PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Saturday, January 11, 2014

Salam rindu dari Negeri Kincir Angin; Belanda.



Ytk. Sr. Ines, para Suster,
Suster Novis dan Pranovis

Salam rindu dari Negeri Kincir Angin; Belanda.

Saya dalam keadaan sehat dan baik, bagaimana dengan para suster? Saya harap semua berjalan selaras dengan DIA Sang Pemberi Keselarasan Sejati. Terima kasih saya boleh terus menerima berita dari Provinsi, proficiat untuk setiap proses dalam kapitel provinsi yang boleh para Suster alami. Sederhana namun mendalam. Hal ini membuat saya makin bangga pernah dibesarkan di Provinsi Jawa.





Para Suster, musim dingin sudah mulai; Natal berada di ujung hari. Persiapan secara fisik pun telah dimulai begitu pula persiapan secara batin. Selalu saja ada yang perlu disyukuri. Selama 19 bulan ini saya banyak belajar; bukan hanya bahasa tapi terutama belajar beradaptasi dan memaknainya.

Kebetulan komunitas kami tahun ini berkurang jumlahnya dan hanya dua kebangsaan India dan Indonesia.  Meski hanya dua kebangsaan dan sama-sama Asia; ternyata juga tidak mudah. Pergesekan semakin intens namun di situ saya diajak untuk bertumbuh. Komunitas menjadi misi saya yang pertama.

Musim dingin kali ini berbicara banyak. Suatu kali kereta yang saya tumpangi terjebak macet. Terjadi penundaan jam keberangkatan. Hal itu tidaklah meng-herankan di musim dingin seperti sekarang ini. Salah satu dari sekian banyak kemung-kinan alasannya adalah ada orang melom-patkan diri di rel kereta.  Saya dapat mengerti mengapa banyak orang cepat terjebak stres dan memilih bunuh diri. Suhu udara yang dingin membuat orang tidak mempunyai kesempatan untuk banyak beraktifitas di luar. Itu artinya mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam rumah. Tidak mudah tinggal dalam keadaan dingin dan gelap. Menantang orang untuk tetap kreatif.     

Komunitas yang kadang “dingin dan gelap”; dengan kelebihan dan keter-batasannya membantu saya untuk ber-tumbuh. Membantu saya untuk kreatif. Memberi diri sejauh yang saya mampu dan bisa lakukan. Tak jarang pula saya harus berbesar hati melepaskan keinginan dan impian saya.

Singkatnya saya harus menyesuaikan diri dengan apa yang ada. Belajar untuk tetap bersyukur. Situasi ini pula membuat saya makin dekat dengan DIA teman seperjalan sejati.  Rasanya bukan teori baru tapi teori ini makin nyata. Berani masuk dalam keheningan, memampukan saya pula untuk mendengar lebih baik.  Mengikuti kata hati medengar suara Allah membuat hidup saya menjadi selaras, mengerti dan makin berani memberi diri.

Para suster, suster novis dan pranovis, saya ucapkan SELAMAT NATAL, TAHUN BARU dan SELAMAT PESTA MARIA BUNDA ALLAH karena kehadiranNya dunia ini menjadi selaras. Semoga KESELARASAN yang IA HADIRKAN memampukan kita juga makin selaras dengan alam ciptaan dan sesama.

Salam dari Sr. Lambertilde dan Sr. Monique. Mereka dalam keadaan sehat. Pertengahan tahun 2013 ini saya mulai bekerjasama dengan Sr. Monique untuk buletin provinsi. Terima kasih untuk kartu dan surat yang boleh saya terima, secara khusus di hari ulang tahun saya. Terlebih untuk doa-doa yang para Suster panjatkan. Karenanya pula saya boleh menyelesaikan kursus bahasa dengan baik. Tahun depan saya masih lanjutkan ketingkat berikutnya juga ujian negara. Semoga semua berjalan dengan baik. Mohon doa selalu.


Satu dalam doa dan misi,


Lili SSpS

Infokom Edisi 34 - Februari 2014

No comments:

Post a Comment