PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Tuesday, June 30, 2015

Aksi Panggilan di Paroki Jombor



Dalam rangka merayakan Hari Hidup Bakti dan bertepatan dengan Hari Minggu Panggilan (26/04/2015), kami dari Komunitas Roh Suci Yogyakarta, mendapat undangan dari Pastor Paroki St. Theresia Avila Jombor, untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan Live In di Paroki. Kegiatan Live In dimulai sejak tanggal 24-26 April dan dihadiri oleh perwakilan dari Kongregasi Redemptoris (CSSR) sebanyak 20 orang Frater, 2 orang Suster dari Kongregasi PMY, 4 Suster dari Kongregasi Ursulin (OSU), 2 Bruder FIC, 1 Bruder SVD dan 3 Suster SSpS.



Jumat, 26 April 2015 sore, pukul 16.00 WIB semua Frater, Suster dan Bruder yang diundang telah dijemput dan telah berkumpul di Aula Pastoran. Rm. Sunar, Pr selaku Pastor Paroki dan Panitia pelak-sanaan kegiatan Live In, menerima kami dengan sangat ramah. Suasana keakraban kami lebih dieratkan lagi dengan senyum, sapa dan salam. Kami disuguhkan snack untuk kembali menghangatkan kantong te-ngah dan badan kami yang dingin, karena sore itu, hujan cukup deras. Tampak bahwa cuaca kurang bersahabat, namun acara tetap berjalan dengan baik. Hujan ini diyakini bahwa Tuhan sedang menyiram benih-benih panggilan dalam Paroki St. Theresia Avila Jombor.

Sambil menikmati snack, kami men-dengarkan beberapa sambutan penerimaan yakni dari Pastor Paroki dan Panitia. Setelah itu kami dibagi ke setiap lingkungan. Satu lingkungan mendapat satu frater atau suster atau bruder, namun ada juga yang diutus berdua-dua karena jumlah biarawan/ti lebih banyak dari lingkungan yang ada.  Kemudian kami dijemput oleh ketua lingkungan masing-masing. Saya mendapat Lingkungan Bonifasius. Setiap kegiatan telah dijadualkan oleh panitia dengan sangat baik. Waktu sungguh dimanfaatkan dengan baik. Kegiatannya ada-lah shering dengan orang tua yang dilak-sanakan pada Jumat malam. Keesokannya hari Sabtu, mulai pukul 07.00 sampai 10.00 WIB kegiatan dengan anak-anak SDK Kanisius Jombor dan SDK Kanisius Mlesean, pukul 10.00 sampai 12.00 WIB, kunjungan umat dan Sabtu sore, mulai pukul 15.00-17.00 WIB kegiatan dengan PIA.

Kemudian malam harinya dengan OMK. Kami berbagi cerita kisah tentang hidup dan panggilan. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka seperti Bagai-mana prosedur perutusan suster-suster ke luar negeri? Apakah setelah masuk biara akan putus kontak dengan keluarga? Bagai-mana penggunaan keuangan dalam biara? Apakah Suster pernah jatuh cinta dan bagaimana Suster mengatasinya? Dari aneka pertanyaan ini, saya melihat bahwa umat ingin tahu seperti apa kehidupan seorang religius dalam biara. Saya bersyukur karena dengan bantuan Roh Kudus, saya bisa menjawab pertanyaan mereka sesuai dengan pengalaman pribadi saya selama ini. Saya berharap dan saya percaya Tuhan yang melengkapi segala kekurangan saya pada waktu itu dalam penjelasan saya.

Saya merasa suasana dialog bersama orang tua cukup hidup dan banyak hal juga yang dapat saya pelajari dari mereka. Begitupun dengan OMK dan anak-anak PIA, saya percaya itu semua karena karya Roh Kudus.

Kurang lebih 3 hari 2 malam kami berada di lingkungan masing-masing dan baru bertemu waktu Perayaan Ekaristi di Gereja pada hari Minggu. Perayaan Ekaristi itu diawali dengan penyambutan umat. Kami para Suster, Frater dan Bruder berbaris dari pintu gerbang Gereja menuju pintu Gereja, untuk menyalami setiap umat yang datang. Perayaan Keselamatan ini dipimpin oleh Rm. Sunar Pr dan koor dimeriahkan oleh Siswa/I dari SDK Kanisius Jombor.  Homili diganti dengan shering pengalaman pang-gilan dari Sr. Fransiska PMY dan Fr. Rio CSSR.

Usai Perayaan Ekaristi, kami kembali melanjutkan kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia seperti kegiatan pembekalan bagi anak-anak calon krisma, calon komuni pertama, latihan koor bersama PIR dan PIA, olahraga futsal dengan OMK. Berbagai kegiatan itu berakhir sekitar pukul 14.00 WIB, lalu dilanjutkan dengan makan bersama, evaluasi dan kemudian sambutan pelepasan para frater, suster dan bruder dari pastor paroki dan panitia. Akhir dari acara penutupan ini, kami mengabadikan keber-samaan kami dengan foto bersama sebagai bentuk kenangan. Setelah berpose bersama, kami bersalaman saling mengucap terimakasih dan kemudian kembali ke komunitas kami masing-masing dengan mobil yang telah disiapkan oleh panitia. Kami semua bersukacita, semoga benih panggilan yang ada semakin bertumbuh subur dan mungkin yang baru ditabur perlu dipelihara dengan doa dan dukungan semua umat terlebih orangtua.


Sr. Veronika Rukini, SSpS 
Infokom Edisi 44, Mei 2015

No comments:

Post a Comment