PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Friday, December 3, 2010

"Day Off" Para Suster Medior

Day off adalah hari yang sungguh berharga, hari penuh syukur dimana segala kepenatan hati terlepas. It is time to be free. Sejenak berhenti dari kesibukan dan menikmati keindahan alam ciptaan dan berkat Tuhan yang tercurah saat itu.

Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 27 – 28 November bertempat di Wisma Kasih St. Yohanes Poh Sarang, Kediri dihadiri oleh 19 Suster Medior dan dikoordinir oleh Sr. Hendrina SSpS.

Hari itu terasa panas membuat para suster ingin segera mencebur ke kolam renang untuk melepas kegerahan dan kepenatan yang airnya tampak jernih dan menyegarkan. Tiba-tiba mendung tebal menyelimuti bumi hujanpun turunlah dengan derasnya bagai dicurahkan dari langit. Hal ini justru menambah kegembiraan para suster yang sudah berada di dalam air. Sungguh pemandangan yang luar biasa menyaksikan kegembiraan dan kebebasan anak-anak Allah.

Sabtu 27 November Pk 18.00 Wib kegiatan ini dibuka dengan Misa Kudus yang dipersembahkan oleh Rm. Hardo, CM. Dalam kotbahnya Romo mengajak para suster untuk berefleksi melihat ke kedalaman hati dalam mempersiapkan diri untuk memasuki masa advent dengan sikap saling memahami dan menerima diri dan sesama apa adanya terutama sesama dalam komunitas.

Minggu 28 November 2010, bersama pesta Beata Maria Helena, cerahnya hari itu membawa nuansa baru dalam hidup para suster medior yang terus bersemangat menimba kekuatan baru dari Sang Pencipta. Pagi itu bersama keindahan alam ciptaan, kicauan burung-burung dari balik dahan dan tarian indah ikan-ikan di kolam Para suster diajak untuk mengangkat hati bersyukur dan memuji kebesaran Tuhan dengan mengungkapkan sharing perasaan yang dipimpin oleh Sr. Zita SSpS dan Sr. Rosa Damai SSpS.

Setelah makan pagi Sr. Ines mengajak para Suster untuk berefleksi sejenak dan mensharingkan dengan tuntunan pertanyaan “Apa yang paling aku kagumi dari Yesus sebagai Medior?”. Beberapa hal yang paling dikagumi dari Yesus adalah belas

kasih-Nya, kesetiaan, cinta tanpa batas, pengertian, intimitas, caraNya bergaul, pendidik yang hebat, kebijaksanaanNya, respect dan gentleman, totalitas penyerahan diriNya, prioritasNya, penerimaan apa adanya dan kesadaranNya siapa Dia. Pertanyaan selanjutnya “Apakah yang paling Yesus kagumi dari orang-orang yang hidup bersamaNya?” Iman adalah satu hal yang paling dikagumi oleh Yesus. Ada banyak peristiwa dalam Kitab Suci yang mengungkapkan iman dari orang-orang yang hidup bersamaNya. Seperti peristiwa perkawinan di Kana - nampak iman Maria waktu kehabisan anggur - meminta Yesus untuk berbuat sesuatu.

Lebih lanjut Sr. Ines mengajak terutama dalam masa advent ini untuk melihat bagaimana imanku kepada Yesus. Iman adalah soal hati. Sebuah pandangan mengatakan bahwa iman dapat dikaitkan dengan Hukum Tarik Menarik. Apa yang kita pancarkan kepada sesama dan semesta alam itulah yang dipantulkan kembali kepada kita. Tugas utama kita adalah menjernihkan pikiran dan memperjelas apa yang sungguh kita inginkan. Hukum Tarik Menarik ini tidak memperhitungkan kata “tidak” dan “jangan”, yang ada adalah “positive words”. Keheningan dan meditasi adalah wahana yang tepat untuk menjernihkan pikiran. Sr. Ines, SSpS menegaskan bahwa sebelum menjernihkan pikiran perlu lebih dulu memantau pikiran, melihat pikiran apa yang paling dominan. Hal ini dapat ditinjau dari perasaan-perasaan yang muncul. Kita mempunyai kuasa untuk mengubah hal yang negatif menjadi hal yang positif karena pikiran kita mempunyai daya cipta yang luar biasa.
    Ada 3 proses memberdayakan daya cipta:
  1. Meminta.
    Hendaknya kita tahu apa yang sungguh kita minta dan berhati-hati dalam meminta.
  2. Percaya.
    Dengan iman yang kuat apa yang saya minta adalah menjadi milikku
  3. Menerima.
    Rasakan bahwa kita seolah-olah sudah menerimanya.
Sr. Ines mengakhiri pembicaraannya dengan mengutip “Doa apa saja yang kamu minta dengan penuh kepercayaan kamu akan menerimanya” (Mat 21:22) “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerima nya maka hal itu akan diberikannya kepadamu” (Mark: 11:24) “Menjadi tua itu pasti. Menjadi bijaksana itu pilihan” kata Gede Prama. Semoga semakin tua, kita semakin memilih memikirkan berkat-berkat yang kita terima secara berkelimpahan.



Sebelum makan siang, acara diisi dengan syering hidup oleh Sr. Marieta SSpS dari Komunitas Papua yang mensyeringkan suka duka, perjuangan dan berkat-berkat yang diterima selama bemisi di Papua. Sr. Zita SSpS dari Komunitas Singaraja yang mensharingkan perkembangan terakhir situasi gereja di Singaraja.

Semoga dengan Day Off ini Para Suster makin tersegarkan dan tersemangati dalam memberikan pelayanan penuh kasih kepada sesama menampilkan wajah kasih Allah yang damai dan menyelamatkan.

Sr. Calista, SSpS
Infokom no.35, Desember 2010

No comments:

Post a Comment