PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Friday, March 30, 2012

BATU : Syering bersama Sr Lissy untuk para Suster SSpS yang berkarya dalam bidang Non Kesehatan

Sr Lissy saat menyseringkan pengalaman 
Karya Kerasulan di India Selatan

Dalam syering di Batu pada hari Jumat, 23-Minggu, 25 Maret 2012, dihadiri oleh 33 Suster Medior. Sr Lissy menceritakan sejarah singkat Provinsi India Selatan, yaitu: tahun 1933 empat Suster SSpS pertama dari Steyl datang ke India Central, tahun 1970 berdirilah Regio India Selatan. Pada waktu itu India Selatan hanya mempunyai 1 institusi, yaitu Holy Spirit Hospital di Mumbai dan beberapa karya sosio-pastoral.



Sejarah Kapitel Umum XII-2002, yang mempunyai prioritas pelayanan pada: Anak-anak, Perempuan dan Penderita HIV/AIDS, karya kerasulan Provinsi India Selatan telah berkembang dengan pesat dan saat ini mempunyai berbagai karya misi frontir, antara lain:
1)2 Rumah Sakit: 1RS besar dan modern di kota besar dan 1 RS kecil di pedesaan
2)4 Sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar: 1sekolah di kota besar dan 3 sekolah di pedesaan.
3)Asrama untuk anak-anak perempuan dan anak-anak jalanan: 4 komunitas
4)Rumah untuk anak-anak dan remaja cacat fisik dan cacat mental: bekerjasama dengan Serikat Don Bosco.
5)Kerasulan orang muda: 1 Suster full time di Keuskupan
6)Kerasulan dan Center Pemberdayaan dan Pembelaan Kaum Perempuan: 3 Suster Sarjana Hukum full time untuk menangani masalah-masalah hukum
7)Kerasulan di penjara: 2 komunitas
8)Rumah untuk orang tua
9)Kerasulan dengan Penderita HIV/AIDS: 3 komunitas.

Sr Lissy juga mensyeringkan berbagai karya pelayanan di atas, diprioritaskan bagi orang-orang miskin dan orang-orang pinggiran sesuai dengan identitas kita sebagai misionaris, dan para Suster di sana mendapat bantuan dana dari dalam dan luar negeri untuk kelangsungan karya-karya tersebut.

Setelah mendengarkan syering karya kerasulan di Provinsi India Selatan, Sr Ines Setiono mengajak para Suster untuk berhenti sejenak dan berefleksi: kesan-kesan yang muncul, pembelajaran-pembelajaran bagi kita, usulan-usulan konkrit untuk TPP. Kemudian para Suster masuk kelompok dan mensyeringkannya dalam kelompok besar. Semua kelompok mengatakan bahwa “brand” SSpS nampak begitu jelas dalam Provinsi India Selatan.

Akhirnya Sr Mathilde atas nama Sr Hendrina, Sr Justi atas nama para Suster Medior, Sr Ines atas nama TPP mengucapkan terima kasih berlimpah kepada Sr Lissy yang bersedia datang ke Provinsi Jawa dan mensyeringkan karya kerasulan para Suster di Provinsi India Selatan.

Pertemuan ditutup dengan Misa Syukur bersama P.Gracius SVD dan dalam makan siang para Suster Novis menyajikan 1 tarian, diikuti beberapa acara spontan oleh para Suster Medior.


Sr Ines Setiono SSpS
Infokom edisi ke-05, Maret 2012

No comments:

Post a Comment