Pada
tanggal 24-29 September 2012 yang lalu di Wisma Siloam, Kuwu, Ruteng
telah diselenggarakan Workshop
VIVAT Internasional Indonesia - Timor Leste yang diikuti oleh 4
kongregasi religius yaitu; SVD, SSpS, OMI dan SCJ, sehingga peserta
yang hadir kurang lebih berjumlah 85 orang.
Peserta
workshop tersebut
merupakan wakil dari masing-masing kongregasi yang hadir, yang
terdiri dari Provinsial dan Regional SVD-SSpS, para koordinator
JPIC, selain itu hadir pula para pejuang HAM (Hak Asasi Manusia).
Narasumber Workshop
merupakan Tim VIVAT Internasional New York dan Geneva serta dari
Board VIVAT Internasional Roma, antara lain; P. Felix Jones, SVD,
P. Lukas Jua, SVD, Sr. Zelia Corderio, SSpS, P. Edward
A. Flynn, CSSp, P. Daniel J. Le Blanc, OMI.
Para peserta Workshop VIVAT Internasional
|
Masing-masing narasumber membagikan pengalaman mereka, selain itu
mereka juga menyampaikan bagaimana kiprah VIVAT Internasional di PBB.
Masing-masing koordinator JPIC VIVAT Internasional Indonesia Timor
Leste juga menyampaikan program-program yang sudah dan sedang
dijalankan pada masing-masing wilayah karya.
Rangkaian
kegiatan workshop
Pada
tanggal 24 September 2012 pkl.16.00, para
peserta workshop VIVAT
Internasional Indonesia - Timor Leste diterima secara adat yang
ditandai penerimaan songkok untuk narasumber laki-laki dan selendang
untuk narasumber perempuan sedangkan seluruh peserta menerima topi
dan rompi berwarna biru muda. Sesudah penerimaan secara adat acara
dilanjutkan dengan Ekaristi pembukaan yang dipimpin oleh P. Servulus
Isaak, SVD, Provinsial SVD Ruteng.
Selama
workshop berlangsung,
sebelum kegiatan diawali dengan perayaan Ekaristi. Hari pertama,
perayaan Ekaristi dengan tema Justice
yang dipimpin oleh P. Leo Kleden, SVD, Provinsial SVD Ende.
Pada
hari kedua workshop,
sesudah P. Paul Rahmat memberi introduksi dan lain-lain, kegiatan
dilanjutkan sharing
JPIC dari Timor dan Timor Leste, sharing
JPIC wilayah Papua dan Kalimantan serta kesaksian oleh mama Yosefa
Alomay dari Papua. Pada sore hari dilanjutkan dengan sharing
JPIC wilayah Jawa dan Sumatera. JPIC SSpS diwakili oleh Sr.
Fransisca SSpS, JPIC OMI Indonesia oleh Rm. Simon Heru
S, OMI, JPIC SCJ oleh Rm. Ant. Dwi Pramono, SCJ.
Sr.
Fransiska SSpS melakukan sharing JPIC
Perayaan
Ekaristi hari kedua dengan tema Peace
dipimpin oleh P. John Prior, SVD. Dalam misa semua yang hadir diajak
untuk memulai berdamai dengan diri terlebih dahulu, kemudian
membagikan damai bagi sesama. Sepanjang hari kegiatan workshop
diisi dengan seminar antara lain; Justice
& Peace dalam KS oleh P. Lukas Jua,
SVD dilanjutkan oleh P. John Prior SVD yang berbicara tentang Teologi
dan Spiritualitas JPIC. Seminar dilanjutkan pada siang hari pkl.14.00
dengan sharing
dari JPIC Flores, (JPIC SVD Ende, SSpS Flores Timur, JPIC SVD Ruteng
& JPIC Flores Barat). Pada sore harinya dilanjutkan dengan materi
dari tim VIVAT tentang apa itu NGO, selayang pandang VIVAT
Internasional di PBB hingga kamis siang.
Sore
harinya peserta workshop
disuguhi acara malam Budaya dari STIBA Ruteng. Kamis malam seluruh
peserta workshop merayakan
perayaan Ekaristi bersama di SSpSAP Ruteng, dengan tema Integrity
of Creation oleh P. Felix Jones, SVD.
Jumat
pagi perayaan Ekaristi dengan tema Mission
oleh P. Simon Bata, SVD.
Materi pada hari Jumat sejak pagi hingga malam adalah tentang
perkembangan VIVAT Internasional dan Advokasi, oleh tim VIVAT New
York dan pembicara dari Jakarta yaitu Bapak Don K. Marut.
Peserta
workshop sedang serius
mengikuti kegiatan
Pada
Sabtu, tanggal 29 September doa pagi
dipimpin oleh SVD, SSpS Flores dan Timor dengan tema Passion
for Christ, Passion for Humanity. Pada
hari terakir ini para peserta diajak untuk membuat Action
Plan men-dengarkan penjelasan mengenai
identifikasi isu-isu yang ada di tingkat nasional mapun tingkat
Provinsi masing-masing. Kegiatan diakhiri dengan pernyataan komitmen
oleh para peserta workshop VIVAT Internasional Indonesia - Timor
Leste, sebagai berikut:
- Membangkitkan kesadaran pada kongregasi/anggota VIVAT Internasional untuk melibatkan diri dalam meng-upayakan keadilan, menghasilkan perdamaian dan memelihara kehidupan
- Mencegah perdagangan orang-orang dan memulihkan martabat korban
- Menyelamatkan kehidupan dan sumber-sumbernya dengan menolak per-tambangan
Semoga
kita semua semakin bersatu hati untuk berjuang bersama dalam rahmat
Tuhan untuk semakin mencintai dan memelihara kehidupan.
Sr. Maria Christina, SSpS
No comments:
Post a Comment