PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH

di Jawa-Bali-Lombok-Sumatra-Papua, INDONESIA

Monday, December 26, 2011

SURABAYA : Konferensi menjelang Hari Raya Natal 2011 Di Komunitas RKZ

Rm Agung SVD saat memberikan materi dalam konferensi

Dalam rangka menyambut kelahiran Yesus Kristus tepatnya pada tanggal 25 Desember, banyak kegiatan yang dilakukan oleh seluruh umat kristiani di dunia. Ada yang mengisi dan mempersiapkan peristiwa syukur kelahiran Sang Juru Selamat di dunia ini dengan membuat konser natal, bakti sosial, membuat kandang natal dll. Begitu pula yang dilakukan oleh para Suster komunitas RKZ yaitu mengadakan konferensi yang mengundang para suster komunitas Provinsialat Surabaya. konferensi ini diadakan pada hari Rabu, 14 Desember 2011 di ruang perpustakaan RKZ pada Pk 15.10 WIB, dengan tema Perkawinan di Kana. Sebagai nara sumbernya yaitu Rm. Agung SVD.



Mengawali konferensi para suster diajak untuk merenungkan ketiga tokoh dalam masa Advent ini yaitu Maria, Yohanes dan Yesaya. Setelah itu menyaksikan film singkat tentang pesta perjamuan di Kana dan dilanjutkan dengan mendengarkan bacaan dari Yohanes 2: 1-11. Setelah hening sejenak Rm Agung mulai menjelaskan bacaan Injil Yohanes ini dengan kretif dan penuh semangat seingga para suster juga semangat dalam mengikuti konferensi. Dengan suara yang khas, Rm Agung menganjak untuk melihat kembali sejarah tentang Kana yang merupakan kota kecil di Galilea serta adat istiadat tentang tradisi pesta penikahan Yahudi. Berdasarkan tulisan di luar perjanjian Baru/Injil yang berbahasa Koptik/ Mesir kuno, Maria Bunda kita adalah tante dari mempelai laki-laki jadi tidak heran jika Maria selalu sibuk dalam pesta ini, hal ini ditunjukkan dengan kegelisahannya ketika kehabisan anggur. Dalam tradisi Yahudi anggur sangat penting. Dalam sistem hukum Yahudi para tamu bisa saja mengajukan tuan rumah ke pengadilan maka tindakan Maria yaitu mendekati Yesus untuk mencari bantuan kepada Yesus. Bagaimanakah dengan diri kita, seberapa sering kita mencoba mencari bantuan dengan orang terdekat baik dalam komunitas ataukah justru kita mencari bantuan diluar komunitas kita?.

Belajar dari spiritualitas Maria yang merupakan pengalaman kristiani yang kita hayati yaitu keseluruh hidup, iman, harapan dan kasih yang mengambil teladan, pertolongan dan pendampingan dari Bunda Maria. Selain itu, Maria sebagai pribadi yang kontemplatif dan missioner yang artinya kehadiran bunda Maria aktif dan keibuan juga mengundang kita untuk melihat kualitas kehadiran kita. Selain itu Maria adalah teladan perjalanan kontemplasi yang bisa kita hayati melalui doa rosario. Maria juga merupakan jalan kesempurnaan dan jalan Misi. Dari hal-hal inilah para suster diajak untuk merenungkan tentang kualitas kehadiran dimanapun, apakah aktif seperti Bunda Maria atau hanya sekedar saja? Kemudian melihat kembali tentang idealisme sebagai religius missioner, melalui motivasi awal kita menjadi seorang religius, apakah panggilan yang telah kita pilih dan jalani ini menuju kekudusan dan bagaimana kita menghidupi hidup rohani kita yang merupakan hidup dan misioner kita? Konferensi selesai Pk 18.10 WIB, dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi di Kapel RKZ. Dalam kotbahnya, Rm Agung kembali mengajak para suster untuk membawa sesama merasakan kehadiran Allah. Selamat mempersiapkan diri akan kelahiranNya dalam hati kita masing-masing.
Antusiasme para Suster saat mengikuti Konferensi


Sr. Th. Sitriati SSpS
Infokom edisi ke-47, Desember 2011

No comments:

Post a Comment