PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Thursday, December 17, 2015

Camping Rohani Pranovis bersama OMK Paroki St. Theresia, Jombor

Tanggal 25–27 September 2015 bersama dengan 110 Orang Muda Paroki St. Theresia Jombor terdiri dari calon penerima Sakramen Panguatan dan OMK, para pranovis mengikuti Camping Rohani di Lapangan SD Kanisisus Jurangjero, Wonosari, Gunung Kidul dengan mengangkat tema “I have no Hands Except Yours“.


Peserta berangkat dari wilayah masing–masing (Jombor, Ceper, Trucuk, Mlese dan Pedan) berkumpul di Gereja Maria Assumpta Cawas berangkat ke lokasi camping. Setelah sampai di lokasi kami mendirikan tenda, merapikan barang–barang dan keperluan pribadi. Kegiatan dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Yohanes Sunaryadi, Pr di Kapel Wilayah St. Petrus dan Paulus Jurangjero. Setelah Misa dilanjutkan dengan pemantapan oleh para Katekis bagi para calon penguatan dan sharing dengan tema “Apa sih yang kumau dari OMK? dengan fasilitator sharing Rm. Sunar, Pr; Sdr. Patrick, Sdr. Adi dan para pranovis SSpS

Hari kedua diadakan sarapan menggunakan tampah tanpa sendok dan piring (makan bersama dengan tangan) dan outbound dengan rute sekeliling lokasi camping sampai ke Kapel. Pos 1, peserta diminta untuk membuat yel–yel kelompok yang sudah diberi nama santo dan santa yang menjadi favorit mereka. Pos 2, peserta diminta untuk melakukan estafet karet gelang yang diselipkan di telinga masing–masing peserta. Pos 3, permainan bernama “borgol raffia” dimana peserta diikat dengan raffia kemudian disilangkan dengan raffia peserta lain.


                                                                                                                     Rm. Sunar, Pr dan Rm. Sapto ketika permainan raffia
Sepanjang perjalanan dari satu pos ke pos yang lain peserta juga diajak untuk mencintai lingkungan sekitar dengan memunguti sampah yang ditemukan di jalan. Selanjutnya mendengarkan sharing dari Bpk. Eko, seorang perawat RS. Bethesda Yogyakarta dan aktivis kegiatan kemasya-rakatan yang mengajarkan menjadi orang muda yang memiliki hati untuk mencintai dan berbakti kepada negeri.
Selanjutnya calon penerima Sakramen Krisma mengikuti tes tertulis sedangkan yang lain mengikuti climbing. Para pranovis berkesempatan untuk menemani teman–teman muda mendaki sebuah bukit untuk menuju ke sebuah Gua Maria di puncaknya. Setelah istirahat, dilanjutkan dengan sharing perasaan dan doa rosario bersama.
Kegiatan sharing bersama dengan 4 frater MSF (Fr. Agung, Fr. Ivan, Fr. Edwin, dan Fr. Eko) untuk memperkenalkan tentang panggilan hidup bakti dengan tema “Bahagianya tuh disini. Di akhir sharing ada 6 orang yang menyatakan diri tertarik menjadi suster dan 5 teman tertarik menjadi Imam. Saat ditanya mengapa mereka ingin menjadi Imam atau Suster, jawaban mereka sederhana saja “Saya ingin jadi Suster karena saya pengen pake jubah atau, Saya ingin jadi Romo karena saya bisa pimpin misa. Lalu mereka ditanya lagi “Kalau mau jadi Suster atau Romo mau pilih jadi Suster atau Romo apa? “5 teman yang mengatakan dirinya ingin jadi Imam, 1 memilih Jesuit, 1 memilih SVD, dan 3 memilih menjadi Imam Diosesan. 6 teman yang mengatakan dirinya ingin menjadi Suster, 1 memilih CB dan 5 yang lain memilih untuk menjadi SSpS.
Penutupan dilakukan dengan kegiatan api unggun dan  Perayaan Ekaristi Kudus serta Adorasi. Dalam homilinya Rm. Yohanes Sunaryadi, Pr mengajak kami untuk menyadari bahwa tangan kami diciptakan bukan untuk menyakiti, bukan untuk membuat orang lain dalam pencobaan tetapi untuk menjadi berkat, menjadi perpanjangan tangan kasih Allah sen-diri dilanjutkan Adorasi sampai pukul 02.00 WIB.
Hari terakhir, Bpk. FX. Hadiyanto sebagai wakil Dewan Paroki bersama dengan salah satu staff  PDAM Kabupaten Klaten Bpk. Wignyo Suwarno aktivis kemasyarakatan membagi pengalaman me-reka tentang bagaimana bermasyarakat dan pentingnya kaderisasi dalam sebuah organisasi agar organisasi itu dapat terus hidup dan bertumbuh sesuai dengan tuntutan jaman masa kini. Usai sharing, peserta merapikan barang, membongkar tenda dan bersih–bersih area camping.
Tiga hari kami berproses bersama. Menemukan panggilan kami sebagai orang muda untuk menjadi pembaharu dimulai dari diri sendiri. Menumbuhkan kecintaan pada alam ciptaan dan berjuang untuk keluar dari ego masing–masing pribadi untuk dapat mengenal pribadi yang lain secara lebih dalam. Dan kesadaran bahwa manusia diciptakan untuk menjadi berkat bukan menjadi kutuk bagi sesama dan bagi alam ciptaan.


       

Infokom Edisi 49, November 2015
Yustina dan Ima (Pranovis)

No comments:

Post a Comment