Sr Ines SSpS beserta para Suster
Salam hangat dari Illinois,
Para Suster, di hari yang berbahagia
dan penuh rahmat ini kami bertiga mengucapkan:
Selamat
Natal, 25 Des 2011
Tahun Baru, 01 Januari 2012
Pesta Pelindung Provinsi – Maria Bunda Allah
Ini foto halaman samping Biara Provinsi Holy Spirit Techny-Illinois
Para Suster yang terkasih, keadaan kami bertiga sehat dan bahagia, doa kami juga semoga Para Suster sehat-sehat dan tetap bahagia dalam karya. Terima kasih atas kartu Natal yang kami terima dari provinsi via email, atas informasi/berita/sharing yang dikirimkan melalui infokom dan kiriman email para suster sehingga kami tetap dapat mengikuti perkembangan misi di Jawa. Kami bahagia untuk begitu banyak berkat yang boleh kita alami, baik di Indonesia maupun kami yang di sini. Selamat datang Para Suster yang kembali ke Jawa.
Pada tanggal 13 Desember 2010, kami tiba di bandara Pk 11.30. Setelah mengisi beberapa data di imigrasi kami ke komunitas bersama Sr. Margaret Hansen (Piko), Sr Yulita, Sr Genoveva dan Sr Edel yang menjemput. Tiba di komunitas sekitar pk. 12.30 lalu istirahat sebentar, bersama Sr. Yulita sore hari pk. 17.00 kami berdua (Domi & Sisil) misa di gereja SVD-Techny, Liliek istirahat karena sedikit pusing akibat mabuk di perjalanan. Kemudian 14 Des 2010, bersama Sr Margaret Hansen belanja kebutuhan winter yang belum punya & di komunitas tidak ada, seperti coat, boot dan beberapa underwear hangat serta kaos kaki tebal.
Sejak kedatangan kami di Provinsialat Techny, suster-suster kita dari Indonesia selalu bergiliran mengunjungi: Sr Edel, Sr Rosalia, Sr Genoveva, Sr. Xaveriana, Sr Kristina Laar, dan Sr Alexis kirim salam karena tidak bisa datang. Sr Yulita membantu kami untuk beberapa informasi/kebutuhan yang kami tidak paham. Selanjutnya Sr Yulita mengikuti retreat 8 hari, kemudian lanjut pertemuan PIKO/PIKA selesai Natal. Di komunitas para suster senang dengan kehadiran kami bertiga, pertama karena jumlah orang muda bertambah dan kami mau bicara walaupun jatuh bangun. Kami jadi PD (percaya diri) karena mereka bilang kami bisa berbahasa Inggris, mereka juga mengerti apa yang kami maksud, “wah rasanya seperti Pentakosta”, ini kami syukuri sebagai salah satu kebahagiaan menjadi SSpS.
Komunitas terdiri dari beragam suku dan bangsa. Dari 50 suster, ada dari Jerman, China, Mexico, Vietnam, Jepang, Irlandia, Indonesia dan USA sendiri berasal berbagai daerah. Sungguh terasa internasionalitasnya. Komunitas dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama, dimana kami tinggal untuk para suster yang masih berkarya dan para suster lansia yang masih bisa menolong dirinya sendiri, bagian kedua Maria Hall untuk para suster lanjut usia yang segala kegiatan mereka dibantu oleh perawat, tetapi dalam misa kami bersama, kecuali yang tidak dapat bangun misa di kamar dengan bantuan TV.
Di komunitas provinsialat ada seorang perempuan tua kira-kira usianya 90th yang dirawat, beliau berasal dari China, ia datang saat terjadi perang di China lalu bekerja di biara. Di USA hidup sebatang kara, namun sekarang dirawat di biara kita bersama para suster lansia yang lain. Yang mengharukan kami yaitu beliau dirawat layaknya suster kita sendiri. Perawat banyak yang dari Asia. Jumlah karyawan di biara sekitar 60 orang.
