"Vocation of My Life" menjadi tema rekoleksi kaum muda paroki St. Pius X Blora pada hari Minggu, 19 Desember 2010, bertempat di SDK Krida Dharma Blora hari Minggu, 19 Desember 2010. Rekoleksi ini terselenggara atas kerjasama Komunitas St. Arnoldus Blora dengan Komisi Panggilan Paroki. Menjadi Narasumber utama adalah Sr. ELfrida, SSpS di bantu oleh Sr. Rosa Indrawikan, SSpS dan beberapa Suster Yunior disdtrik “A” Surabaya (Sr. Petra, SSpS, Sr. Yuli, SSpS, Sr. Silvi, SSpS dan Sr. Natalia, SSpS). Syukur kepada Allah walau ada kegiatan lain yang bersamaan waktunya dengan acara ini, 20 peserta bisa menghadiri kegiatan ini, mereka adalah Remaja Katolik (Rekat) Paroki dari beberapa sekolah.
Acara dimulai setalah misa pagi, pukul 09.30 wib, dengan sesi animasi dan perkenalan kurang lebih 20 menit yang di pimpin oleh Sr. Petra, SSpS dan Sr. Natalia, SSpS. Keterlibatan peserta menambah hidupnya suasana.
Setelah pembukaan Sr. Elfrida, SSpS menyampaikan pengantar tentang Rekoleksi ”Vocation of My Life”. Beliau bertanya kepada peserta, apa yang mereka mengerti tentang ”Vocation of My Life”. Ada yang menjawab panggilan hidupku, apa pula yang menjawab cara hidup Romo, Suster dan sebagainya. Sr. Elfrida juga menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu : memperkenalkan kepada kaum muda tentang macam-macam panggilan hidup, supaya sejak dini mereka sudah mengenal secara singkat mengenai hidup berkeluarga Romo, Suster, Bruder, dan Frater. Selain itu, juga untuk memperkenalkan secara lebih dalam apa itu SSpS.
Selanjutnya, peserta diajak untuk melihat slide ”Duty” yang menggambarkan tentang panggilan hidup seseorang, yaitu menerima misi dari Tuhan untuk membawa salib ke tujuanNya. Dari sini peserta diajak untuk melihat panggilan hidup mereka sebagai pelajar dan remaja katolik. Perasaan apa yang mereka rasakan sebagai remaja? Pengalaman apa saja yang menyenangkan maupun yang menantang sebagai remaja katolik? Apa kerinduan mereka sebagai remaja katolik?
Untuk menjawab pertanyaan diatas peserta di bagi menjadi enam kelompok, tiap kelompok ada seorang suster yang menemani mereka yang bertugas sebagai fasilitator, mengarahkan dan memotivasi. Waktu yang diberikan 30 menit, setelah itu berkumpul kembali di ruang pertemuan untuk mempresentasikan hasil syering dalam ke dalam kelompok besar.
Dari presentasi ini dapat terangkum: Banyak peserta yang merasa senang sebagai remaja katolik. Pengalaman yang menyenangkan, dapat berkumpul, menjadi misdinar, Outbond di Sarangan, rekoleksi, menjadi misdinar dan berbagi cerita ketika berkumpul dalam kesempatam apa saja. Pengalaman yang menantang ada yang merasa menjadi minoritas di sekolah negeri.
Setelah selingan animasi untuk menyegarkan para peserta, acara dilanjutkan dengan syering panggilan oleh Sr. Natalia, SSpS Sr. Yuli, SSpS. Penekanan yang dipaparkan dalam syering adalah saat mengambil keputusan untuk masuk biara. Pengalaman setiap orang itu berbeda. Ada yang masuk pada usia yang masih muda,ada juga yang sudah lebih tua tetapi memberanikan diri untuk membuat pilihan dengan segala bentuk pertimbangannya. Indahnya adalah setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk menjawab panggilan Tuhan. Sr. Elfrida, SSpS juga berkesempatan mensyeringkan tentang perjalanan hidupnya menjadi Biarawati. Dalam syeringnya beliau juga menekankan bahwa ”Suster juga manusia” yang bisa mengalami jatuh cinta seperti manusia lainnya. Namun tetap sadar bahwa ia adalah seorang suster, bersandar pada rahmat Allah yang telah memanggil hal itulah yang membuatnya ada sampai saat ini. Peserta mendengarkan dengan antusiasme peserta nampak sekali ketika mereka berani untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak mereka mengerti.
Permain mendengarkan suara hati dilaksanakan di lapangan setelah makan siang, untuk melatih kepekaan dalam mendengarkan suara hati/panggilan Tuhan. Akhirnya, sampailah mereka pada sesi mengenai Kongregasi SVD, SSpS dan SSpS-Ap, yalengkap dengan kesempatan tanya-jawab.
Rekoleksi panggilan ditutup pada pukul 14.00 wib di tutup dengan doa penutup dan memilih hadiah. Peserta diundang untuk memilih hadiah-hadiah yang telah disiapkan. Memilih hadiah ini dianggap sebagai permainnan terakhir, yang mengingatkan bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Panggilan merupakan sebuah pilihan hidup dari sekian banyak cara hidup yang ada.
Sr. Emilia Natalia, SSpS
Infokom edisi 2, Januari 2011
No comments:
Post a Comment