Sr. Coelestica pada masa mudanya
merupakan seorang suster yang sungguh rajin dalam
bekerja, ‘sregep’. Dalam usianya yang
uzur beliau masih penuh
semangat dalam bekerja. Beliau juga dikenal sebagai orang yang tidak
banyak bicara. Dengan pengalaman ini, ada pesan yang mendalam untuk para Suster
generasi sekarang bahwa kita berkarya dengan rajin dan sungguh rajin tanpa
banyak bicara.
Sr. Coelestica seorang SSpS yang memiliki ekspresi gembira, melayani dengan kegembiraan, hati terbuka, sederhana, semangat
kemiskinannya tampak dalam hidup ke-seharian saat makan ‘jangan ada sisa’.
Tidak menuntut, sabar, tidak rewel, tidak cerewet dan tidak merepotkan. Dalam
hidup berkomunitas beliau sangat perhatian pada sesama suster dan karyawan/ti.
Perhatian pada hal-hal kecil, tanggung jawab, suka menggoda, lucu, dan sering
bergurau, tegur sapa serta memperhatikan siapa saja yang bertamu. Sr. Colestica
meski sakit kehadirannya justru membuat sesama terhibur karena tertawa dan se-nyumnya
yang membuat orang semakin semangat dan senang. Beliau pun memiliki daya
ingatan yang kuat, selalu ingat dengan karyawan/ti nya, bahkan mempunyai cara
yang kreatif untuk mengingat nama-nama mereka.
Sr. Coelestica adalah sosok Abdi Roh Kudus yang setia, mencintai panggilan dalam hidupnya
menjalankan tugas dengan setia, kritis terhadap suatu nilai. Beliau pun seorang
suster yang imannya nyata dan kuat, hal ini terpancar dalam lagu favoritnya
yakni: “Tuhan Yesus sembuhkanlah aku”. Hidup doanya pun kuat, rajin, selalu
ikut doa bersama dan bergantian memimpin ibadat saat masa mudanya. Di masa
tuanya beliau tetap mengajari ibu yang merawatnya untuk berdoa, bahkan
detik-detik hari terakhir hidupnya masih berpesan agar memiliki iman yang
kuat ‘kuat nderek Gusti Yesus’.
Dalam keluarga, Sr. Coelestica terkenal tidak banyak bicara, pendiam,
berbicara seperlunya saja, cekatan, sosok yang ramah, suka surat-menyurat,
memiliki memory yang tajam, menerima apa adanya. Saat liburan beliau selalu
berkunjung ke keluarga-keluarga, kalau ditawari jalan-jalan selalu menolak.
Bagi beliau lebih senang berjumpa dengan keluarga dan me-rangkul/menyatukan
seluruh keluarga.
Terima kasih Sr. Coelestica SSpS
untuk kesetiaan Suster menyerahkan hidup dalam Kongregasi, Provinsi, Komunitas,
karya dan sesama. Terima kasih untuk teladan iman yang kuat dan kesederhanaan Suster sehingga kami dapat bertemu dengan Bapa,
merasakan hadir-Nya melalui kehadiran Suster.
Selamat jalan dan selamat berjumpa dengan Dia, Allah Tritunggal Maha
Kudus, yang memanggil dan mencintai Suster. Selamat jalan Sr. Coelestica doakanlah
kami yang masih berziarah di dunia ini. Semoga kita berjumpa kembali di rumah
Bapa tercinta. Amin.
Sr.
Silvia SSpS
Infokom Edisi42, Januari 2015
No comments:
Post a Comment