasa Jepang setiap hari.

Demikian kegiatan saya selama ini belajar bahasa yang melelah tapi menarik sungguh pengalaman bersama Allah dalam perjumpaan serta mengenal para Suster di komunitas lain beserta karya-karya misinya. Betapa para Suster Jepang yang rata-rata sudah lanjut usia masih semangat berkarya dan hidup doa yang hidup menantang arus jaman (Jepang adalah Negara maju dimana logika dan keuntungan mendominasi gaya hidup mereka). Masih 2 tahun lagi, saya mohon doa dari para Suster semoga saya tetap semangat menjalani perutusan misi Yesus di Negara Jepang ini.
Terima kasih sampai jumpa lagi pada kisah pengalaman yang lain selanjutnya.

Salam kasih dalam Allah Roh Kudus,
Sr. Francis SSpS

No comments:

Post a Comment