Para
Suster,
Saudara/i Mitra Misi dan Sesama Misionaris.
Salam
jumpa via INFOKOM.
Sejak
6 Januari 2015 saya pindah di Komunitas St. Antonius Lombok. Anggota komunitas kami
sekarang menjadi lima Sr. Sr. Vincentia sebagai PIKO dan KETUA YAYASAN, Sr. Felisia bagian keuangan, Sr. Yudith
bagian umum dan Sr Kristina bagian rumah tangga. Saya bertugas di rumah sakit
sebagai tim promosi rumah sakit setelah 40 tahun saya bekerja sebagai guru di
dunia pendidikan. Saya mengalami alih profesi dari guru menjadi tim promosi,
dari pendidikan beralih ke dunia kesehatan. Inilah seninya menjadi Suster Misi
bisa pindah profesi tanpa melalui persyaratan linear atau bukan pendidikannya. Saya belajar lagi dari
nol. Untung saya masih dibantu tim promosinya RKZ sehingga wawasan saya menjadi
lebih luas untuk melihat peluang.
Sejauh
saya melihat selama dua bulan ini RSK St. Antonius masih harus berjuang dalam segala bidang
termasuk berjuang melihat tantangan dan kekurangan menjadi peluang. Di
Lombok sekarang banyak RS baru yang fasilitasnya serba baru dan canggih. RSU
yang sudah lama sudah mendirikan RSU yang baru yang bagus dan luas. Selama
dua bulan saya belum bisa buat banyak. Saya hanya datang ke RSK untuk menyapa
mereka yang datang dan mengunjungi mereka yang rawat inap. Saya berupaya
mengenal mitra misi kita agar ke depan dapat bekerjasama dengan baik demi masa
depan RS.
Nah
... apa yang baru?
Saya
senang ikut pelayanan kesehatan "FAJAR" di Bujak. Kopang, Lombok
Tengah setiap hari Rabu dan Sabtu. Pasien sedikit, maksimal 30 orang paling sedikit 8 orang kalau
mendung, hujan bahkan kalau hujan angin. Kami bersyukur bahwa tim pelayanan
kesehatan "KOPANG", yaitu Mbak Watik CS masih setia. Pasien Kopang
dari daerah Lombok Tengah dan Timur dan dari pulau2 kecil sekitar Lombok. Di
Kopang saya melihat adanya Misi lintas agama, bahasa dan budaya. Mereka pada
umumnya Muslim, Berbahasa Sasak dan Budaya Sasak. Beberapa pasien
kita juga ada yang dari Sumbawa.
Di
Kopang kami sudah PASANG LISTRIK, PULSA, dana dari donatur, alumni St. Agnes. Selama dua bulan kami
memproses listrik tsb. Jadi kalau mendung gelap dan hujan lebat masih bisa
melayani pasien yang datang berobat.
Nah
apa program yang akan datang?
Proyek air bersih. Di Klinik Kopang belum
ada air. Air selalu membawa dari Ampenan dengan durigent. Namun untuk program ini perlu biaya banyak.
Kalau ada yang tergerak hati untuk membantu pengadaan air bersih kami terima
dengan senang hati dan akan kami urus secepatnya. Saya percaya Tuhan akan
mengirim penderma yang riang.
Infokom edisi 43, Februari - Maret 2015
Sr. Yosefa SSpS
No comments:
Post a Comment