Kemudian pada tanggal 15 Desember 2010, kami mulai belajar bahasa Inggris dengan Sr Maria Burke mulai Pk 10.00–12.00 misionaris PNG yang sudah 21 tahun berada di USA. Beliau telaten, kreatif dan punya banyak cara serta cerita. Selain belajar dengan beliau kami juga dibantu guru dari luar, namanya Turia. Setiap malam usai makan, rekreasi bersama, kecuali Rabu & Sabtu. Kami bermain kartu (Rumi) & Rumiccub balok2 kecil yang kita main di Jawa. Lumayan menambah vocab dan keakraban. Canasta tidak ada yang main. Pk 19.30/20.00 kami sudah selesai rekreasi bersama karena selesai makan malam Pk. 18.30, cukup waktu untuk pribadi. Beberapa kali kesempatan kami juga diajak oleh suster keluar komunitas: kunjungan Sr Catherina dan Sr Martha yang dirawat di rumah sakit, ke gereja dan belanja keperluan natal sambil di jelaskan beberapa tempat, seperti kom. SVD di Techny, tanah, sekolah dan gedung yang dulu milik SSpS.
Foto kami dari kanan Sr Dominika,
Sr Marie Louice dan Sr Sisilia Andri saat mendekor natal di kamar kami
Kemudian pada tanggal 16 Desember 2011, kami ikut pembaharuan komunitas yang diawali dengan sharing dari Sr. Carol. Salju baru datang sekali, 17 Des lalu. Suhu udara rata-rata setiap hari sekitar 34-36ºF, sekitar 2–4ºC. Usai pelajaran kami sempat pegang salju dan buat bola-bola kecil di halaman tengah, tidak keluar sangat dingin. Kesulitan normal yang kami alami dalam proses saat ini: perubahan jam sehingga kadang-kadang malam tidak bisa tidur karena belum ngantuk, sementara saat pagi ngantuk, beberapa jenis makanan membuat mual dan udara yang dingin menusuk sampai ke tulang-tulang padahal ini belum seberapa menurut mereka. Suasana dan dekorasi natal dimana-mana telah ada sejak kami datang, kecuali kandang Natal baru disiapkan tanggal 22 Desember 2010. Di komunitas para karyawan yang mengerjakan, jadi kami tidak banyak membantu. Terlibat saat misa bawa persembahan dan saat novena bawa lilin.
Pada hari Jumat, 23 Desember 2010 Sr Liliek mengikuti pertemuan para Suster yunior di Indiana bersama Sr Rose Therese (pemimpin yunior) dengan empat yunior yang lain termasuk Sr Aprilia (Jkt), Josephina (Jepang), Rebeca (Paraguay), dan Stella dari Amerika. Sr Marie Louice datang ke kamar kami bertiga juga Sr. Josephina (yunior dari Jepang) dengan membawa kereta dorong bersusun yang berisi Bayi Yesus, Maria, Yosef dan malaikat beserta dekorasinya untuk di meja. Dia ketuk pintu dan katakan…”saya mau Bayi Yesus lahir di kamarmu”, lalu beliau mendekor meja di kamar kami, sungguh mengharukan bagi kami karena masing-masing suster mengungkapkan cinta dengan caranya yang unik. Secara resmi di komunitas Sr Carol mengumumkan sekitar awal Januari Sr Dominika dan Sr Sisilia pindah ke komunitas Epworth dengan Sr Kristina Laar (Piko) sedangkan Sr Liliek akan pindah ke komunitas Grayslake sekomunitas dengan Sr. Xaveria (Piko) pada tanggal 15 Januari 2012.
Demikian Para Suster syering dari kami. Semoga tetap semangat membacanya. Semoga Yesus yang rela lahir di hati dan pengalaman hidup kita senantiasa menjadi kekuatan dan tujuan utama dalam hidup kita.
Doa & kasih kami
Sr Dominika SSpS, Sr Catharina Liliek SSpS
Dan Sr Sisilia Andri SSpS
Infokom edisi 01, Januari 2012
No comments:
Post a Comment