PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Thursday, October 22, 2015

Surat Misionaris Seberang: Sudan Selatan


Yei, 08 September 2015

Yang terkasih
Sr. Ines dan para Suster

Salam damai dalam kasih Allah Roh Kudus.

Para Suster saya sudah tiba di Sudan Selatan. Sebelum ke Yei, saya transit terlebih dahulu di Juba. Saya bersyukur atas setiap kejutan yang Allah berikan kepada saya. Saat dalam pesawat saya berjumpa beberapa Imam SDB dari 4 negara yang diutus ke Juba. Pada saat di kantor  imigrasi Airport Juba, satu petugas laki-laki setelah menerima format pengisian saya, sambil tersenyum mengatakan Sister welcome in South Sudan. Saya bertanya berapa banyak uang yang harus saya bayar, tetapi sekali lagi ia  tersenyum dan mengatakan Sister welcome in South Sudan”. Saya tidak diperkenankan membayar apapun. 


Saya dijemput oleh Sr. Beny, SSpS dari Filipina. Kami menginap terlebih dahulu di rumah singgah milik Keuskupan sambil menunggu keberangkatan pesawat dari Juba menuju Yei. Semalam kami tidur tanpa nyala listrik. Para Suster dari komunitas Yei mengucapkan selamat datang melalui telepon. Pagi harinya kami melanjutkan perjalanan ke Yei. 
Sampai di komunitas saya disambut dengan hangat dan gembira oleh para Suster. Ada upacara penerimaan dengan pemotongan kue dari keluarga besar Arnoldus (SSpS dan SVD). Setelah itu saya diajak keliling di komunitas, berkunjung di Klinik St. Bachita, Paroki dan Keuskupan.  Uskup dan para imam di keuskupan Yei sudah mempersiapkan acara penerimaan khusus untuk para Imam Don Bosko dan saya. Setelah selesai, secara simbolis acara dilanjutkan dengan penananam 1 pohon di kebun halaman depan rumah disaksikan oleh para Suster di komunitas.

Minggu, 23 Agustus 2015 bersama dengan beberapa Suster, Bruder SVD dan imam Projo, saya menghadiri Misa Syu-kur pembukaan Paroki baru di Morobo, dekat negara Uganda dan Kongo. Misa dipersembahkan oleh Uskup dan 7 Imam yang menjadi konselebran. Misa berlangsung selama 4 jam karena selalu ada tarian dalam setiap lagu. Usai  misa dilanjutkan dengan makan siang dan beberapa acara yang sudah disiapkan oleh panitia. Saya mulai belajar bahasa Inggris di komunitas dengan guru privat dari Yei.  Program selanjutnya saya akan belajar bahasa lokal yaitu bahasa Arabic dan Bare. Uskup meminta saya untuk membantu beliau di kantornya, mengkoreksi surat, dokumen dll.

Pada hari Minggu, 30 Agustus saya bersama para Suster ke paroki SVD yang jaraknya bisa ditempuh selama 1,5 jam. Kondisi jalan belum diaspal, berlubang dan menantang. Di Layna Paroki SVD ada 4 orang. Para Imam berasal dari Polandia, India dan Jawa dan 1 Bruder dari Timor. Kami mengadakan pertemuan dan makan bersama sebagai satu keluarga. Setelah itu  kami kembali ke komunitas Yei. Saya tinggal di kota, satu kompleks dengan keuskupan. Semua jalan di Yei belum di aspal, namun listrik sudah ada mulai pk 08.00 sampai pk 23.00. Di Sudan perut saya sudah menerima makanan pengganti nasi yaitu Asida  terbuat dari tepung jagung dan singkong yang dimasak tanpa bumbu.

Terima kasih banyak untuk doa dan semua bukti cintanya, dan tetap mohon doanya agar kehadiran saya membawa berkat dan rahmat bagi sesama yang telah Tuhan Allah percayakan dan siapkan untuk saya. Kita tetap satu dalam doa dan misi kita bersama. Khususnya mohon doanya untuk Saudara dan Saudari kita di Paroki Layna, paroki SVD, karena sampai saat ini belum dikatakan aman. Pada tanggal 26 Agustus yang lalu ada 6 orang meninggal tiba-tiba karena dibunuh. Salam banyak dari para Suster di Komunitas Yei, Sudan Selatan, ada 8 Suster termasuk saya, sementara ini Sr. Veronika dari Slovakia sedang mengikuti Tersiet di Steyl, Sr Beny dari Filipina sedang mengikuti pertemuan di India. Demikian kabar dari saya. Tetap satu dalam doa dan misi kita bersama.



                                    Sr. Trie, SSpS


Infokom Edisi 40, Oktober 2015

1 comment:

  1. selamat jalan Sr. Veronika, SSpS..Engkau telah menabur kuntum yang harum semerbak wanginya. Engkau telah menjadi martir Allah yang berani mati demi Yesus Sang Guru Agung. Engkau menjadi contoh dan teladan kami para misionaris muda yang akan berkarya ke tanah misi. Terima kasih atas kesaksian penuh pengorbanan ini. Pray For Sr. Veronika..

    ReplyDelete