PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Sunday, April 8, 2012

SURABAYA : Konferesi Jumat Agung bersama Rm Agung SVD

Jumat, 06 April 2012, Pk 10.00-11.00 WIB, diadakan konferensi Jumat Agung di ruang Perpustakaan Komunitas RKZ, dihadiri oleh para Suster komunitas di Provinsialat dan RKZ serta ketiga PraNovis. Konferensi dimulai dengan doa pembukaan oleh Rm Agung SVD, dilanjutkan dengan penyampaian materi dengan tema Yesus adalah korban dan penyelamat. Sehubungan dengan tema ini Rm Agung SVD, mengungkapkan tentang dua hal pemahaman, yaitu pemahaman pengIllahian (deifikasi) yang fokusnya adalah inkarnasi. Yang Illahi menjadi manusia sehingga kodrat manusia di Illahikan dan yang kedua pemahaman silih (satisfactio) fokusnya sengsara dan wafat Yesus di salib. Manusia diselamatkan melalui sengsara dan wafat disalib, hal ini telah menjadi tanda silih. Meninggalkan salib dan kehidupan Kristus berarti mengabaikan kebangkitan. Salib tanpa kebangkitan bukanlah Salib Kristus dan kebangkitan tanpa kematian adalah ketidak mungkinan.



Setelah mendengarkan bacaan dari Yohanes 19:16-36, semua yang hadir diajak untuk melihat kembali tentang sejarah penindasan dimana dalam perjalanan selajutnya Yesuslah yang menyelesaikan perutusan-Nya meskipun harus berjalan sendiri sambil membawa salib yang berat. Tulisan INRI pada salib berarti raja yang menunjukkan jalan menuju kasih dan damai universal.

Dalam aplikasi kehidupan sehari-hari Rm. Agung mengambil kutipan dari buku The Life of Beloved: Taken-Blessed-Broken-Given. Taken–diambil berarti dipilih, hal itu berarti ada sesuatu yang istimewa dalam pribadi kita. Kita adalah pribadi yang dipilih oleh Allah, juga kalau dunia tidak memilih kita. Blessed–diberkati, merupakan tanda bahwa kita adalah pribadi yang dikasihi, ada 2 hal yang penting untuk merasakan sebagai pribadi yang diberkati adalah doa dan kehadiran kita. Broken–dipecah-pecahkan, kehidupan harus dipecah-pecahkan atau dibentuk dan Given–dibagi-bagikan, menjadi berkat bagi sesama kita, panggilan kita berkat bagi orang lain. Di akhir konferensi Rm Agung mengajak bahwa setiap orang yang lahir ke dunia ini harus menghadapi kematiannya sendiri. Sebagai orang terpanggil kita adalah pribadi-pribadi yang diambil-diberkati-dipecah-pecahkan-dibagi-bagikan.
Rm Agung SVD saat memberikan konferensi


Sr Silvi dan Sr Th Sitriati SSpS
Infokom edisi ke-06, April 2012

No comments:

Post a Comment